D.  Pertimbangan Hakim
Pertimbangan hakim meliputi 2 dua hal yaitu pertimbangan yuridis dan petimbangan non yuridis. Pertimbangan yuridis adalah pertimbangan yang
menjadi pedoman hakim dalam menjatuhkan pidana. Hakim menimbang  bahwa Terdakwa diajukan dipersidangan dengan
dakwaan melanggar  pasal 310 ayat 4 UU RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan dari dakwaan tersebut majelis hakim berpendapat
perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa  telah memenuhi unsur-unsur dalam dakwaan melanggar pasal 310 ayat 4 UU RI No. 22  tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. Unsur “Setiap orang”;
2.Unsur “Mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia”;
Ad.1 Unsur “Setiap orang” : Yang dimaksud dengan unsur setiap orang disini adalah orang perorangan atau
korporasi, yang dalam perkara ini adalah terdakwa TERDAKWA ANAK sehat jasmani dan rohani dan dapat menyebutkan identitas dirinya dengan baik serta
dalam persidangan dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh Hakim dan Jaksa Penuntut Umum dan mengerti dengan surat dakwaan yang didakwakan
terhadapnya yang telah dibacakan dipersidangan oleh Jaksa Penuntut Umum dan mengakui semua perbuatannya serta secara yuridis dapat
mempertanggungjawabkan  perbuatannya Dengan demikian unsur setiap orang telah terbukti secara sah dan meyakinkan;
Universitas Sumatera Utara
Ad.2 Unsur “Mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas  dengan korban meninggal dunia”.
Berdasarkan Pasal 1 butir 8 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009  tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam ketentuan umum disebutkan yang
dimaksud dengan Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel.
Selain itu dalam Pasal 1 butir 23 masih dalam Undang-Undang yang sama disebutkan pula mengenai definisi Kecelakaan Lalu Lintas yakni suatu peristiwa
di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa  Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan  atau
kerugian harta  benda. Unsur ini dapat dibuktikan berdasarkan keterangan saksi- saksi yaitu Saksi I  Nyoman Suwerta, Saksi I Made Dwi Setiawan, dan Saksi I
Ketut Kasih Jaya, pada  pokoknya menerangkan bahwa kecelakaan lalu lintas terjadi pada hari Jumat, tanggal 11 Januari 2013, sekira jam 03.50 wita di Jalan
Legian Selatan TL Melasti depan studio Tato Kuta Badung, saat sebelum kejadian terdakwa  berangkat dari  rumah sekitar jam 22.00 wita bersama saudara ADIT
teman satu sekolah dengan terdakwa mau ngumpul di Cirkle K di Legian bersama teman-teman,  dan saat itu  yang membawa sepeda motor adalah saudara
ADIT,kemudian dari lokasi ngumpul  sekitar jam 01.30 wita melanjutkan jalan– jalan menuju kepantai, kemudian sekitar  jam 02.40 pada bubaran dan saat itu
terdakwa mengendarai sepeda motor sendirian  milik saksi YOAN, sementara JOHAN bersama ADIT, saat itu terdakwa  ketinggalan dari teman –  teman dan
terdakwa berniat untuk pulang kerumah dan  setibanya di dekat Balai Banjar
Universitas Sumatera Utara
Legian terdakwa berhenti karena mau buka SMS  yang masuk ke handphone terdakwa dengan posisi masih diatas kendaraan dan  kendaraan masih dalam
keadaan hidup namun giginya netral,kemudian terdakwa membaca SMS dari saksi YOAN yang menanyakan “KAMU DIMANA “ dan saat  itu tiba –  tiba ada
seorang naik ke sepeda motor terdakwa yakni korban NI WAYAN  SUSIANTI dan meminta terdakwa untuk mengantar pulang, karena terdakwa  melihat ada
yang mengejar korban  kemudian terdakwa panik lalu melarikan  kendaraanya dengan kencang menuju kearah selatan melanggar jalur pada perempatan Melasti
dan karena terdakwa tidak bisa mengendalikan kendaraannya  sehingga oleng kekiri dan naik ke trotoar dan menabrak pot beton pohon perindang di sebelah kiri
jalan dan akibat kejadian tersebut korban NI WAYAN SUSIANTI  meninggal dunia dan mengalami luka-luka sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : YM
01.06IV.E.19 VER  282013 tanggal 14 Januari 2013 yang dibuat  dan ditandatangani oleh dr. Henky, SpF dokter pemerintah pada Instalasi Kedokteran
Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, selanjutnya  korban Ni Wayan Susianti diketahui meninggal dunia di tempat kejadian perkara  sesaat
setelah kejadian tersebut dan mengalami luka-luka sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : YM 01.06IV.E.19 VER  282013 tanggal 14 Januari 2013
yang  dibuat dan ditandatangani oleh dr. Henky, SpF dokter pemerintah pada Instalasi  Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar,
selanjutnya  korban Ni Wayan Susianti diketahui meninggal dunia di tempat kejadian perkara  sesaat setelah kejadian tersebut.Dengan demikian unsur inipun
telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Universitas Sumatera Utara
Hakim kemudian menimbang  bahwa pertimbangan unsur-unsur dari dakwaan melanggar pasal 310  ayat 4 UU RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, Majelis  sependapat dengan Penuntut Umum dan pertimbangan tersebut diambil alih menjadi  pertimbangan Hakim  dalam perkara
ini, sehingga perbuatan Terdakwa telah  memenuhi unsur-unsur dalam dakwaan tersebut diatas, oleh karenanya atas diri Terdakwa dinyatakan terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak  pidana “karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia”.
Hakim menimbang  bahwa oleh karena terdakwa terbukti dalam dakwaan tersebut, maka  sudah sepantasnya Terdakwa dijatuhkan pidana yang sesuai dan
setimpal  dengan kesalahannya, sebab selama pemeriksaan dipersidangan tidak ditemukan alasan–alasan penghapus pemidanaan , baik alasan pembenar maupun
alasan pemaaf sehingga terdakwa dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sedangkan pertimbangan non yuridis adalah pertimbangan berupa
pemberatan dan peringanan pidana yakni sebagai berikut.  Hakim menimbang bahwa sebelum menjatuhkan pidana terhadap diri  Terdakwa,  terlebih dahulu
dipertimbangkan hal-hal yang dapat memberatkan dan meringankan pidana terhadap diri terdakwa.
Hal yang memberatkan: a
Perbuatan terdakwa telah mengakibatkan Ni Wayan Susianti meninggal dunia.
Hal yang meringankan: a
Terdakwa mengaku bersalah dan merasa menyesal;
Universitas Sumatera Utara
b Terdakwa sopan di persidangan.;
c Terdakwa masih anak-anak dan masih memerlukan banyak bimbingan dan
perhatian orang tuanya; d
Terdakwa telah memberikan santunan dan bantuan materiil kepada keluarga korban;
e Antara Terdakwa dan keluarga korban telah melkukan perdamaian sesuai
dengan surat pernyataan damai tertanggal 15 Januari 2013; f
Terdakwa masih berstatus pelajar di SMP Sunari Loka;
E.  Putusan