11 bahwa pada kelompok ceramah terjadi kenaikan nilai yang tinggi dibandingkan dengan
kelompok leaflet. Kelompok ceramah terjadi peningkatan nilai sebesar 20,02, dikarenakan pada kelompok ceramah mendapatkan informasi secara lisan dari penceramah,
dapat membaca slide show presentasi penceramah, mendapatkan hangout slide materi, dan jika tidak mengerti dapat ditanyakan langsung kepada penceramah. Hal ini responden pada
kelompok ceramah menggunakan penginderaan mata, mulut, dan telinga, sedangkan pada kelompok leaflet hanya bisa membaca isi dari leaflet yang diberikan dua hari sebelum
diadakan post test. Menurut Notoatmodjo 2005 pengetahuan seseorang didapat dari indera pendengaran telinga dan indera penglihatan mata.
Pada penelitian peningkatan pengetahuan responden dikategorikan dalam tingkat pengetahuan responden. Menurut Nursalam 2003 terdapat tiga tingkatan pengetahuan,
yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Tingkatan pengetahuan responden dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Jumlah responden berdasarkan tingkat pengetahuan di Kabupaten Rembang Tingkat
Pengetahuan Jumlah Responden
Ceramah Leaflet
Pretest Post test Pretest Post
test
Tinggi 2 75 6 60
Sedang 69 - 67 15
Rendah 4 - 2 -
Pada tabel 9 ditunjukkan peningkatan pengetahuan kategori tinggi mendapatkan hasil lebih dari 80 responden mengalami peningkatan pengetahuan setelah pemberian
informasi dengan ceramah dan leaflet, sehingga dapat disimpulkan jika pemberian informasi dengan ceramah dan leaflet dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan
responden dalam penanganan penyakit diare.
D. Perbedaan Pemberian Informasi terhadap Perlakuan
Ada atau tidaknya pengaruh pemberian informasi terhadap penanganan penyakit diare kepada ibu-ibu di Kabupaten Rembang dilakukan analisis pada data. Terlebih dahulu
melakukan uji normalitas, agar dapat mengetahui data yang didapat terdistribusi normal atau tidak. Pada uji normalitas jika p0,05 maka data tidak terdistribusi normal, sedangkan
jika p0,05 maka data terdistribusi normal. Pada ketiga perlakuan mendapatkan hasil p0,05 maka data tidak terdistribusi normal.
Selanjutnya dilakukan uji non parametik, uji non parametik yang dilakukan adalah uji wilcoxon untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sebelum dan sesudah diberikan
informasi terhadap penanganan penyakit diare. Hasil yang diperoleh pada kelompok ceramah nilai p0,05 0,000 sehingga ada perbedaan pengetahuan antara sebelum dan
sesudah diberi informasi dengan ceramah. Begitu juga dengan kelompok leaflet nilai p0,05 0,000 dapat dikatakan terdapat perbedaan pengetahuan responden sebelum dan
12 sesudah diberi informasi menggunakan leaflet. Menurut Notoatmodjo 2005 bahwa
informasi mengenai kesehatan dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat. Pengetahuan akan menyebabkan perubahan perilaku sesuai dengan pengetahuan yang
dimiliki Notoatmodjo, 2010. Dengan adanya perbedaan pengetahuan yang terjadi pada penanganan penyakit diare, maka diharapkan dapat mencegah terjadinya diare dengan
memahami penyebab diare dan menangani penyakit diare, sehingga dapat memperkecil angka kejadian diare di Kabupaten Rembang.
E. Perbedaan Pemberian Informasi terhadap Pengetahuan Ibu-ibu Responden
Pemberian informasi menggunakan ceramah dan leaflet mempengaruhi pengetahuan responden. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengetahuan terhadap
pemberian informasi kepada responden, dilakukan analisis menggunakan uji mann-
whitney. Pada pengukuran pertama dilakukan pengukuran nilai pretest pada kedua kelompok, dan didapatkan hasil nilai p=0,699 p0,05 maka tidak ada perbedaan sebelum
diberikannya informasi penanganan penyakit diare. Menurut Sumarah 2009 metode ceramah dan leaflet mempunyai keefektifitas
yang sama dalam meningkatkan pengetahuan. Untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas pemberian informasi menggunakan ceramah dan leaflet terhadap penanganan penyakit
diare di hitung selisih nilai pretest dan post test dan dibandingkan, lalu diananlisis menggunakan mann-whitney dan hasilnya p=0,000 p0,05. Hal ini dapat dikatakan
terjadi perbedaan yang signifikan, sesuai dengan penelitian Sumarah 2009 bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemberian informasi dengan metode ceramah
dan leaflet terhadap pengetahuan responden. Pada penelitian ini mendapatkan informasi menggunakan ceramah dan leaflet. Leaflet diberikan 2 hari sebelum dilakukaanya
pengukuran pengetahuan akhir post test, tetapi hasil lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok ceramah. Menurut Azwar 2000 pemberian informasi paling efektif dilakukan
secara langsung face to face, sehingga jika terjadi ketidakpahaman mengenai informasi yang diberikan dapat bertanya langsung kepada pemberi informasi. Azwar 2000 juga
mengemukakan jika metode audiovisual lebih efektif daripada media cetak dalam pemberian informasi.