2. Pendapatan Asli Daerah berpengaruh secara signifikan terhadap kemiskinan, Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,00 di bawah atau
lebih kecil dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Pendapatan Asli daerah berpengaruh signifikan
terhadap Pendapatan Perkapita dimana nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel 7,8651,994.
3. Dana Alokasi Umumtidak berpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita, Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,489lebih besar dari 0,05.
Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum tidakberpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita dimana
nilai t-hitung lebihkecil dari nilai t-tabel 0.6961,994. 4. Belanja Modal tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita. Hal ini
terlihat dari nilai signifikansi 0,934 lebih besar dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Belanja Modal tidak
berpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita dimana nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel 0,0831,994.
5. Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diatas dapat diketahui bahwa secara simultan variabel PAD, DAU dan Belanja Modal berpengaruh signifikan
terhadap Pendapatan Perkapita. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari perbandingan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Diketahui bahwa nilai F hitung 37,921 lebih
Universitas Sumatera Utara
besar dari nilai F tabel 2,731. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal secara bersama-sama
berpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita. Hal ini juga didukung oleh nilai R square sebesar 0,599, yang berarti 59,9 faktor-faktor Pendapatan Perkapita
dapat dijelaskan oleh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Belanja Modal, sedangkan sisanya sebesar 30,1 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
Pendapatan Asli Daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Perkapita. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Adi dan Harianto 2007 yang meneliti tentang “Hubungan antara Dana Alokasi Umum, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan
Per Kapita”, yang menyimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita. Hal ini membuktikan bahwa
Pendapatan Asli Daerah mempunyai peranan besar dalam peningkatan Pendapatan Perkapita di suatu daerah, dimana sumber-sumber penerimaan dalam
Pendapatan Asli Daerah merupakan hasil dari pengelolaan sumber daya potensial yang dilakukan secara mandiri oleh daerah tersebut.
Secara Parsial Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita. Hal ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan oleh Bangun 2009
yang menyimpulkan bahwa Dana Alokasi Umum secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap pendapatan perkapita. Dana Alokasi Umum
merupakan transfer pusat kepada daerah yang dalam rangka desentralisasi fiskal agar terjadi pemerataan kemampuan keuangan antar pemerintah daerah. salah satu
Universitas Sumatera Utara
komponen dalam penghitungan besar kecilnya Dana Alokasi Umum yang diterima daerah adalh Pendapatan Perkapita Daerah.
Belanja Modal secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Perkapita. Hal ini menunjukkan bahwa Belanja Modal bila dikaitkan langsung
dengan Pendapatan Perkapita tidak mempunyai pengaruh dalam peningkatannya. Namun secara tidak langsung Belanja Modal dalam kaitannya dengan
pembangunan infrastruktur dan juga pelayanan publik akan dapat menjadi salah satu pemicu dalam peningkatan produktifitas masyarakat serta berdampak pada
meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pendapatan Asli Daerah. Hal tersebut pada gilirannya akan berdampak pula pada peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
dan juga peningkatan Pendapatan Perkapita.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan