48
Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah : 1.
Bahan bangunan bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras
ataupun semen merah. 2.
Bahan penstabilan jalan raya. Pemakaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi
untuk mengurangi plastisitas, mengurangi penyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya
Pada Kapur Limestone mengandung senyawa portlandite CaOH
2
, calcium silicate hydate Ca1,5SiO
3
,5.xH
2
O. Kapur yang digunakan pada campuran beton ringan terlebih dahulu harus dihaluskan, kemudian diayak dengan
saringan No. 200. Secara reaksi kimia, apabila kapur bereaksi dengan foaming agent maka akan dihasilkan gelembung-gelembung H
2
sehingga dapat mengurangi berat bata beton yang dihasilkan. sumber : www.wikipedia.com
2 CaO + 3 H
2
O
2
2 CaOH
2
+ H
2
+ 2O
2
2.3.4 Air
Air merupakan salah satu bahan yang dibutuhkan untuk campuran beton untuk mendukung reaksi kimia dengan semen. Air yang mengandung senyawa
garam, minyak, bahan-bahan kimia lainnya dapat mengubah sifat semen. Dalam pembuatan bata beton ringan, air berfungsi untuk melunakkan campuran agar
bersifat plastis, air yang terlalu banyak akan menyebabakan banyaknya gelembung udara setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu sedikit
Universitas sumatera Utara
49
akan menyebabkan tidak selesainya proses hidrasi sehingga mengakibatkan penurunan kekuatan bata beton tersebut.
2.3.5 Foaming Agent
Foaming Agent adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengembangkan adonan mortar pada proses pembuatan bata beton ringan.
Pada saaat dicampur dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir dan air akan beraksi sehingga membentuk hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk
gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung- gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari
volume semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmosfir dan langsung digantikan oleh udara. Rongga-rongga
tersebutlah yang membuat bata beton menjadi ringan. Akan tetapi, apabila foaming agent yang digunakan terlalu banyak, hal ini dapat menyebabkan
turunnya kekuatan bata beton ringan tersebut karena terlalu banyak rongga udara di dalamnya. Menurut ASTM 796-87 a,Table 1, Foaming Agents for
Use in Producing Celllular Concrete Using Preformed Foam, banyaknya foaming agent yang digunakan dalam suatu percobaan dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut: ��� =
156.62 62.4
− ��� �
71.0 1000
− ��� Di mana: Wuf adalah massa jenis foaming agent kg m
3
. Wuf biasanya berkisar antara 32 sampai 64 kgm
3
.
Universitas sumatera Utara
50
Vfa adalah volume foaming agent yang diperlukan m
3
. Biasanya Vair : Vfa berkisar 40 : 1.
Proses pembuatan ALC Aerated Lightweight Concrete berbeda dengan AAC Autoclaved Aerated Concrete. Untuk beton ringan tipe ALC, beton tidak
dimasukkan ke dalam mesin autoclaved melainkan dapat dicuring layaknya beton biasa sedangkan pada proses pembuata beton ringan tipe AAC, beton ringan
tersebut dimasukkan ke dalam mesin autoclaved untuk dicuring dengan mengontrol temperatur sebesar 374
o
F dan tekanan sebesar 1,82 Mpa untuk menuntaskan semua rekasi kimia yang terjadi dalam adonan beton ringan tersebut.
2.3.6 Admixture