Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

demografi juga tidak kalah pentingnya seperti umur, jumlah anak dan tingkat pendidikan. Kita tahu bahwa PUS yang berpendidikan rendah cenderung kurang memahami manfaat ber-KB sehingga tidak merasa perlu mengikuti program KB Widodo, 2006. Sebenarnya banyak kesempatan pria untuk berperan dalam Keluarga Berencana. Penggunaan kontrasepsi merupakan tanggung jawab bersama antara pria dan wanita. Bagi pasangan yang memilih kontrasepsi permanen vasektomi merupakan pilihan terbaik. Mengingat vasektomi lebih sederhana prosedurnya dengan efek samping dan resiko kesehatan sangat kecil dibanding tubektomi. Demikian pula dalam penggunaan kondom selain lebih murah juga memiliki efek samping yang kecil. Oleh karena itu pada tahun 2009 diharapkan kesadaran pria terhadap manfaat KB meningkat, sehingga dapat meningkatkan jumlah akseptor KB pria menjadi 4,5 BKKBN, 2006. Berdasarkan kondisi diatas penulis tertarik untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan pelayanan KB dengan rendahnya keikutsertaan pria dalam program KB Keluarga Berencana di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin Tahun 2008.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah masih rendahnya keikutsertaan pria dalam program KB dan belum diketahuinya hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan pelayanan KB dengan keikutsertaan pria dalam program KB di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin tahun 2008. Universitas Sumatera Utara 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan, sikap dan pelayanan KB dengan keikutsertaan pria dalam program KB di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin tahun 2008.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan jumlah anak dengan keikutsertaan pria dalam program KB di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin tahun 2008. 2. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan keikutsertaan pria dalam program KB di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin tahun 2008. 3. Untuk mengetahui hubungan pendapatan dengan keikutsertaan pria dalam program KB di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin tahun 2008. 4. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan keikutsertaan pria dalam program KB di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin tahun 2008. 5. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan keikutsertaan pria dalam program KB di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin tahun 2008. Universitas Sumatera Utara 6. Untuk mengetahui hubungan Pelayanan KB dengan keikutsertaan pria dalam program KB di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin tahun 2008.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan masukan bagi Puskesmas Pantai Cermin dalam rangka perencanaan peningkatan keikutsertaan pria dalam program KB. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan masukan bagi peneliti berikutnya yang meneliti berkaitan dengan program KB pada pria. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keluarga Berencana 2.1.1 Pengertian Menurut WHO 1970, Keluarga Berencana adalah program yang bertujuan membantu pasangan suami isteri untuk, 1, Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, 2 Mendapatkan kelahiran yang diingikan, 3 Mengatur interval diantara kehamilan, 4 Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan isteri, 5 Menentukan jumlah anak dalam keluarga Hartanto, 2002. Menurut bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung yang dikutip oleh Abdurrahman dkk 2001, Keluarga Berencana adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pertemuan antara sel mani dari laki-laki dan sel telur dari wanita sekitar senggama. Sedangkan menurut Djoko Roesmoro 2000, Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawianan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera Juliantoro, 2000. Keluarga Berencana adalah sebagai proses penetapan jumlah dan jarak anak yang diinginkan dalam keluarga seseorang dan pemilihan cara yang tepat untuk mencapai keinginan tersebut Mc Kenzie, 2006. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Determinan Pemanfaatan Pelayanan KB MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Langkat Tahun 2015

4 55 139

Struktur Komunitas Bivalvia Di Perairan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai

2 98 101

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Bidan Tentang Penanganan Perdarahan Pasca Persalinan Di Wilayah puskesmas pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura tahun 2010

1 55 97

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat Tahun 2008

5 71 83

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Keluarga dengan Keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam Ber-KB di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari

0 3 12

B. Pendidikan terakhir responden : 1. Tidak sekolah Tidak tamat SD - Determinan Pemanfaatan Pelayanan KB MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Langkat Tahun 2015

0 0 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Determinan Pemanfaatan Pelayanan KB MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Langkat Tahun 2015

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN - Determinan Pemanfaatan Pelayanan KB MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Langkat Tahun 2015

0 0 11

DETERMINAN PEMANFAATAN PELAYANAN KB MKJP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTAI CERMIN KECAMATAN TANJUNG PURA LANGKAT TAHUN 2015

0 0 17

HUBUNGAN SOSIALISASI PROGRAM KB DENGAN PENGETAHUAN ROGRAM KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANCAR KECAMATAN RUTENG

0 0 10