6 2.
Uji reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab pertanyaan Uno Lamatenggo, 2014. Indenks reliabilitas dihitung dengan koefisien alpha cronbanch yang rumusnya sebagai berikut:
1 ∑
Keterangan: ρα
: koefisien reliabilitas instrumen N
: jumlah butir skala σ
2
u : varians skala skor total
σ
2
g : varians butir skor butir Uno Lamatenggo, 2014.
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 21 for windows. Apabila nilai cronbanch’s alpha yang diperoleh 0,60 maka reliable.
Jika kedua uji tersebut sudah dilakukan, tahap selajutnya dapat dilakukan pengambilan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden sebagai tahap
awal pengukuran pengetahuan responden pretest. Setelah itu dilakukan pemberian informasi kepada responden tentang penanganan diare. Pada akhir penelitian dilakukan
post test pada responden yang sama. Post test ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan terhadap penanganan penyakit diare setelah dilakukannya pemberian
informasi. Pada kuesioner tertadapat tiga tahapan, tahapan pertama menjawaban kuesioer
dengan memberi tanda √ pada kolom “B” jika pernyataan dianggap benar dan memberi
tanda √ pada kolom “S” apabila pernyataan dianggap salah. Untuk tahapan yang kedua
jawaban kuesioner sudah disediakan dan responden tinggal memilih jawaban yang menurut responden tepat dan pada tahapan ini jawaban bisa lebih dari satu, sedangkan tahapan yang
terakhir adalah tahap responden menguraikan jawaban yang diketahui. Bobot nilai kuesioner yang diberikan untuk jawaban benar dan salah pada tabel 1.
Tabel 1. Penilaian kuesioner Bagian
Jumlah soal Bobot nilai
Nilai jawaban
I 10 30 Jika jawaban benar nilai 3
Jika jawaban salah nilai 0 II 5 50
Jika jawaban benar nilai 10 Jika ada jawaban salah nilai 5
Jika pilihan salah semua nilai 0
III 1 20
Jika jawaban benar nilai 20 Jika jawaban kurang tepat nilai 5
Jika tidak ada jawaban nilai 0
7 Seluruh hasil dijumlahkan dan dikategorikan tingkat pengetahuan sesuai tabel 2 untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden.
Tabel 2. Kategori Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan
Nilai
Tinggi 76-100
Sedang 56-75 Rendah 0-55
Nursalam, 2003. Untuk mengevaluasi terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah
pemberian informasi terhadap penanganan penyakit diare kepada ibu-ibu di Kabupaten Rembang, yaitu pada Kecamatan Pancur, Sedan, dan Kragan, data yang terkumpul dari
nilai pretest dan post test dianalisis menggunakan SPSS 21 for windows dengan melakukan uji berikut:
1. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang terdistribusi untuk penelitian sudah normal atau tidak normal. Dapat dikatakan terdistribusi dengan normal jika
p0,05 dan p0,05 data terdistribusi tidak normal. 2.
Uji Wilcoxon Uji Wilcoxon termasuk analisis statistik parametik yang digunakan untuk menentukan
ada tidaknya perbedaan nilai responden sebelum dan sesudah diberikan informasi. Jika nilai p0,05 maka Ho ditolak, sebaliknya jika p0,05 maka Ho diterima.
3. Uji Mann-whitney
Uji Mann-whitney untuk perbandingan rata-rata antara ceramah dan leaflet. Jika nilai p0,05 maka Ho ditolak, sebaliknya jika p0,05 maka Ho diterima.
HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Gambaran klinis
Kabupaten Rembang merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di:
Sebelah utara : Laut Jawa
Sebelah timur : Kabupaten Tuban
Sebelah barat : Kabupaten Pati
Sebelah selatan : Kabupaten Blora
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2013, penderita diare tertinggi terdapat pada 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Sedan, Kecamatan Pancur, dan
Kecamatan Kragan. Dilaksanakan pada tanggal 7 agustus 2014. Sampel yang diambil sebanyak 225 sampel, untuk setiap kecamatan diambil 75 sampel dan diberi perlakuan
8 yang berbeda. Pada Kecamatan Pancur sebagai kelompok kontrol, Kecamatan Sedan
diberikan perlakuan menggunakan leaflet, dan Kecamatan Kragan diberikan perlakuan ceramah.
B. Karakteristik responden
1. Umur responden
Umur responden termasuk kriteria inklusi pada penelitian, umur yang diambil untuk responden tidak lebih dari 55 tahun. Distribusi jumlah responden berdasarkan umur
di Kabupaten Rembang pada tabel 3.
