Proses Pembuatan Bata Beton Ringan Kelebihan dan Kekurangan Bata Beton Ringan Dibandingkan Batu Bata Merah Estimasi Biaya Pembuatan Bata Beton Ringan

58 3. Kelas B Batasan kandungan bahan yang mudah terbakar tidak lebih dari 25 . Tujuan umum : blok pracetak

2.5 Proses Pembuatan Bata Beton Ringan

Adapun proses pembuatan bata beton ringan adalah sebagai berikut : 1. Campurlah semen portland dengan pasir sesuai dengan yang telah direncanakan terlebih dahulu. 2. Tuanglah air sesuai dengan perencanaan ke dalam campuran semen dan pasir tersebut. 3. Aduklah hingga membentuk adonan yang merata dengan menggunakan mixer. 4. Hidupkan kompresor dan semprotkan foaming agent ke dalam adonan yang telah merata tersebut. 5. Aduklah dengan mixer hingga merata dan tidak ada foaming agent yang tersisa. 6. Tuanglah adonan yang tersebut ke dalam cetakan bata beton ringan.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Bata Beton Ringan Dibandingkan Batu Bata Merah

Kelebihan Bata Beton Ringan dibandingkan dengan batu bata merah adalah : 1. Ringan sehingga dapat mengurangi beban struktur. 2. Dapat menahan kuat tekan sebesar 2,5 Mpa. 3. Tidak dibutuhkan plesteran yang tebal. 4. Proses pembuatan bata beton ringan dapat dilakukan di lokasi proyek sehingga menghemat biaya pengangkutan dan lebih efisien. Universitas sumatera Utara 59 5. Proses pembuatannya tidak menggunakan tanah liat sehingga mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Kekurangan Bata Beton Ringan dibandingkan batu bata merah adalah : 1. Perekat yang digunakan biasanya merupakan semen instan sehingga kurang ekonomis. 2. Biaya investasi awal untuk pengadaan mesin pembuatan bata beton ringan yang relatif mahal. 3. Dibutuhkan gergaji khusus untuk memotong bata beton ringan agar dapat dihasilkan potongan kecil

2.7 Karakteristik Bata Beton Ringan

Ditinjau dari material penyusunnya, bata beton ringan dapat dikategorikan sebagai mortar campuran semen, pasir dan air .Pada bata beton ringan, buih-buih hidrogen yang dihasilkan akan mereduksi berat jenis bata tersebut secara signifikan. Selain itu, proporsi beton ringan dan metode curing yang digunakan dapat mempengaruhi mikrostruktur sekaligus sifat fisik dan mekanis dari bata beton tersebut.

2.7.1 Absorpsi

Absorpsi adalah terserapnya atau terikatnya suatu substansi adsorbat pada permukaan yang dapat menyerap adsorben. Absorpsi dapat terjadi antara zat padat dan zat cair, zat padat dengan gas, zat cair dengan zat cair, dan zat cair dengan gas. Absorpsi terjadi karena molekul-molekul pada permukaan zat yang memiliki gaya tarik dalam keadaan tidak seimbang yang cenderung tertarik ke arah dalam gaya kohesi adsorben lebih besar dari gaya adhesinya. Ketidakseimbangan gaya tarik ini mengakibatkan zat yang digunakan sebagai Universitas sumatera Utara 60 adsorben cenderung menarik zat-zat lain yang bersentuhan dengan permukaannya. Berdasarkan interkasi molekular antara permukaan adsorben dan adsorbat. Adsorpsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Absorpsi Fisika bila terjadi gaya intermolekul lebih besar daripada gaya gaya tarik menarik antar molekul, gaya tarik yang relatif lemah antara adsorbat dan adsorben , gaya ini disebut gaya Van Der Walas ,sehingga adsorbat dapat bergerak dari satu permukaan ke permukaan lainnya dari adsorben. 2. Absorbsi kimia terjadi karena adanya reaksi-reaksi antar molekul- molekul adsorban dengan adsorben di mana terbentuk ikatan kovalen dengan ion. Gaya ikat absorben bervairasi tergantung pada zat perekasi. Absorpsi jenis ini bersifat irresible dan hanya dapat membentuk lapisan tunggal.

