commit to user
Keterangan: S-PK
: Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Normal. S-PT-1
: Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Tailing Tambang Timah 20. S-PB-1
: Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Besi 20 S-PT-2
: Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Tailing Tambang Timah 40. S-PB-2
: Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Besi 40. K-PT-3 : Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Tailing Tambang Timah 60.
S-PB-3 : Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Besi 60.
S-PT-4 : Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Tailing Tambang Timah 80.
S-PB-4 : Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Besi 80.
S-PT-5 : Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Tailing Tambang Timah100.
S-PB-5 : Benda Uji Silinder Menggunakan Pasir Besi Sebesar 100.
3.3 Alat Uji Penelitian
Penelitian ini menggunakan alat uji sebagai berikut : a. Timbangan dengan kapasitas 2 kg dan 50 kg yang digunakan untuk mengukur
berat bahan campuran beton b. Oven dengan temperatur 220
o
C dan daya listrik 1500 W yang digunakan untuk mengeringkan agregat
c. Conical mould dengan ukuran diameter atas 3,8 cm, diameter bawah 8,9 cm, tinggi 7,6 cm, lengkap dengan alat penumbuk. Alat ini digunakan untuk
mengukur keadaan SSD agregat halus d. Kerucut Abrams yang terbuat dari baja untuk mengukur nilai slump.
e. Cetakan benda uji untuk uji permeabilitas berupa silinder diameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm, sedangkan untuk benda uji porositas digunakan cetakan
berbentuk balok 5 x 5 x 5 cm
3
. f. Satu set alat uji permeabilitas untuk pengujian permeabilitas.
g. Vacuum pump untuk pengujian porositas. h. Ayakan dengan ukuran diameter saringan 25 mm; 19 mm; 12,5 mm; 9,5 mm;
4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm; 0,6 mm; 0,3 mm; 0,15 mm; pan dan mesin penggetar ayakan vibrator yang digunakan untuk pengujian gradasi agregat.
commit to user
i. Desicator untuk penempatan sampel porositas. j. Alat bantu lain yaitu gelas ukur, pipet, cangkul, ember, alat tulis, stopwatch,
kamera digital, dll.
3.4 Curing Perawatan Beton
Perawatan beton dilakukan setelah beton mengeras kira-kira satu atau dua hari setelah dilakukan pengecoran. Tujuan dari curing ini adalah menjaga kelembaban
beton saat proses hidrasi semen berlangsung. Perawatan beton yang baik akan berpengaruh terhadap porositas dan permeabilitas beton.
3.5 Pengujian Benda Uji
3.5.1. Pengujian Porositas
Langkah pengujian sebagai berikut: a. Menyiapkan benda uji lalu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 100
C selama 24 jam
b. Benda uji dikeluarkan dari oven dan diangin-anginkan pada suhu kamar 25
C kemudian ditimbang dan didapatkan berat benda uji kondisi kering oven C
c. Benda uji dimasukkan ke dalam desicator guna proses pemvacuuman benda uji dengan vacuum pump. Proses pemvacuuman benda uji dilakukan selama
24 jam. Setelah divacuum, benda uji dialiri air sampai semua benda uji benar- benar terendam air. Perendaman benda uji juga dalam kondisi vacuum dan
dilakukan selama 24 jam. Setelah perendaman selama 24 jam kemudian ditimbang dalam air dan di dapatkan berat benda uji dalam air A.
d. Benda uji dikeluarkan dari air dan dilap permukaanya untuk mendapatkan kondisi SSD kemudian sampel ditimbang dan didapatkan berat benda uji
kondisi SSD setelah perendaman B.
commit to user
Untuk mengetahui nilai porositas dapat diukur dengan menggunakan perbandingan antara berat air dan udara yang berada dalam sampel B-C dengan
berat sampel padatvolume mortar padat B-A.
