Permeabilitas Beton Agregat Kasar

commit to user 16 a b ……………………………………………………2.1 Dengan: A = berat sampel dalam air gr B = berat sampel dalam kondisi SSD gr C = berat sampel kering oven gr

2.2.6 Permeabilitas Beton

Permeabilitas adalah sifat dapat dilewatidimasuki zat cair atau gas. Jadi permeabilitas beton adalah kemudahan cairan atau gas melewati beton. Beton yang baik adalah beton yang relatif tidak bisa dilewati airgas, atau dengan kata lain mempunyai permeabilitas yang rendah. Pada Gambar 2.3 di bawah ini menggambarkan hubungan antara porositas dan permeabilitas beton. Gambar 2.3. Hubungan porositas dan permeabilitas beton a Permeabilitas tinggi - pori-pori kapiler terhubung oleh lintasan besar b Permeabilitas rendah - pori-pori kapiler terbagi dalam ruas-ruas dan hanya terhubung sebagian. commit to user 17 Faktor air semen yang digunakan akan mempengaruhi besarnya koefisien permeabilitas. Makin tinggi faktor air semen akan menyebabkan nilai koefisien permeabilitas makin tinggi. Hal ini dapat dipahami karena makin banyak air tersisa yang tidak digunakan untuk proses hidrasi semen akan memberikan pori-pori yang besar sehingga beton akan porous dan sangat mudah dilalui air permeable. Pada pembuatan beton-beton yang mensyaratkan kedap air harus digunakan faktor air semen yang rendah sehingga koefisien permeabilitas akan rendah juga. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi besarnya permeabilitas beton Ardiarsa, 2001: a Mutu dan porositas dari agregat yang digunakan dalam adukan beton. Penggunaan agregat yang porous akan meningkatkan permeabilitas. b Umur beton. Permeabilitas beton akan menurun seiring bertambahnya umur beton. c Gradasi agregat dalam adukan beton. Agregat dengan gradasi yang kasar serta terlalu banyak pasir aka menyebabkan workabilitas turun sehingga memerlukan tambahan air untuk kemudahan pengerjaan yang baik, yang berdampak meningkatnya permeabilitas. d Perawatan curing beton. Curing yang baik akan berpengaruh terhadap permeabilitas beton. Permeabilitas beton dapat diekspresikan sebagai koefisien permeabilitas k, yang dievaluasi berdasarkan hukum Darcy pada persamaan 2.2 berikut : …………………………………………………………………..2.2 Dimana : = debit aliran air m 3 dt A = luas penampang sampel beton m 2 commit to user 18 dh = tingi air jatuh m L = kedalaman penetrasi m k = koefisien permeabilitas mdt commit to user 18 BAB 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental di laboratorium yaitu dengan mengadakan suatu percobaan secara langsung untuk mendapatkan suatu data atau hasil yang menghubungkan antara variabel-variabel yang diselidiki. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian bahan, pengujian porositas dan pengujian permeabilitas.

3.1. Pengujian Bahan Dasar Beton