Tabel 3. Distribusi responden ibu-ibu berdasarkan umur di Kabupaten Rembang Umur
Jumlah Responden Total Persentase
Kecamatan Sedan
Kecamatan Pancur
Kecamatan Kragan
20 tahun 2
2 1
5 2,2
20-30 tahun 47
31 37
115 51,1
31-40 tahun 25
38 34
97 43,1
41-50 tahun -
4 2
6 2,7
51-55 tahun 1
- 1
2 0,9
Pada tabel 3 menunjukkan bahwa responden terbanyak pada ibu-ibu umur 20-30 tahun dengan jumlah 115 orang 51,1 dan paling sedikit pada ibu-ibu umur 51-55 tahun
dengan jumlah 2 orang 0,9. Sembilan puluh persen lebih responden berusia produktif karena pada usia tersebut minat ibu dan kemauan ibu dalam meningkatkan pengetahuan
lebih tinggi dibandingkan pada usia lanjut. Pemberian informasi diberikan kepada ibu-ibu dengan rentang usia kurang dari 20 sampai dengan 55 tahun karena lebih mudah dalam
berkomunikasi dan mudah dalam pemberian penjelasan tentang informasi penanganan penyakit diare serta mempunyai minat yang tinggi untuk meningkatkan pengetahuan.
2. Pendidikan responden
Pendidikan terakhir responden juga dipertimbangkan dalam pemilihan responden dalam penelitian, maka berikut ini adalah distribusi jumlah responden berdasarkan tingkat
pendidikan terakhir di Kabupaten Rembang pada tabel 4.
Tabel 4. Distribusi responden ibu-ibu berdasarkan pendidikan terakhir di Kabupaten Rembang Pendidikan
Jumlah Responden Total Persentase
Kecamatan Sedan
Kecamatan Pancur
Kecamatan Kragan
Tidak tamat SD -
- -
- -
SDsederajat 8 4 15 27 12
SMPsederajat 55 52
52 159 70,7 SMAsederajat 12
19 8 39 17,3
Berdasarkan tabel 4 bahwa responden terbanyak dengan tingkat pendidikan terakhir SMPsederajat dengan jumlah 159 orang 70,7 dan paling sedikit dengan
tingkat pendidikan terakhir SDsederajat dengan jumlah 27 orang 12. Pendidikan termasuk dalam karakteristik responden karena cakupan pengetahuan ditentukan oleh
tingkat pendidikan, menurut Liliweri 2008 bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
9 maka semakin mudah diberikan pengertian mengenai suatu informasi. Pada penelitian ini
terdapat kriteria inklusi pada sampel, salah satu kriterianya adalah pendidikan terakhir SMA. Pada kriteria pendidikan dibatasi sampai dengan SMA karena rata-rata penduduk
berpendidikan sedang maka pemberian informasi ini dapat memperluas wawasan ibu-ibu dengan pendidikan yang sedang.
3. Pekerjaan responden
Tidak hanya umur dan tingkat pendidikan, pekerjaan responden juga termasuk karakteristik responden yang perlu dipertimbangkan. Untuk distribusi jumlah responden
ibu-ibu berdasarkan pekerjaan di Kabupaten Rembang pada tabel 5.
Tabel 5. Distribusi responden ibu-ibu berdasarkan pekerjaan di Kabupaten Rembang Pekerjaan
Jumlah Responden Total Persentase
Kecamatan Sedan
Kecamatan Pancur
Kecamatan Kragan
Pegawai Negeri -
- -
- -
Karyawati 2 3 - 5 2,2 Petani 23 24 17 64
28,4 Wiraswasta 20 13 19 52 23,1
Ibu rumah tangga 30
35 39
104 46,2
Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah ibu rumah tangga dengan jumlah 104 orang 46,2 dan responden paling sedikit bekerja sebagai
karyawati dengan jumlah 5 orang 2,2. Ibu rumah tangga merupakan responden terbesar dalam penelitian ini karena ibu rumah tangga mempunyai waktu luang yang lebih banyak
dibanding dengan karyawati dan ibu rumah tangga memiliki keinginan yang lebih dalam keikutsertaan pemberian informasi, menurut Liliweri 2008 bahwa orang yang sibuk
bekerja tidak tertarik menerima informasi secara rinci dan orang yang mempunyai waktu luang lebih suka menerima informasi.
4. Jarak Rumah dengan Balai Kesehatan
Jarak rumah dengan balai kesehatan dapat termasuk dalam karakteristik responden. Distribusi jarak rumah responden dengan balai kesehatan pada responden ibu-
ibu di Kabupaten Rembang berdasarkan pada tabel 6.
Tabel 6. Distribusi jarak rumah responden ibu-ibu dengan balai kesehatan di Kabupaten Rembang Jarak Jumlah
Presentase
Kurang dari 1 km 47
20,9 1-10 km
173 76,9
Lebih dari 10 km 5
2,2
Pada tabel 6 menunjukkan bahwa jarak rumah responden dengan balai kesehatan yang terbanyak pada jarak antara 1-10 kilometer sebanyak 173 orang 76,9 dan
responden paling sedikit pada jarak lebih dari 10 kilometer sebanyak 5 orang 2,2. Jarak rumah dengan balai kesehatan termasuk kriteria responden penelitian karena jika jarak