..……………………………………………3.13 Dengan:
A = berat sampel dalam air gr B = berat sampel dalam kondisi SSD gr
C = berat sampel kering oven gr
Gambar 3.1 . Alat uji porositas
3.5.2. Pengujian Permeabilitas
Langkah pengujian sebagai berikut: a. Setelah mencapai umur 28 hari, sampel beton dikeringkan dengan oven
sampai mencapai berat konstan b. Selang air bertekanan dipasang pada permukaan atas sampel dengan cara
memberi lubang sebesar pipa selangnya. Pipa selang yang berisi air di-sealed, dengan diikat dengan klem pada atas permukaan beton.
c. Sampel dikenakan air bertekanan 1 kgcm
2
selama 48 jam, dilanjutkan air bertekanan 3 kgcm
2
selama 24 jam dan air bertekanan 7 kgcm
2
selama 24 jam, seperti tampak pada Tabel 3.4 dibawah ini :
commit to user
Benda uji Air bertekanan
Compressor
Tabel 3.4. Tekanan air dan waktu penenkanan
Tekanan Air kgcm
2
Waktu jam
1 48
3 24
7 24
d. Selang air bertekanan dilepas, kemudian dipasang selang transparan berisi air yang diletakkan pada penyangga, diamkan selama 1 jam untuk mengetahui
penurunan air yang terjadi dan tinggi air jatuh. e. Kemudian sampel dibelah dan diukur kedalaman penetrasi air, diameter
sebaran air dan koefisien permeabilitas dapat dihitung berdasarkan hukum Darcy, sebagaimana persamaan 2.2.
Gambar alat uji permeabilitas digambarkan pada Gambar 3.2 dibawah ini.
Gambar 3.2 . Alat uji permeabilitas
commit to user
Gambar 3.3
. Pemasangan alat pada benda uji
Gambar 3.4 . Pengujian tinggi jatuh air
Gambar 3.5 . Diameter resapan dan rata-rata kedalaman penetrasi
Air bertekanan
Sampel beton
commit to user
3.6 Tahap Penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian sebagai berikut : a. Tahap I
Tahap ini melakukan studi literatur serta mempersiapkan bahan dan alat uji penelitian.
b. Tahap II Tahap ini melakukan pengujian bahan yang akan digunakan dengan tujuan
untuk mengetahui sifat dan karakterstik bahan. c. Tahap III
Tahap ini melakukan rancang campur mix design untuk pembuatan silinder beton.
d. Tahap IV Tahap ini melakukan penetapan campuran adukan beton, pembuatan adukan
beton, pengujian nilai slump, pengecoran ke dalam cetakan silinder dan kubus, dan perawatan beton dengan merendam benda uji dalam zat cair.
e. Tahap V Tahap ini melakukan pengujian porositas dan permeabilitas beton yang telah
berumur 28 hari. Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS.
f. Tahap VI Tahap ini melakukan analisis data hasil pengujian untuk mendapatkan
kesimpulan hubungan antara variabel – variabel yang diteliti dalam penelitian. g. Tahap VII
Tahap ini melakukan pengambilan kesimpulan dari hasil analisis pengujian yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
Tahapan penelitian dapat dilihat secara skematis dalam bentuk bagan alir pada Gambar 3.6.
commit to user
Persiapan Mulai
Agregat Kasar
Air Semen
Uji Bahan: - kadar kumpur
- kadar organik - specific gravity
- gradasi - kadar air
Uji Bahan : - abrasi
- specific gravity - gradasi
- kadar air
Perhitungan Rancang Campur Mix Design
Pembuatan Adukan Beton Pengujian Nilai Slump
Pembuatan Benda Uji Perawatan Curing
Pengujian Porositas dan Permeabilitas Beton Analisis Data dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran Selesai
Tahap I
Tahap III Tahap II
Tahap VI Tahap V
Tahap IV
Tahap VII Agregat Halus
Pasir Pasir Pasir Kali Tailing eks Besi
timah
Gambar 3.6 . Bagan alir tahap – tahap penelitian
Pasir Replacement 0,20,40,60,80,100
commit to user
32
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengujian Agregat