commit to user 6
II. LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan landasan teori untuk penelitian berikutnya. Hasil penelitian mengenai komoditi ikan sudah banyak dilakukan,
diantaranya adalah sebagai berikut : Penelitian Samsundari 2007 mengenai Identifikasi Ikan Segar yang
Dipilih Konsumen beserta Kandungan Gizinya pada Beberapa Pasar Tradisional di Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
jenis-jenis ikan yang banyak dipilih konsumen dan untuk mengetahui komposisi gizi dari beberapa jenis ikan segar yang paling disukai oleh
konsumen di pasar tradisional Kota Malang. Hasil yang didapatkan dari
penelitian ini adalah ikan-ikan segar yang paling banyak dipilih konsumen adalah ikan mujair sebesar 510 kg 21,47, ikan meniran 391 kg 16,46
dan ikan lele sebesar 340 kg 14,30. Komposisi gizi ikan mujair adalah bahan kering 20,49, air 79,51, protein kasar 10,05 dan lemak kasar
0,38. Komposisi gizi ikan meniran adalah bahan kering 20,52, air 79,48, protein kasar 8,84 dan lemak kasar 4,95. Sedangkan komposisi gizi ikan
lele adalah bahan kering 20,48, air 79,52, protein kasar 10,07 dan lemak kasar 5,1.
Penelitian Wijayanto 2007 mengenai Analisis Preferensi Konsumen terhadap Ikan Bandeng Segar di Pasar Tradisional Kota Surakarta. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui atribut ikan bandeng segar yang menjadi preferensi konsumen di pasar tradisional Kota Surakarta dan mengetahui
atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian ikan bandeng segar di pasar tradisional Kota Surakarta. Hasil analisis menunjukkan
bahwa ikan bandeng segar yang menjadi preferensi konsumen di pasar tradisional Kota Surakarta adalah ikan bandeng dengan atribut keadaan mata
yang bersinar cerahterang dan menonjol, kekenyalan daging ikan elastis, kebersihan kulit sisik bersih dan ukuran ikan sedang 3-4 ekor per kilogram.
Sedangkan atribut ikan bandeng segar yang dipertimbangkan sampai kurang
6
commit to user 7
dipertimbangkan adalah keadaan mata, kekenyalan daging ikan, kebersihan kulit sisik dan ukuran ikan.
Penelitian mengenai komoditi ikan dan sumber protein hewani lain di atas dapat menjadi rujukan pada penelitian ini untuk meneliti ikan lele,
dikarenakan komoditi yang diteliti pada penelitian di atas memiliki karakteristik yang hampir sama dengan ikan lele, yaitu merupakan produk dari
sektor perikanan yang mengandung sumber protein hewani yang penting bagi tubuh. Penelitian ini meneliti ikan lele karena di antara jenis ikan lainnya
mujair, kakap dan nila merah, ikan lele adalah ikan yang paling banyak dijual dalam keadaan segar di pasar tradisional Kabupaten Boyolali. Hal ini
ditunjukkan dengan jumlah ikan segar yang paling banyak dibawa oleh pedagang untuk dijual di pasar tradisional Kabupaten Boyolali adalah ikan
lele. Penelitian terdahulu memberikan gambaran mengenai preferensi dan tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan.
Penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku beli konsumen sudah banyak dilakukan, diantaranya adalah :
Penelitian Yusri dkk 2007 mengenai Analisis Konsumsi Pangan Sumber Protein Hewani di Propinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui keragaan konsumsi pangan hewani di propinsi Sumatera Barat dan perilaku permintaan pangan hewani yang ditunjukkan oleh nilai
elastisitas permintaan pangan hewani, mencakup elastisitas harga sendiri, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan
telur dan ikan merupakan komoditi yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga di Sumatera Barat untuk pemenuhan sumber protein hewani.
Permintaan rumah tangga di Sumatera Barat terhadap komoditi daging ternak dan daging unggas lebih responsif terhadap perubahan pendapatan
dibandingkan dengan perubahan harga. Sedangkan permintaan untuk ikan dan telur lebih responsif terhadap perubahan harga dari pada perubahan
pendapatan. Penelitian Parlin 2010 mengenai Analisis Marketing Mix terhadap
Tingkat Pembelian Daging Ayam dan Ayam Goreng di Kota Jakarta.
