Perumusan masalah Pembatasan masalah Tujuan dan Manfaat penelitian Tujuan penelitian Kerangka Teori

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “Sejauhmana pengaruh public figure Luna Maya dalam iklan Bu Krim Oxyclean berpengaruh terhadap tindakan membeli di kalangan ibu – ibu rumah tangga yang tinggal Perum Paya Sari Permai”.

1.3 Pembatasan masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang luas, maka diperlukan adanya pembatasan masalah, yakni sebagai berikut : 1. Public figure yang ditampilkan adalah Luna Maya . 2. Penelitian dilakukan terbatas kepada tayangan iklan Bu Krim Oxyclean versi Luna Maya di televisi swasta. 3. Objek penelitiannya adalah ibu – ibu rumah tangga yang tinggal di Perumahan Paya Sari Permai. 4. Penelitian dilakukan pada bulan Otober 2008.

1.4 Tujuan dan Manfaat penelitian Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mendorong ibu – ibu rumah tangga melakukan tindakan membeli produk Bu Krim Oxyclean. 2. Untuk mengetahui pengaruh penampilan public figure Luna Maya dalam iklan Bu Krim Oxyclean. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh public figure Luna Maya dalam iklan Bu Krim Oxyclean terhadap tindakan membeli dikalangan ibu – ibu rumah tangga yang tinggal di Perum Paya Sari Permai. Manfaat penelitian 1. Secara akademis, penelitian ini dapat memperkaya khasanah penelitian mengenai periklanan 2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberi masukan bagi peneliti yang lain jika akan mengadakan penelitian yang sama. 3. Sacara teoritis, untuk menerapkan ilmu yang di dapat penulis selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU, serta memperkaya wawasan penulis.

1.5 Kerangka Teori

Kerangka teori disusun sebagai landasan berfikir yang menunjukkan dari sudut mana masalah yang telah dipilih akan disoroti Nawawi, 1993 : 40. Sedangkan menurut Koentjaraningrat, kerangka teori yang ada membantu peneliti menentukan arah dan tujuan penelitian serta dalam menggunakan konsep – konsep yang tepat, guna membentuk hipotesa selanjutnya. Dalam hal ini teori – teori yang dianggap relevan diantaranya adalah komunikasi, komunikasi massa, iklan, dan teori AIDDA. Universitas Sumatera Utara Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama dalam hal ini maksudnya adalah sama makna. Itulah sebabnya, komunikasi pada prinsipnya harus bersifat dua arah dalam rangka pertukaran ide dan informasi menuju pada terbentuknya pengertian bersama. Menurut Carl I. Hovland dalam Effendy, 1992 :17 mengatakan komunikasi sebagai proses dimana komunikator menyampaikan perangsang lambang bahasa untuk mengubah tingkah laku para komunikan. Dari definisi yang dikemukakan di atas bahwa ada hal –hal yang harus kita ingat bahwa dalam setiap peristiwa komunikasi selalu terdapat komponen – komponen seperti : a. Komunikator b. Pesan c. Media d. Komunikan e. Efek Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang di hasilkan pembaca pendengar penonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa baik cetak maupun elektronik. Universitas Sumatera Utara Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik yang dikelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat Mulyana,2005 : 62. Perbedaan massa dalam komunikasi massa dan dalam bentuk umum yaitu massa dalam komunikasi massa berarti media elektronik televisi, radio, media cetak surat kabar, majalah, tabloid, buku dan film. Dengan demikian media massa adalah alat – alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada khalayak yang luas dan heterogen. Kelebihannya di bandingkan komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu, bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tidak terbatas. Menurut. Devito, 1997 :85 komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh produk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk di definisikan. Berdasarkan definisi di atas maka dapat kita ketahui bahwa komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik yaitu : a. Komunikator terlembaga b. Pesan bersifat umum c. Komunikannya anonim dan heterogen d. Media massa menimbulkan keserempakan e. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan f. Komunikasi massa bersifat satu arah g. Stimulasi alat indera terbatas. Universitas Sumatera Utara Iklan Sejarah periklanan dimulai pada tahun 1947, yang berusaha memperbaiki keterbatasan penyiaran radio dan menjadikan jangkauan penyiaran lebih luas dan membuat karakter lebih hidup dari pada iklan radio dan media cetak. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media Kasali,1997 :9. Definisi iklan menurut Wright dalam Liliweri, 1992 : 20 sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan pelayanan serta gagasan atau ide – ide melalui saluran tertentu dalam bentuk yang persuasif. Iklan merupakan bagian dari reklame yang berasal dari bahasa Perancis, re- clamare yang berarti meneriakkan secara berulang – ulang. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu produk yang ditujukan kepada khalayak secara serempak agar memperoleh sambutan baik. Bagi sebuah perusahaan, iklan merupakan hal yang penting dalam mengenalkan program maupun produk terbaru keluaran dari perusahaan tersebut. Penggunaan iklan dianggap sangat efektif untuk mempromosikan produk dari suatu perusahaan agar mudah untuk diterima sebagai salah satu kebutuhan di masyarakat. Dengan begitu permintaan akan kebutuhan produk tersebut akan semakin meningkat. Penayangan iklan tentang suatu produk tidak pernah lepas dari tujuan iklan itu di buat. Suatu iklan dibuat bertujuan untuk mengenalkan atau mengingatkan kembali kepada Universitas Sumatera Utara khalayak mengenai produk tertentu menciptakan kondisi agar khalayak tertarik pada produk tersebut dan untuk kemudian menggunakan produk yang diiklankan. Iklan juga ibarat darah yang menghidupi stasiun televisi. Teori AIDDA Dari teori – teori yang telah dikemukakan sebelumnya, teori AIDDA yang paling mendekati permasalahan dari penelitian ini. Effendi ,2000 : 304, menjelaskan bahwa pendekatan yang disebut sebagai A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure, sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA yang merupakan akronim dari : A Attention Perhatian I Interest Minat D Desire Hasrat D Decision Keputusan A Action Tindakan Hal ini berarti bahwa komunikator dalam melakukan kegiatan harus dimulai dengan menumbuhkan perhatian. Berdasarkan formula AIDDA tersebut, komunikasi persuasif didahului dengan upaya membangkitkan perhatian, dapat dilakukan dengan gaya bicara dan kata – kata yang merangsang khalayak. Apabila perhatian sudah berhasil terbangkitkan, kemudian menyusul upaya menumbuhkan minat, dalam hal ini komunikator harus mengenal siapa komunikan yang dihadapinya. Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikasi untuk melakukan ajakan, bujukan atau rayuan komunikator. Disni imbauan emosional perlu ditampilkan Universitas Sumatera Utara oleh komunikator, sehingga pada tahap berikutnya komunikan dapat mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu kegiatan yang diharapkan. Dalam penelitian ini dapat di gambarkan bahwa iklan bu krim oxyclean adalah sebagai komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan khalayak sasaran yaitu masyarakat dengan tujuan untuk menarik perhatian. Penerimaan pesan – pesan yang di tawarkan oleh iklan bu krim oxyclean kepada masyarakat ini melalui beberapa tahapan yakni : 1.Perhatian attention ; yakni khalayak memperhatikan iklan bu krim oxyclean yang ditayangkan di televisi. Perhatian ini muncul karena iklan ini di kemas sedemikaian rupa dengan pemilihan public figure yang tepat sehingga kelihatan lebih menarik. 2.kepentingan interest ; yakni setelah perhatian khalayak terfokus kepada iklan yang di tampilkan, maka perhatian tersebut menjadi minat jika digunakan kata – kata atau kalimat yang meragsang yang menimbulkan rasa ingin tahu lebih jauh Dengan memperhatikan objek dari iklan tersebut karena adanya kepentingan atau keterterikan melihat iklan yang menampilakan public figure yang kelihatan bagus dan terkenal, khalayak tergoda untuk mengetahui lebih jauh lagi mengenai iklan tersebut. 2. Keinginan desire ; kebutuhan atau keinginan khalayak untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus di bangkitkan, yakni dari proses ada ras kepentingan atau ketertarikan trhadap iklan Bu Krim Oxyclean, lalu timbul kemauan untuk menjadi seperti figure dalam iklan tersebut. Universitas Sumatera Utara 3. Keputusan decision ; pada tahap ini, kebutuhan khalayak telah behasil diciptakan. Khalayak harus diyakinkan agar mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Khalayak harus benar –benar yakin dengan keputusan yang dilakukan untuk memiliki atau tidak memiliki membeli atau tidak membeli produk Bu Krim Oxyclean. 4. Kegiatan action ; tahap terakhir yang akan dilakukan oleh khalayak setelah melalui tahap perhatian, kepentingan, keinginan dan keputusan. Dalam iklan bu krim oxyclean, komunikatornya membuat kemasan yang sedemikian rupa agar khalayak bergerak melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan yakni melakukan kegiatan pembelian terhadap Bu Krim Oxyclean .

