Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan Pengujian Absorpsi Bata Beton Ringan

75

3.5 Pembuatan Benda Uji

Pembuatan benda uji terdiri dari tiga variasi campuran untuk percobaan , yaitu campuran tambahan kapur dengan perawatan dengan perbandingan semen : pasir : kapur sebesar 1 : 2 : 2.75 ; 1 : 2 : 3 ; 0.9 : 2 : 2.75 ; 0.9 : 2 : 3, variasi campuran tanpa kapur dengan perbandingan semen : pasir sebesar 1 : 2 dengan perawatan dan campuran Accelerator Admixture tanpa perawatan sebesar 0.11 liter per 1 kg semen dan 0.15 liter per 1 kg semen. Setelah semua bahan disediakan, hidupkan mesin mixer dan masukkan bahan penyusun bata beton ringan seperti semen, pasir ke dalam tempat pengadukan untuk selanjutnya diaduk dengan mixer. Kemudian masukkanlah air sesuai dengan perencanaan . Aduklah sampai foaming agent bercampur merata dengan bahan penyusun lainnya dan adukan tersebut telah terlihat mengembang. Adukan yang telah tercampur merata, dituangkan ke dalam cetakan. Setelah umur beton 24 jam, cetakan kubus dibuka dan mulai dilakukan perawatan beton dengan cara direndam dalam bak perendaman sampai pada masa yang direncanakan untuk melakukan pengujian.

3.6 Pengujian Sampel

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan beton, berat jenis dan absorpsi bata beton ringan.

3.6.1 Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan

Pengujian dilakukan pada umur beton 3, 7,14 dan 28 hari untuk tiap variasi beton sebanyak 5 buah. Sehari sebelum pengujian sesuai umur rencana, kubus Universitas sumatera Utara 76 beton dikeluarkan dari bak perendaman. Sebelum dilakukan uji kuat tekan, benda uji ditimbang beratnya. Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunakan mesin kompres elektrik berkapasitas 200 ton yang digerakkan secara elektrik. Kekuatan tekan benda uji beton dihitung dengan rumus : Α Ρ c f = dimana : 15 cm f’c = Kekuatan tekan Nmm 2 15 cm P = Beban tekan N 15 cm A = Luas permukaan benda uji mm 2 Gambar 3.4 Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan Universitas sumatera Utara 77

