Perumusan Masalah Tujuan Target Audience dan Target Market

commit to user studio animasi Kasat Mata dengan yayasan Visi Anak Bangsa milik Sutradara terkenal Garin Nugroho dengan membuat sebuah Film Animasi berdurasi panjang pertama karya anak Indonesia dengan judul Home Land. Walaupun demikian jumlah film animasi karya anak bangsa yang sekarang beredar di media TV nasional maupun layar lebar masih kalah dengan film animasi dari luar negri, selain tidak adanya dana, kesadaran pemerintahpun dirasa masih kurang dalam mengangkat film animasi sebagai budaya moden yang dapat menjadi media strategis dalam penyampaian nilai- nilai moral maupun budaya kepada generasi muda sekarang yang sudah mulai terkena pengaruh dunia luar dan sulit untuk menerima budaya lokal secara konvensional, sehingga banyak animator lokal yang lebih memilih bekerja di studio animasi luar negri atau studio animasi Indonesia yang mengerjakan proyek film animasi dari luar negri, salah satunya Infinite Framework yang berada di pulau Batam. Dengan demikian Penulis mencoba berpartisipasi dalam mengangkat film animasi lokal dengan membuat film animasi berjudul ‘Narantaka’ yang mengangkat tokoh pewayangan yaitu Gatotkaca, dan diharapkan masyarakat Indonesia terutama remaja dapat menerima dengan baik budaya lokal yang disampaikan melalui media modern seperti film animasi tiga dimensi ‘Narantaka’.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam tugas akhir ini dapat diartikulasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana cara merebut perhatian remaja Indonesia untuk menghadapi budaya asing yang masuk agar mereka lebih menyukai budaya lokal? commit to user 2. Bagaimana menciptakan tokoh Gatotkaca agar dapat menjadi idola remaja saat ini dengant idak mengorbankan nilai-nilai budaya lokal? 3. Bagaimana menerapkan konsep ‘Hubungan Pemikiran Thinklink’ dalam film animasi lokal, sehingga cara berpikir remaja Indonesia terhadap budaya lokal akan lebih antusias?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan animasi berjudul “Narantaka” dengan lakon Gatotkaca” adalah sebagai berikut : 1. Ingin mencari cara untuk merebut perhatian remaja Indonesia dalam menghadapi budaya asing yang masuk agar mereka lebih menyukai budaya lokal dengan cara : a. Membuat animasi sebagai media baru pengenalan kebudayaan dengan mengambil inspirasi dari cerita wayang yang merupakan budaya lokal Indonesia. b. Menyesuaikan unsur fisik maupun non fisik sesuai dengan budaya sekarang yang lebih mengacu kepada remaja. c. Mencari nilai lebih yang dapat menjadi unggulan karya seni tersebut. 2. Menciptakan tokoh gatotkaca agar dapat menjadi tokoh idola remaja saat ini dengan tidak mengorbankan nilai-nilai budaya lokal. 3. Menerapkan konsep ‘Hubungan Pemikiran Thinklink’ dalam film animasi ‘Narantaka’ sebagai animasi lokal, dengan menampilkan elemen- elemen baru sebagai bentuk penyaringan dari cerita asli yang dianggap kurang sesuai dan tidak dapat memancing ketertarikan remaja Indonesia, commit to user sehingga cara berpikir remaja Indonesia terhadap budaya lokal akan lebih antusias.

D. Target VisualTarget Karya

Adapun yang menjadi target visual dalam pembuatan film animasi berjudul “Narantaka” adalah sebagai berikut :

1. Media Lini Atas

Media Lini Atas yang dipergunakan untuk mengenalkan tokoh Gatotkaca kepada masyarakat Indonesia khususnya remaja yaitu dengan film animasi 3 dimensi pendek, selain itu dibuat juga Trailer.

2. Media Lini Bawah

Selain Media Lini Atas, dipergunakan juga Media Lini Bawah yang saling melengkapi yaitu sebagai berikut : 1. Poster. 2. X-banner 3. Storyboard 4. T-Shirt 5. Iklan Majalah 6. Pin 7. Stiker commit to user

E. Target Audience dan Target Market

Pihak yang menjadi target audience dan target market film animasi ‘Narantaka’ dapat dijabarkan berdasarkan beberapa factor sebagai berikut : 1. Demografi - Jenis kelamin : Pria dan wanita - Umur : Remaja 12 – 18 tahun Dewasa 18 tahun ke atas - Agama : Semua agama - Pendidikan : Minimal SMP, SMA atau setingkat - Status sosial : Semua golongan - Budaya : Masyarakat suku Jawa 2. Geografi : Pulau Jawa 3. Psikografi : - Refreshing - Hiburan - Pengguna produk dalam negri yang berkualitas 4. Teknografi : Masyarakat yang mengetahui dan mengerti tentang film, terutama film animasi baik di perkotaan maupun di pedesaan. commit to user 7 commit to user 7 BAB II KAJIAN TEORI

A. Wayang