2.7.2 Kuat Tekan

Hal-hal yang dapat mempengaruhi kuat tekan terhadap bata beton ringan adalah karakteristik bahan yang digunakan, umur, proses curing, faktor air semen dan pembentukan pori-pori pada bata beton ringan tersebut. Nilai kekuatan tekan yang dihasilkan biasanya akan meningkat seiring dengan peningkatan densitas pada bata beton ringan tersebut. Semakin rendah perbandingan air semen, semakin tinggi kekuatan desaknya . Suatu jumlah tertentu air diperlukan untuk memberikan aksi kimiawi dalam pengerasan beton, kelebihan air meningkatkan kemampuan pekerjaan mudahnya beton untuk dicorkan akan tetapi menurunkan kekuatan. Universitas sumatera Utara 61

2.8 Estimasi Biaya Pembuatan Bata Beton Ringan

Berikut adalah rincian estimasi biaya pembuatan 1 m 3 bata beton ringan dengan perbandingan semen : pasir sebesar 1 : 2 dengan berat jenis berkisar 800 – 900 kgm 3 . 1. Investasi untuk Kompresor dan 200 set cetakan Rp. 70.000.000,- 2. Semen Tipe 1 Kemasan 50 kg zak sebanyak 6 zak Rp. 360.000,- 3. Pasir sebanyak 600 kg Rp. 72.000,- 4. Foaming Agent sebanyak 2 liter Rp. 100.000,- 5. Air sebanyak 180 liter Rp. 27.000,- 6. Bahan Bakar Minyak BBM Rp. 10.000,- + Total Biaya untuk 1 m3 bata beton ringan di luar biaya mesin kompresor Rp. 569.000,- 1 m 3 adonan bata beton ringan dapat menghasilkan 83 keping bata beton ringan dengan ukuran 60 cm x 20 cm x 10 cm dengan harga jual sebesar Rp. 8000,- per keping. Sehingga 1 m 3 bata beton ringan dapat dijual seharga Rp. 684.000,-. Universitas sumatera Utara 62 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Umum

Dokumen yang terkait

Penggunaan Foam Agent Dalam Pembuatan Bata Beton Ringan

23 164 79

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK BATA RINGAN SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON

0 5 13

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK BATA RINGAN SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON

1 13 50

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEMENTERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN DENGAN AGREGAT PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR PECAHAN BATA CITICON.

0 2 16

PENGGUNAAN LIMBAH BATA MERAH SEBAGAI TAMBAHAN SEMEN DALAM PEMBUATAN PAVING BLOCK.

0 3 21

PENGARUH VARIASI CAMPURAN SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN BATA BETON RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAH Pengaruh Variasi Campuran Serbuk Aluminium Dalam Pembuatan Bata Beton Ringan Dengan Bahan Tambah Serbuk Gipsum.

0 2 17

PENGARUH VARIASI CAMPURAN SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN BATA BETON RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAH Pengaruh Variasi Campuran Serbuk Aluminium Dalam Pembuatan Bata Beton Ringan Dengan Bahan Tambah Serbuk Gipsum.

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Penggunaan Bahan Tambahan (Accelerator Admixture) , Kapur Dan Pengaruh Curing Pada Pembuatan Bata Beton Ringan Sebagai Alternatif Pengganti Bata Merah

1 2 29

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Penggunaan Bahan Tambahan (Accelerator Admixture) , Kapur Dan Pengaruh Curing Pada Pembuatan Bata Beton Ringan Sebagai Alternatif Pengganti Bata Merah

0 0 12

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN (ACCELERATOR ADMIXTURE) , KAPUR DAN PENGARUH CURING PADA PEMBUATAN BATA BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BATA MERAH

1 1 20