commit to user
35
BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Objek
Animasi “Narantaka” adalah animasi wayang yang diambil dari cerita pewayangan dengan lakon Gatotkaca. Judul Narantaka merupakan nama yang
diambil dari salah satu cerita pewayangan yang melibatkan tokoh Gatotkaca didalamnya yaitu “Aji Narantaka”, aji Narantaka merupakan kekuatan yang
dahsyat yang dimiliki oleh Gatotkaca, dia dapatkan setelah berguru kepada Resi Seta setelah kalah melawan Dursala, yang dalam film ini menjadi musuh
bebuyutannya yang brasal dari Kurawa. Sosok Gatotkaca dalam film ini digambarkan sebagai seseorang yang mempunyai karakter dengan kekuatan lebih
hebat dibandingkan beberapa karakter lain seperti para putra Pandawa, mereka tidak akan ditonjolkan agar fokus cerita sebagai superhero adalah Gatotkaca.
Film animasi “Narantaka” rencananya akan dibuat dalam bentuk tiga dimensi, karena film animasi 3D saat ini mulai mengalami perkembangan
terutama di Indonesia. Aliran animasi 3D yang akan dipakai merupakan Realis, yang dicampur sedikit elemen Animation Cell. Aliran animasi ini diambil dengan
berbagai pertimbangan, baik dari segi Tehnis maupun Psikologis. Secara Tehnis aliran jenis ini menuntut spesifikasi komputer yang
tinggi, namun penulis akan mencoba mengatasinya dengan software compositing dan penggunaan light map. Dalam menciptakan gerakan karakter, penulis
mencoba mempraktekkan tehnik Rotoscoping yaitu dengan mengambil referensi hasil sutingan kamera yang sebelumnya gerakan diperagakan oleh aktor, baik
commit to user
aktor drama maupun aktor laga untuk jenis aksi pertarungan. Gerakan dalam pertarungan mengambil jenis gerakan Karate yang gerakannya lebih universal dan
tidak berbelit-beli seperti Kung-fu dan Pencak Silat, karena penulis ingin menampilkan pertarungan yang keras yang umumnya muncul dalam pertarungan
Kamen Rider tokoh superhero dari Jepang versi baru. Gerakan akan diperagakan oleh beberapa atlit Shotokan Karate asal Solo.
Secara Psikologis, tren remaja saat ini banyak dimeriahkan oleh grafis maupun animasi Pop-Art, untuk itu penulis mengamati bahwa remaja cenderung
akan menyukai hal-hal yang berbau kartun, namun tidak sepenuhnya kartun, atau bisa dikatakan unsur realis yang dimunculkan dalam balutan kartun.
Animasi “Narantaka” akan ditampilkan dalam aspek rasio 4:3 untuk ditampilkan ke dalam media VCD Video Compact Disc.
B. Komparasi