Tinjauan Pustaka POROSITAS DAN PERMEABILITAS BETON MENGGUNAKAN PASIR TAILING TAMBANG TIMAH DAN PASIR BESI

commit to user 5 BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Nawy 1996 mendefinisikan beton sebagai sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi dari material pembentuknya. Material beton umumnya terdiri atas semen, agregat, air dan bahan tambah. Perencana dapat mengembangkan pemilihan material yang layak komposisinya sehingga diperoleh beton yang efisien, memenuhi kekuatan batas yang diisyaratkan oleh perencana dan memenuhi persyaratan serviceability yang dapat diartikan juga sebagai pelayanan yang handal dengan memenuhi kriteria ekonomi. Beton tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen Portland, air, agregat, maupun bahan tambah pada perbandingan tertentu. Dalam adukan beton, air dan semen membentuk pasta yang disebut pasta semen. Pasta semen ini selain berfungsi mengisi pori-pori diantara butiran-butiran, juga bersifat sebagai pengikat dalam proses pengerasan, sehingga butiran-butiran agregat saling terikat kuat dan terbentuklah suatu massa yang kompak dan padat. Tjokrodimuljo,1996. Beton yang padat dan kuat diperoleh dengan menggunakan jumlah air yang minimal konsisten dengan derajat workabilitas yang diberikan untuk memberikan kepadatan maksimal. Derajat kepadatan harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan cara pemadatan dan jenis konstruksi, agar terhindar dari kebutuhan akan pekerjaan yang berlebihan dalam mencapai kepadatan maksimal. Murdock, 1991. Jumlah pori yang terkandung pada beton mempengaruhi kekuatan dan durabilitas pada beton. Pasta semen yang mengeras memiliki struktur yang berpori Tjokrodimuljo, 1996. Kandungan pori yang terlalu banyak pada beton commit to user 6 mengakibatkan beton tersebut menjadi poros sehingga zat-zat perusak dapat mudah masuk ke dalam beton berupa cairan atau gas. Peluang masuknya zat-zat perusak itu ditentukan oleh besarnya nilai permeabilitas beton. Permeabilitas adalah kemampun media yang poros untuk mengalirkan fluida. Setiap material dengan ruang kosong diantaranya disebut poros, dan apabila ruang kosong itu saling berhubungan maka ia akan memiliki sifat permeabilitas. Maka batuan, beton, tanah, dan banyak material lain dapat merupakan material poros dan permeabel. Material dengan ruang kosong yang lebih besar biasanya mempunyai angka pori yang lebih besar pula Bowles, JE 1986. Menurut A.M Neville JJ Brooks 1987, permeabilitas beton dapat diartikan kemudahan cairan atau gas untuk melewati beton. Pengujian dilakukan dengan mensealed beton dengan air yang bertekanan. Dalam beton nilai koefisien permeabilitas akan menurun secara substansial dengan menurunnya faktor air semen f.a.s. Permeabilitas beton juga dipengaruhi dari sifat semen, untuk perbandingan air atau semen yang sama. Semen yang butirannya kasar cenderung menghasilkan pasta semen yang mengeras dengan porositas yang lebih tinggi daripada semen yang butirannya lebih halus Neville, 1995. commit to user 7

2.2. Landasan Teori