BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hasil Analisis Univariat 5.1.1 Karakteristik Responden
Hasil analisis univariat tentang karakteristik responden menunujukkan bahwa sebagian besar responden memiliki jumlah anak lebih kecil atau sama dengan 2 orang
sebanyak 52 orang 57,8. Jumlah anak dalam keluarga dapat menunujukkan derajat kesehatan keluarga tersebut. Sebab jumlah anak, jarak kelahiran dan jumlah
kehamilan sangat berpaengaruh besar terhadap resiko kematian bayi dan kesehatan ibu BKKBN, 2004. Jumlah anak juga merupakan salah satu indikasi tingkat
keberhasilan program KB. Tingkat pendidikan responden 76,7 berada dalam kategori rendah, tingkat
pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keikutsertaan seseorang dalam program KB. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diharapkan
semakin tinggi pula pengetahuan dan kesadarannya akan program KB. Sedangkan bila dilihat dari segi jumlah pendapatan keluarga, sebagian besar
responden 72,2 mempunyai pendapatan kecil atau sama dengan Rp 822.205. Jumlah pendapatan keluarga ini mempengaruhi daya beli terhadap alat kontrasepsi
dan dapat dilihat bahwa penghasilan keluarga masih banyak yang dibawah UMR.
5.1.2 Tingkat Pengetahuan.
Tingkat pengetahuan responden sebagian besar 66,7 memiliki tingkat pengetahuan kurang, dan yang memiliki pengetahuan baik tentang KB hanya 8,9.
Dari data ini menunujukkan sangat rendahnya pengetahuan responden mengenai KB.
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya responden hanya tahu tentang jenis alat kontrasepsinya saja tanpa tahu apa manfaatnya, keuntungan, kerugian dari alat tersebut. Kebanyakan juga
masyarakat hanya tahu tentang alat kontrasepsi kondom saja.
5.1.3 Sikap
Hasil dari penelitian ini menunujukkan sebagian besar responden memiliki sikap kurang baik 76,7 terhadap program KB pada pria. Pada umum nya
responden menganggap KB bukan urusan pria hanya urusan wanita saja. Masih adanya tradisi keluarga dalam mengambil keputusan dan memilih alat kontrasepsi
atas prsetujuan suami, suamilah yang menentukan siapa yang akan menggunakan alat kontrasepsi dan bahkan jenis alat kontrasepsi yag akan digunakan.
5.1.4 Pelayanan KB
Pada pertanyaan pelayanan KB para responden mendapat 5 pertanyaan, tapi bila responden manjawab pertanyaan 1 tidak pernah makan pertanyaan berikutnya
tidak dipertanyakan lagi atau drop out. Berdasarkan hasil analisis univariat, diketahui bahwa sebagian besar responden tidak pernah mendapatkan pelayanan penyuluhan
KB yaitu sebanyak 61,1 sedangkan responden yang pernah mendapatkan pelayanan KB baik berupa penyuluhan maupun ceramah hanya 38,9. Hal ini menujukkan
bahwa pelayanan yang dilakukan oleh petugas kesehatan khususnya dalam
penyuluhanceramah tentang KB kurang diberikan kepada responden. 5.1.5 Keikutsertaan Dalam Program KB
Berdasarkan penelitian ini diperoleh data bahwa ada 21 orang 23,3 yang ikut dalam program KB dan seluruhnya menggunakan alat kontrasepsi kondom.
Alasan responden menggunakan alat kontrasepsi adalah karena kemauannya sendiri
Universitas Sumatera Utara
ada sebanyak 20 orang 86,95 dan karena alasan istri tidak bisa menggunakan alat kontrasepsi ada sebanyak 3 orang 13,04.
Pada metode kontrasepsi Vasektomi tidak didapatkan responden yang menggunakan metode tersebut. Hal ini disebabkan masih rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang vasektomi, masih banyaknya anggapan bahwa vasektomi itu adalah kebiri. Responden pada umumnya takut bila setelah vasektomi akan
mengurangi kejantananya.
5.1.6 Tempat Pelayanan KB