commit to user 8
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh efektifitas marketing mix yang meliputi kebijakan produk, harga, promosi dan distribusi terhadap
keputusan beli konsumen daging ayam dan ayam goreng di kota Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan efektifitas marketing mix yang terdiri dari faktor
produk, harga, promosi dan distribusi memiliki pengaruh terhadap keputusan beli konsumen. Faktor produk, harga dan distribusi berpengaruh terhadap
keputusan beli konsumen secara bersama-sama, tetapi promosi memiliki pengaruh terhadap keputusan beli konsumen secara parsial. Secara individu,
faktor yang berpengaruh adalah faktor harga dan distribusi, sedangkan faktor produk dan promosi secara individu tidak memiliki pengaruh terhadap
keputusan beli konsumen. Penelitian terdahulu tentang faktor yang mempengaruhi perilaku beli
konsumen memberikan gambaran pada penelitian ini tentang faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk. Penelitian tersebut
menjadi rujukan pada penelitian ini, dalam menginspirasi dan memilih faktor bauran pemasaran untuk diteliti sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli ikan lele. Penelitian terdahulu mengenai perilaku konsumen sudah banyak
dilakukan, baik perilaku konsumen di pasar modern maupun di pasar tradisional dengan komoditi yang berbeda-beda, seperti perilaku konsumen
dalam membeli buah pisang, jeruk, ikan kakap merah, daging ayam, kopi, teh, kecap dan lainnya. Namun, penelitian yang menggunakan analisis faktor
sebagai alat analisis hanya beberapa, antara lain : Penelitian Andana Permanasari 2007 mengenai Analisis Perilaku
Konsumen Dalam Membeli Buah Pisang Ambon di Pasar Tradisional di Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan analisis faktor, dapat diketahui
bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam pembelian pisang ambon di pasar tradisional di Kota Palembang dimulai dari faktor yang
memberikan pengaruh paling besar secara berurutan adalah faktor produk, faktor harga, faktor tempat dan faktor penampilan. Variabel-variabel yang
dominan dipertimbangkan konsumen dalam membeli pisang ambon di pasar
commit to user 9
tradisional di Kota Palembang untuk tiap faktor produk yaitu variabel rasa; faktor harga adalah variabel harga buah; faktor tempat adalah variabel jarak
pasar serta faktor penampilan yaitu variabel ketebalan daging buah. Penelitian Diana 2008 mengenai Analisis Perilaku Konsumen dalam
Membeli Ikan Lele di Pasar Tradisional Kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen
dalam membeli ikan lele di pasar tradisional Kota Surakarta dan mengkaji variabel-variabel dominan yang dipertimbangkan dalam keputusan membeli
ikan lele di pasar tradisional Kota Surakarta. Hasil analisis dengan menggunakan analisis faktor menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan lele di Pasar Tradisional Kota Surakarta secara berurutan adalah faktor tempat, faktor produk dan
faktor harga. Sedangkan variabel-variabel dominan yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan lele di pasar tradisional Kota Surakarta pada
masing-masing faktor adalah variabel kebersihan pada faktor tempat, variabel ukuran pada faktor produk dan variabel harga ikan lele pada faktor harga.
Penelitian terdahulu tentang analisis faktor memberikan rujukan pada penelitian ini untuk menggunakan analisis faktor sebagai alat analisis.
Penelitian terdahulu menginspirasi penelitian ini untuk menganalisis faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan lele dan variabel
dominan yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli ikan lele dengan menggunakan analisis faktor.
Berdasarkan penelitian terdahulu di atas, dapat diketahui bahwa terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada kesamaan komoditi yang diteliti, yaitu ikan lele; pada faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen yaitu faktor bauran pemasaran; dan pada metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis faktor.
Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada faktor bauran pemasaran yang diteliti dan variabel yang diteliti.
Penelitian terdahulu meneliti faktor distribusi dan penampilan sebagai faktor
commit to user 10
yang mempengaruhi keputusan beli konsumen. Sedangkan dalam penelitian ini, faktor yang diteliti adalah faktor promosi dan tempat. Penelitian ini tidak
meneliti faktor distribusi dan penampilan. Hal ini dikarenakan faktor distribusi proses penyaluran ikan lele dari produsen kepada konsumen termasuk dalam
faktor tempat, sehingga tidak perlu diteliti. Penampilan fisik semua ikan lele dianggap sama, sehingga konsumen tidak mempertimbangkan faktor
penampilan dalam membeli ikan lele dan faktor penampilan tidak perlu diteliti. Faktor promosi dan tempat diteliti dalam penelitian ini karena
faktor-faktor ini kemungkinan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ikan lele.
Perbedaan lainnya pada penelitian ini adalah adanya variabel potongan harga dalam faktor promosi dan variabel lokasi pasar dalam faktor tempat,
dimana variabel-variabel ini tidak diteliti dalam penelitian terdahulu. Variabel potongan harga dan lokasi pasar kemungkinan dipertimbangkan oleh
konsumen dalam keputusan pembelian ikan lele, sehingga dimasukkan sebagai variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Berkaitan dengan pembelian di
pasar tradisional, pada penelitian terdahulu dinyatakan bahwa konsumen umumnya membeli di pasar tradisional karena pasar tradisional menampung
banyak penjual yang mewakili golongan pedagang menengah ke bawah. Sedangkan dalam penelitian ini, konsumen membeli di pasar tradisional
karena pasar modern di Kabupaten Boyolali tidak menyediakan ikan lele, sehingga konsumen hanya dapat membeli ikan lele di pasar tradisional.
Berdasarkan perbedaan-perbedaan inilah, penelitian ini perlu dilakukan sehingga hasilnya dapat membantu para produsen dan pemasar untuk
mengetahui perilaku konsumen dalam membeli ikan lele.
B. Tinjauan Pustaka