Metode Penelitian Tindak Pidana Kelalaian Berlalu Lintas Yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal Dunia Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Putusan Nomor : 579/Pid.Sus/2013/PN.DPS)

G. Metode Penelitian

Demi melengkapi penulisan skripsi ini dan agar tujuan dapat lebih terarah serta dapat dipertanggung-jawabkan, maka metode yang digunakan penulis mencakup antara lain : 1. Jenis penelitian Jenis penelitian hukum pada umumnya yaitu normatif dan empiris. Pendekatan yuridis normatif tersebut mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan-putusan pengadilan serta norma-norma hukum yang ada dalam masyarakat. Pendekatan yuridis empiris adalah pendekatan dengan melihat suatu kenyataan hukum dalam masyarakat. 35 2. Sifat Penelitian Jenis penelitian hukum yang digunakan dalam skripsi ini menitikberatkan pada penelitian hukum normatif. Hal ini dikarenakan penelitian lebih banyak dilakukan terhadap data sekunder yang didapati dengan menggunakan penelitian deskriptif dan penelitian kasus. Penelitian deskriptif yakni pemaparan dengan memberikan data yang seteliti mungkin tentang suatu gejala atau fenomena yang bertujuan untuk memperoleh gambaran ruang lingkup tentang keadaan hukum. 36 35 Zainuddin Ali, 2009, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika, hlm. 105. 36 Mahmul Siregar, EdyIkhsan, 2010, Metode Penelitian Hukum, Bahan Ajar tidak diterbitkan, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, hlm. 13. Penelitian ini pada umumnya diadakan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap suatu daerah tertentu, mengenai sifat-sifat, karakteristik atau faktor-faktor tertentu. Penelitian kasus yakni bertujuan untuk mempelajari secara mendalam suatu individu, institusi, atau masyarakat tertentu tentang latar belakang, keadaankondisi, faktor-faktor, atau interaksi sosial yang terjadi didalamnya. 37 3. Sumber data Penelitian hukum normatif yang dilakukan pada penulisan skripsi yakni dengan meneliti bahan-bahan kepustakaan hukum yang berkaitan dengan pengaturan hukum dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan sudut pandang penelitian hukum, peneliti pada umumnya mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui wawancara danatau survey di lapangan yang berkaitan dengan perilaku masyarakat. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan pustaka. 38 Berkaitan dengan data primer yang dimaksud di atas, dalam hal ini penulis akan mengadakan wawancara kepada Polisi Lalu Lintas Polantas pada Satuan Lalu Lintas Satlantas Kepolisian Resort Kota Polresta Medan atau sejajarannya guna mendapatkan informasi mengenai kasus-kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kota Medan. Data sekunder diambil dengan melakukan penelitian terhadap bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum mengikat khususnya : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ, dan peraturan perundang-undangan lain di bawahnya yang bersangkutan dengan permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Kapolri, dan lain-lain. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer, 37 Bambang Sunggono, 2010, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Rajawali Pers, hlm. 35- 36. 38 Zainuddin Ali, op.cit., hlm. 23. misalnya : buku-buku tentang hukum, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari pakar hukum, artikel, surat kabar, dan media massa lainnya, serta berbagai berita yang penulis peroleh dari internet. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberi petunjuk penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, yakni kamus hukum, ensiklopedia, dan sebagainya. 4. Alat pengumpulan data Ada tiga alat pengumpulan data yang lazim digunakan yakni, studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, dan wawancara interview 39 a. Studi Kepustakaan Library Research . Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan menggunakan dua cara yaitu studi kepustakaan dan wawancara. Studi dokumen ini merupakan langkah awal dari setiap penelitian hukum baik normatif maupun sosiologis. Hal ini dikarenakan penelitian hukum selalu bertolak dari premis normatif. Studi dokumen bagi penelitian hukum meliputi studi bahan-bahan primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. 40 1. Bahan hukum primer bahan hukum yang mengikat secara umum terdiri dari: a. Norma dasar atau kaidah dasar dalam pembukaan preambule UUD 1945; b. Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia. c. Undang-undang No 26 Tahun 2000 Tentang Peradilan Hak Asasi Manusia. d. Konvensi-konvensi internasional di bidang hak asasi manusia. e. Yurisprudensi yang ada hubunganya dengan pelanggaran hak asasi manusia. 39 Soerjono Soekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, UI-Press, hlm. 201. 40 Amirudin, Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Rajawali Pers, hlm. 68. 2. Bahan hukum sekunder yaitu yang memberi Penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti berbagai bahan kepustakaan berupa buku, majalah, hasil penelitian, makalah dalam seminar, dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. 3. Bahan hukum Tertier Yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder yang mana terdiri: a. Kamus hukum b. Kamus bahasa Indonesia c. Kamus Bahasa Inggris d. Artikel artikel dan laporan dari media massa surat kabar , jurnal hukum, majalah dan lain sebagainya . b. Wawancara Studi lapangan yang dilakukan penulis dalam skripsi ini berupa wawancara. Wawancara adalah situasi peran antar pribadi bertatap muka face to face, ketika seseorang, yakni pewawancara, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada seorang responden dimana pertanyaan itu dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian. 41 Tipe wawancara yang akan dilakukan oleh penulis yakni melalui wawancara berencana standardized interview yaitu suatu wawancara yang disertai dengan suatu daftar pertanyaan yang disusun sebelumnya. Dipandang dari sudut pertanyaannya, maka wawancara yang digunakan adalah tipe wawancara 41 Fred N. Kerlinger, 1996, Asas-Asas Penelitian Behavourial, Yogyakarta, Gajah Mada University Pres, hlm. 770. terbuka open interview. Wawancara terbuka ini dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaan sedemikian rupa sehingga responden tidak terbatas pada jawaban “ya” atau “tidak” tetapi juga dapat memberikan penjelasan-penjelasan. 42 5. Analisa data Dalam penulisan skripsi ini analisis data yang dilakukan penulis adalah menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan secara lengkap kualitas dari data-data yang telah dikumpulkan dan telah diolah, selanjutnya dibuat kesimpulan. Data yang telah diperoleh melalui studi lapangan wawancara dan studi pustaka dikualifikasi dan diurutkan kedalam pola, kategori, dan suatu uraian dasar. Keseluruhan data akan diuraikan secara deskriptif yang kemudian akan dianalisa secara kualitatif. 43 Berdasarkan hal tersebut dapatlah dikatakan, bahwa apa yang dimaksudkan dengan metode kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif-analitis yaitu apa yang dinyatakan oleh respondeninforman secara tertulis atau lisan dan juga perilakunya yang nyata, dipelajari dan diteliti sebagai sesuatu yang utuh. Metode kualitatif tidak hanya bertujuan mengungkapkan kebenaran tetapi juga untuk memahami kebenaran tersebut dan latar belakang terjadinya suatu peristiwa. 44 42 Amirudin, Zainal Asikin, op.cit., hlm. 84. 43 Burhan Bungin, 2003, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, hlm. 72. 44 Sorjoeno Soekanto, 1996, Kejahatan Penegakan Hukum di Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta, hlm. 250. Dalam hal ini dengan menggambarkan suatu gejala di masyarakat melalui pengamatan yang dilakukan oleh penulis untuk menentukan isi dan makna aturan hukum yang dijadikan pedoman dalam menyelesaikan permasalahan hukum yang menjadi objek kajian.

H. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Tindak Pidana Membantu Melakukan Pencurian dengan Kekerasan yang Dilakukan oleh Anak (Studi Putusan Nomor : 03/PID.SUS-Anak/2014/PN.MDN)

1 116 103

Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Aparat Kepolisian Yang Menyebabkan Kematian(Studi Putusan Nomor : 370/Pid.B/2013/Pn.Sim)

1 112 102

Tindak Pidana Kelalaian Berlalu Lintas Yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal Dunia Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Putusan Nomor : 579/Pid.Sus/2013/PN.DPS)

2 67 120

Tinjauan Kriminologi Dan Hukum Pidana Tentang Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Terhadap Anak Kandungnya (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tulungagung Nomor : 179/Pid.Sus/2012/PN.Ta)

5 134 138

Tinjauan Yuridis Pertanggungjawaban Pidana Event Organizer Terhadap Tindak Pidana Kelalaian Yang Menyebabkan Meninggalnya Orang Dalam Konser Musik (Studi Putusan NO.713/Pid.B/2008/PN.Bdg)

2 78 95

Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Pejabat Negara (Studi Putusan Nomor : 01/Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn)

2 43 164

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

0 3 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tindak Pidana Kelalaian Berlalu Lintas Yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal Dunia Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Putusan Nomor : 579/Pid.Sus/2013/PN.DPS)

0 0 31

Tindak Pidana Kelalaian Berlalu Lintas Yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal Dunia Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Putusan Nomor : 579/Pid.Sus/2013/PN.DPS)

0 2 11

Tinjauan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Medan)

0 11 90