commit to user
2. Jenis-jenis Wayang
Wayang dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yang sampai sekarang masih berlaku Senawangi, 2003 :
1. Wayang Purwa 2. Wayang Menak
3. Wayang Parwa 4. Wayang Gedog
5. Wayang Klitik 6. Wayang Beber
7. Wayang Sasak 8. Wayang Suluh
9. Wayang Sadad 10. Wayang Cilonarang
11. Wayang Papak 12. Wayang Kancil
13. Wayang Wahyu 14. Wayang Madya
3. Cerita Wayang
Untuk mengetahui sesuatu lakon wayang itu apakah pakem atau bukan, tidaklah mudah, apabila orang tidak mengenal dan memahami sumber
ceritera wayang.
commit to user
Adapun sumber
ceritera wayang
itu ada
2 macam
www.jawapalace.com, 2006, ialah : 1. Sumber-sumber ceritera wayang yang berupa buku-buku, misalnya
Mahabharata, Ramayana, Pustaka Raja Purwa, Purwakanda dan lain-lain. 2. Sumber-sumber ceritera wayang yang semula berasal dari lakon carangan
atau gubahan yang telah lama disukai oleh masyarakat. Sumber-sumber ceritera ini disebut “pakem purwa-carita” yang kini sudah banyak juga
yang dibukukan, misalnya lakon-lakon: Abimanyu kerem, doraweca, Suryatmaja maling dan sebagainya.
Perlu diketahui pula bahwa dalam hal sumber-sumber ceritera wayang inipun, seringkali terdapat cemooh-mencemooh satu sama lain. Ada yang
beranggapan, bahwa hanya “serat pustaka raja” itu sajalah yang benar. Ada lagi yang berpendapat, bahwa hanya ‘serat purwakanda” itu saja yang benar
dan lain sebagainya. Anggapan-anggapan dan pendapat-pendapat yang demikian itu disebabkan oleh pengaruh adopsi ceritera wayang itu telah lama
dan mendalam, sehingga menimbulkan keyakinan bahwa ceritera wayang yang dimuat dalam buku sumber ceritera wayang tersebut benar-benar ada dan
terjadi dinegara kita ini. Padahal kalau ditilik dari sejarahnya, induksumber ceritera wayang itu, baik ramayana maupum maha bharata, kedua-duanya itu
merupakan weda kitab suci agama hindu yang kelima, yang disebut panca weda. Kedua kitab tersebut memuat pelajaran weda yang disusun berujud
ceritera www.jawapalace.com, 2006. Serat Ramayana diciptakan oleh resi walmiki menceriterakan
pelaksanaan karya Awatara Rama untuk mensejahterakan dunia. Serat Maha
commit to user
Bharata diciptakan oleh Resi Wyasa, menceriterakan pelaksanaan karya Awatara Krisna juga untuk mensejahterakan dunia. Selain itu juga terdapat
serat “Purwakanda”. Mungkin banyak orang yang baru sekali ini mendengar adanya “Purwakanda”, sebab buku “Purwakanda” itu sampai sekarang belum
pernah dicetak serta beredar dalam masyarakat seperti “Pustaka raja purwa” dll. www.jawapalace.com, 2006.
“Purwakanda” itu adalah salah satu sumber ceritera wayang di Yogyakarta yang memuat kisah sejak bathara guru menerima kekuasaan dari
sanghyang tunggal sampai dengan bertahtanya R. Yudayana sebagai Raja di negeri Ngastina. Buku tersebut berbentuk tembang dan yang ada mungkin
hanya di Yogyakarta saja, baik dalam karaton maupun diluarnya. Menurut kata orang yang mengetahui, ‘serat Purwakanda” tersebut dihimpun atas
perintah almarhum Sri Sultan Hamengkubuwono V www.jawapalace.com, 2006.
Penghimpunan dan penyusunan Serat Purwakanda ini kira-kira bersamaan waktunya dengan almarhum R.Ng.Ronggowarsita di Solo, yang
juga menghimpun dan menyusun Serat Pustaka Raja Purwasita yang terkenal itu. Serat Purwakanda tesebut oleh sebagian dalang-dalang di Yogyakarta,
terutama dalang-dalang dari keraton Yogyakarta dijadikan sumber lakon- lakon wayang dalam perkelirannya, sedangkan di Solo adalah Serat Raja
Purwasito www.jawapalace.com, 2006.
commit to user
4. Lakon-lakon Pewayangan