ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria- kriteria yang ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau responden kedalam
pengetahuan yang ingin kita ketahui Notoatmodjo, 2003. Menurut Raharjo 2000 mengatakan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pria untuk tidak ber-KB yaitu rendahnya pengetahuan dan kesadaran pria terhadap pentingnya KB, rendahnya kualitas dan jaringan pelayanan yang
diberikan terhadap pria tentang KB.
2.6.3 Sikap
Menurut Notoatmodjo 1993, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Newcomb,
menyatakan sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu, sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi adalah merupakan predisposisi tindakan suatu prilaku. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu yang ada dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi bersifat emosional terhadap stimulus sosial.
Menurut Alport 1954 dalam Notoatmodjo 1993, sikap itu mempunyai tiga komponen pokok yaitu : kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu
objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek dan kecendrungan untuk bertindak trend to behave. Ketiga komponen ini secara bersama-sama
membentuk sikap yang utuh total attitude.
Universitas Sumatera Utara
Sikap juga memiliki tingkatan, hal ini dibagi dalam empat tingkatan yaitu : 1. Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa subjek orang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek.
2. Merespon responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan. 3. Menghargai valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan sesuatu masalah. 4. Bertanggung jawab responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala risikonya.
2.6.4 Sosio Ekonomi
Menurut Notoadmojo 1997 yang mengutip pendapat andersen, menyatakan bahwa penghasilan memiliki pengaruh terhadap keikutsertaan seseorang dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Penghasilan sesorang tidak dapat diukur sepenuhnya dari pekerjaannya. Bila
dihubungkan dengan tingkat keikutsertaan pada program KB, orang pada tingkat penghasilan tinggi akan lebih mudah menerima dan mengikuti program ini.
Sebaliknya orang dengan penghasilan rendah akan sangat sulit ikut dalam program KB. Hal ini dikarenakan pada program KB, akseptor menanggung sendiri biaya yang
dikenakan bila dia menggunakan salah satu alat kontrasepsi.
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kerangka Konsep Variabel Independen