besar Pendapatan Asli Daerah yang diterima, maka semakin besar pula kewenangan pemerintah daerah tersebut dalam melaksanakan kebijakannya.
2.5 Dana Alokasi Umum
Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2004, Dana Alokasi Umum DAU adalah “dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi”. Dana Alokasi Umum merupakan
komponen terbesar dalam dana perimbangan dan peranannya sangat strategis dalam menciptakan pemerataan dan keadilan antar daerah.
DAU bertujuan untuk menutupi kesenjangan fiskal dan pemerataan kemampuan fiskal antar daerah dan pusat serta antar daerah.. DAU suatu daerah
ditentukan atas besar kecilnya celah fiskal fiscal gap suatu daerah, yang merupakan selisih antara kebutuhan daerah fiscal need dan potensi daerah fiscal
capacity. Dalam Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 ditegaskan kembali mengenai formula celah fiskal dan penambahan variabel DAU. Alokasi DAU bagi
daerah yang potensi fiskalnya besar tetapi kebutuhan fiskal kecil akan memperoleh alokasi DAU relatif kecil. Sebaliknya, daerah yang potensi fiskalnya
kecil, namun kebutuhan fiskal besar akan memperoleh alokasi DAU relatif besar. Secara implisit, prinsip tersebut menegaskan fungsi DAU sebagai faktor
pemerataan kapasitas fiskal. Perhitungan DAU memiliki variabel-variabel kebutuhan daerah dan potensi
ekonomi daerah. Kebutuhan daerah paling sedikit dicerminkan dari variabel
Universitas Sumatera Utara
jumlah penduduk, luas wilayah, keadaan geografi, dan tingkat pendapatan masyarakat dengan memperhatikan kelompok masyarakat miskin. Sementara
potensi ekonomi daerah dicerminkan dengan potensi penerimaan daerah seperti potensi industri, potensi SDA, potensi SDM, dan PDRB.
DAU bersifat Block Grant yang berarti penggunaan dana alokasi umum ditetapkan oleh daerah. Penggunaan dana alokasi umum dan penerimaan umum
lainnya dalam APBD harus tetap pada kerangka pencapaian tujuan pemberian otonomi kepada daerah yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin baik, seperti pelayanan di bidang kesehatan dan pendidikan.
2.6 Belanja Modal