Konsep Kreatif PERANCANGAN FILM ANIMASI “NARANTAKA” DENGAN MENGANGKAT TOKOH WAYANG GATOTKACA

commit to user

B. Konsep Kreatif

Dalam animasi “Narantaka”, konsep kreatif ditekankan pada dua hal yakni desain karakter dengan beberapa elemen visual baru, dan cerita yang dibuat dramatis sehingga diharapkan mampu membangkitkan emosi penonton, inti cerita animasi “Narantaka” diambil dari kisah pewayangan dalam Mahabharata dengan lakon Gatotkaca. Sebenarnya cerita itu berjudul “Aji Narantaka”, penghilangan kata “Aji” pada “Aji Narantaka” sebagai judul film animasi karena kata “Narantaka” mirip dengan bahasa Jepang yang saat ini sedang digandrungi oleh para remaja, sehingga dengan judul tersebut diharapkan akan sedikit mengecoh target market yakni remaja, agar mereka tertarik terlebih dahulu sebelum mengetahui isi dari filmnya. Lain halnya jika diberi judul yang lekat dengan bahasa daerah atau istilah-istilah cerita rakyat, biasanya para remaja akan malas untuk menonton begitu mendengar judulnya, misalnya Pancasaka, Timun Mas, Bawang Merah Bawang Putih, Pangeran Palasara dan beberapa judul lainnya. Namun mengecoh judul bukanlah misi utama dalam pembuatan animasi “Narantaka” ini, karena judul tidak akan berarti tanpa didukung sinkronisasi alur cerita dengan judul dan penataan sinematografi yang dapat membawa penonton hanyut dalam cerita tersebut. Elemen visual baru pada karakter dalam animasi “Narantaka” tidak mengganti total bentuk fisik karakter namun sedemikian rupa karakter dimodifikasi dengan elemen visual yang disukai oleh para remaja, namun tetap tidak meninggalkan ciri utama dari sang tokoh yang telah disebutkan dalam cerita Mahabarata versi Jawa. Contohnya pada karakter Gatotkaca, penulis tidak commit to user menyertakan kumis yang biasa muncul pada karakter Gatotkaca saat dimainkan dalam wayang wong, karena dengan adanya kumis yang lebat dan panjang akan membentuk image seorang bapak-bapak yang kurang cocok untuk menjadi idola di kalangan remaja.

C. Standar Visual