1.6 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Iklan di Televisi dan Keputusan Membeli

0 45 105

Hubungan Antara Menonton Sinetron Percintaan Di Televisi Dengan Perilaku Siswa Sma Negeri 8 Medan.

1 62 103

Televisi Dan Budaya Populer (Studi Korelasional Pengaruh Terpaan Tayangan Drama Asia (Korea) di Indosiar terhadap Perilaku Budaya Populer di Kalangan Siswa/i SMAN 1 Medan)

1 33 137

Iklan Pond’s White Beauty Dan Keputusan Membeli (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Iklan Pond’s White Beauty di Televisi Terhadap Keputusan Membeli pada Mahasiswi FISIP USU)

0 65 131

Iklan Kartu Xl Dan Tindakan Membeli (Buying Actions) Pengguna Telepon Selular (Studi Kasus Tentang Pengaruh Iklan Televisi Kartu Xl Versi “Kawin Sama Monyet” Terhadap Tindakan Membeli Kartu Xl Oleh Siswa-Siswi Smu Negeri 10 Medan)

1 32 128

Lights Dan Tindakan Membeli:(Studi Korelasional Pengaruh Iklan LA Lights versi Ringgo Kapan Kawin Terhadap Tindakan Membeli Rokok Mahasiswa FISIP USU)

4 98 102

OPINI PUBLIC FIGURE YOGYAKARTA DALAM RUBRIK ASPIRASI KEISTIMEWAAN OPINI PUBLIC FIGURE YOGYAKARTA DALAM RUBRIK ASPIRASI KEISTIMEWAAN (Analisis Isi Opini Public Figure Yogyakarta tentang Mekanisme Kepemimpinan DIY pada Rubrik Aspirasi Keistimewaan SKH Ked

0 2 11

Pengaruh Iklan Televisi terhadap Pengambilan Keputusan Membeli Produk Es Krim Magnum Gold.

0 1 24

PENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA.

4 12 66

PENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA

0 0 17