Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data

commit to user 38 2. Data sekunder, yaitu data jadi yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini. Data sekunder merupakan data pendukung yang memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali meliputi Laporan Pemerataan Pendapatan dan Pola Konsumsi Penduduk Jawa Tengah, keadaan geografis, keadaan penduduk, dan keadaan perekonomian Kabupaten Boyolali; Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali berupa data jumlah produksi komoditi utama budidaya perikanan Kabupaten Boyolali; Dinas Pasar Kabupaten Boyolali berupa data jumlah pedagang dan pedagang ikan lele di setiap pasar tradisional Kabupaten Boyolali; dan data dari sumber lain yang relevan dengan penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu melakukan observasi terlebih dahulu. Teknik ini merupakan teknik pendukung dalam penelitian ini dan dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti, sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan daerah yang diteliti. 2. Setelah melakukan observasi, teknik pengumpulan data selanjutnya adalah wawancara. Teknik ini dilakukan dengan mencari data primer, yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan dan meminta penjelasan secara sistematis kepada responden. Teknik wawancara merupakan teknik yang paling utama dalam pengumpulan data untuk penelitian ini, karena data yang dikumpulkan dengan teknik ini adalah data yang akan digunakan untuk analisis dalam penelitian ini. 3. Teknik pengumpulan data berikutnya adalah pencatatan. Teknik ini merupakan teknik pendukung dalam pengumpulan data pada penelitian ini dan digunakan untuk mencari data sekunder. Teknik ini dilakukan dengan cara membuat catatan yang dikumpulkan dari data dan publikasi yang sudah ada pada lembaga-lembaga atau instansi-instansi yang terkait. commit to user 39

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian ikan lele di pasar tradisional Kabupaten Boyolali adalah analisis faktor. Analisis faktor dapat mengidentifikasikan struktur dari hubungan antar variabel atau responden-responden dengan menguji korelasi antar variabel atau responden. Faktor bauran pemasaran sendiri dapat digambarkan sebagai kombinasi linier dari variabel yang diteliti, sebagai berikut : Fi = Wi 1 X 1 + Wi 2 X 2 + .........+ Wi 13 X 13 Dimana : Fi = Estimasi faktor ke-i Wi = Bobot atau koefisien skor faktor X 1-11 = Variabel bauran pemasaran yang diamati, yaitu variabel kandungan gizi X 1 , ukuran X 2 , warna X 3 , kebersihan tubuh ikan lele X 4 , harga X 5 , promosi X 6 , potongan harga X 7 , jarak pasar X 8 , lokasi pasar X 9 , kenyamanan pasar X 10 , pelayanan X 11 , kebersihan pasar X 12 , dan keamanan pasar X 13 . Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Pertanyaan yang diberikan kepada responden adalah pertanyaan tertutup. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling tinggi hingga paling rendah. Dalam penelitian ini, dibuat lima pilihan jawaban, maka untuk sangat memuaskan diberi skor 5, memuaskan diberi skor 4, biasa diberi skor 3, kurang memuaskan diberi skor 2, dan tidak memuaskan diberi skor 1 Simamora, 2004. Pengolahan data yang diperoleh dari kuisioner kemudian diolah secara komputerisasi dengan analisis faktor menggunakan program SPSS. Hair et al 1998 mengemukakan tahap-tahap dalam analisis faktor sebagai berikut: a. Membuat matriks korelasi atas semua variabel. Pada tahap ini untuk memperoleh analisis faktor yang akurat, semua variabel harus berkorelasi. Uji statistik yang digunakan adalah Bartlett test of sphericity atau menggunakan Measure of Sampling Adequacy MSA. commit to user 40 b. Mencari dan meringkas variabel menjadi faktor-faktor inti. Prosedur ini dilakukan agar dapat meringkas informasi yang terkandung dalam variabel-variabel asli secara tepat. Faktor ditetapkan berdasarkan nilai eigenvalue, yaitu yang bernilai di atas 1. Eigenvalue menunjukkan varians yang dijelaskan oleh faktor. Dengan ini diketahui faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian. c. Melakukan rotasi untuk penyelesaian akhir. Rotasi faktor diperlukan untuk menyederhanakan matrik faktor sehingga mudah untuk diinterpretasikan. Variabel dianggap paling penting jika memiliki loading tertinggi, sedangkan variabel lain dapat dimasukkan dalam faktor jika memiliki kriteria sigfinikan. Dengan cara ini diketahui variabel yang terkandung didalam faktor dan variabel yang paling dipertimbangkan dalam keputusan pembelian. d. Menguji tingkat signifikansi dari faktor loading dan menamai faktor. Kriteria signifikan yang ditetapkan adalah sigfinikansi praktis dimana loading di atas 0,5 adalah signifikan secara praktis. Loading di atas 0,5 juga menunjukkan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel valid. Variabel dengan loading tertinggi dianggap lebih penting dan memiliki kontribusi terbesar untuk menamai faktor. Penamaan faktor bisa dilakukan dengan melihat variabel-variabel yang diwakili oleh faktor. Untuk mengetahui variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam keputusan membeli ikan lele di pasar tradisional Kabupaten Boyolali adalah dengan melihat nilai faktor loading tertinggi dari suatu variabel. Cara ini merupakan bagian dari tahapan yang dilakukan dalam Analisis Faktor. Faktor Loading menunjukkan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor, dimana semakin besar nilai faktor loading maka suatu variabel dan faktor tersebut semakin dipertimbangkan konsumen dalam keputusannya membeli ikan lele di pasar tradisional Kabupaten Boyolali. commit to user 41

IV. KONDISI DAERAH PENELITIAN