3.6.2 Pengujian Absorpsi Bata Beton Ringan

Absorpsi Bata Beton Ringan dapat dihitung dengan rumus : Absorpsi = �−� � � 100 di mana : A = Berat bata beton ringan dalam keadaan kering B = Berat bata beton ringan dalam keadaan SSD Universitas sumatera Utara 78 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan 4.1.1 Kuat Tekan Bata Beton Ringan dengan Penggunaan Kapur dan Perawatan Pengujian kuat tekan bata beton ringan dilakukan pada umur 28 hari dengan maksud untuk mendapatkan gambaran perkembangan kekuatan tekan bata beton ringan dengan menggunakan kapur sebagai bahan tambahan dan membandingkannya dengan kekuatan tekan bata beton ringan tanpa menggunakan kapur. Tabel 4.1 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 28 hari dengan WC Ratio = 0,55 Perbandingan Simbol Benda Uji ke- Berat kg Kuat Tekan MPa Semen Pasir Kapur 1 2 - BR 1 1 2,80 2,62 2 2,70 2,58 3 2,90 2,71 4 2,80 2,62 5 2,80 2,62 Rata-Rata 2,80 2,63 1 2 2,75 BR 2,75 1 2,25 2,22 2 2,35 2,31 3 2,25 2,22 4 2,20 2,22 5 2,20 2,22 Rata-Rata 2,25 2,24 Universitas sumatera Utara 79 Perbandingan Simbol Benda Uji Ke- Berat kg Kuat Tekan Mpa Semen Pasir Kapur 1 2 3 BR 3,00 1 2,10 2,09 2 2,10 2,09 3 2,10 2,09 4 2,20 2,22 5 2,20 2,22 Rata-Rata 2,14 2,14 Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa seiring dengan penambahan zat kapur pada bata beton ringan, berat bata beton ringan yang dihasilkan semakin menurun. Pada tipe BR 2,75 terjadi penurunan sebesar 0,55 kg. pada tipe BR 3,00 terjadi penurunan sebesar 0,66 kg. Gambar 4.1 Hubungan Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan 2.63 2.24 2.14 0.5 1 1.5 2 2.5 3 BR 1 BR 2,75 BR 3,00 K u a t T e k an MP a Tipe Benda Uji Kuat Tekan Rata-Rata pada Umur 28 Hari Universitas sumatera Utara 80 Pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa kuat tekan rata-rata pada bata beton ringan tipe BR adalah sebesar 2,63 MPa, pada tipe BR 2,75 adalah sebesar 2,24 MPa, dan pada tipe BR 3,00 adalah sebesar 2,14 MPa sehingga dapat dilihat bahwa hubungan antara kuat tekan rata-rata bata beton ringan dengan penambahan zat kapur memiliki kecenderungan menurun namun menghasilkan bata beton ringan yang lebih ringan karena Secara reaksi kimia, apabila kapur bereaksi dengan foaming agent maka akan dihasilkan gelembung-gelembung H 2 sehingga dapat mengurangi berat bata beton yang dihasilkan. 2 CaO + 3 H 2 O 2 2 CaOH 2 + H 2 + 2O 2 Tabel 4.2 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 28 hari dengan WC Ratio = 0,55 Perbandingan Simbol Benda Uji ke- Berat kg Kuat Tekan MPa Semen Pasir Kapur 0,9 2 - BR” 1 1 2,70 2,44 2 2,70 2,44 3 2,75 2,44 4 2,70 2,44 5 2,75 2,44 Rata-Rata 2,72 2,44 0,9 2 2,75 BR” 2,75 1 2,15 2,09 2 2,10 2,09 3 2,10 2,09 4 2,20 2,22 5 2,10 2,09 Rata-Rata 2,13 2,12 Universitas sumatera Utara 81 Perbandingan Simbol Benda Uji ke- Berat kg Kuat Tekan MPa Semen Pasir Kapur 0,9 2 3 BR” 3,00 1 2,00 2,00 2 2,00 2,00 3 2,10 2,09 4 2,00 2,00 5 2,00 2,00 Rata-Rata 2,02 2,02 Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa seiring dengan penurunan komposisi semen yang digunakan, berat bata beton ringan juga mengalami penurunan sebesar 0,08 kg. Pada tipe BR” 2,75 terjadi penurunan sebesar 0,12 kg. Pada tipe BR” 3,00 terjadi penurunan sebesar 0,12 kg. Gambar 4.2 Hubungan Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan Pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa kuat tekan rata-rata pada bata beton ringan tipe BR” adalah sebesar 2,44 MPa, pada tipe BR” 2,75 adalah sebesar 2,12 MPa, 2.44 2.12 2.02 0.5 1 1.5 2 2.5 3 BR 1 BR 2,75 BR 3,00 k ua t T e k a n M pa Tipe Benda Uji Kuat Tekan Rata-Rata pada Umur 28 Hari Universitas sumatera Utara 82 dan pada tipe BR” 3,00 adalah sebesar 2,02 MPa sehingga dapat dilihat bahwa hubungan antara kuat tekan rata-rata bata beton ringan dengan penambahan zat kapur memiliki kecenderungan menurun namun dengan penambahan kapur, dihasilkan bata beton ringan yang lebih ringan. Gambar 4.3 Perbandingan Kuat Tekan Rata-Rata Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari antara Bata Beton Ringan Tipe BR dan BR” Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa kuat tekan rata-rata bata beton ringan tipe BR lebih besar dibandingkan dengan tipe BR” sehingga dapat dilihat bahwa hubungan antara persentase semen dengan kuat tekan rata-rata bata beton ringan memiliki kecenderungan menurun apabila jumlah persentase semen yang digunakan berkurang.

4.1.2 Kuat Tekan Bata Beton Ringan tanpa Penggunaan Kapur dengan

Dokumen yang terkait

Penggunaan Foam Agent Dalam Pembuatan Bata Beton Ringan

23 164 79

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK BATA RINGAN SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON

0 5 13

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK BATA RINGAN SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON

1 13 50

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEMENTERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN DENGAN AGREGAT PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR PECAHAN BATA CITICON.

0 2 16

PENGGUNAAN LIMBAH BATA MERAH SEBAGAI TAMBAHAN SEMEN DALAM PEMBUATAN PAVING BLOCK.

0 3 21

PENGARUH VARIASI CAMPURAN SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN BATA BETON RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAH Pengaruh Variasi Campuran Serbuk Aluminium Dalam Pembuatan Bata Beton Ringan Dengan Bahan Tambah Serbuk Gipsum.

0 2 17

PENGARUH VARIASI CAMPURAN SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN BATA BETON RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAH Pengaruh Variasi Campuran Serbuk Aluminium Dalam Pembuatan Bata Beton Ringan Dengan Bahan Tambah Serbuk Gipsum.

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Penggunaan Bahan Tambahan (Accelerator Admixture) , Kapur Dan Pengaruh Curing Pada Pembuatan Bata Beton Ringan Sebagai Alternatif Pengganti Bata Merah

1 2 29

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Penggunaan Bahan Tambahan (Accelerator Admixture) , Kapur Dan Pengaruh Curing Pada Pembuatan Bata Beton Ringan Sebagai Alternatif Pengganti Bata Merah

0 0 12

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN (ACCELERATOR ADMIXTURE) , KAPUR DAN PENGARUH CURING PADA PEMBUATAN BATA BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BATA MERAH

1 1 20