2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Alat Kontrasepsi 2.6.1 Sosio Demografi
Menurut Bertrand 1980 yang dikutip oleh Agus 2004 menyatakan ada dua faktor yang mempengaruhi pemakaian alat kontrasepsi oleh Pasangan Usia
Subur PUS, yaitu :sosio demografi dan pemberi pelayanan KB provider, yang termasuk dalam sosio demografi meliputi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan
jumlah anak. Sedangkan pada pemberi pelayanan yaitu sumber pelayanan KB dan keterampilan petugas KB.
2.6.2 Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan umumnya datang dari
pengalaman juga dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan orang lain, didapat dari buku, surat kabar, atau media massa, elektronik Notoatmodjo, 2003.
Tingkat pengetahuan sangat berpengaruh terhadap proses menerima atau menolak inovasi. Menurut Roger 1983, prilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Roger dalam hanafi 1987 mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku
baru berprilaku baru dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yaitu : 1. Awareness kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap stimulus objek. 2. Interest merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut, disini sikap
subjek mulai timbul.
Universitas Sumatera Utara
3. Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
5. Adoption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui penyuluhan baik
secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan prilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Menurut Notoatmodjo 2003 pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1. Tahu know Diartikan sebagai pengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,
termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bagian yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Kata kerja untuk mengukur orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, mendefinisikan dan mengatakan.
2. Memahami comprehension Diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh menyimpulkan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
Universitas Sumatera Utara
3. Aplikasi application Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus, metode, prinsip dalam
konteks, atau situasi lain misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip
siklus, pemecahan masalah dari kasus yang diberikan. 4. Analisis analysis
Adalah suatu harapan untuk menjabarkan materi atau objek dalam komponen- komponen tetapi masih dalam sruktur organisasi tersebut dan masih ada kaitanya
dengan yang lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
sebagainya. 5. Sintesis synthesis
Sintesis menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun, merencanakan, meningkatkan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap sesuatu teori atau
rumusan-rumusan yang telah ada. 6. Evaluasi evaluation
Evaluasi ini dikaitkan dengan kemampuan-kemampuan untuk melakukan identifikasi atau penilaian terhadap sesuatu materi atau objek, penilaian-panilaian
Universitas Sumatera Utara
ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria- kriteria yang ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau responden kedalam
pengetahuan yang ingin kita ketahui Notoatmodjo, 2003. Menurut Raharjo 2000 mengatakan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pria untuk tidak ber-KB yaitu rendahnya pengetahuan dan kesadaran pria terhadap pentingnya KB, rendahnya kualitas dan jaringan pelayanan yang
diberikan terhadap pria tentang KB.
2.6.3 Sikap