Pendidikan responden Karakteristik responden

9 maka semakin mudah diberikan pengertian mengenai suatu informasi. Pada penelitian ini terdapat kriteria inklusi pada sampel, salah satu kriterianya adalah pendidikan terakhir SMA. Pada kriteria pendidikan dibatasi sampai dengan SMA karena rata-rata penduduk berpendidikan sedang maka pemberian informasi ini dapat memperluas wawasan ibu-ibu dengan pendidikan yang sedang.

3. Pekerjaan responden

Tidak hanya umur dan tingkat pendidikan, pekerjaan responden juga termasuk karakteristik responden yang perlu dipertimbangkan. Untuk distribusi jumlah responden ibu-ibu berdasarkan pekerjaan di Kabupaten Rembang pada tabel 5. Tabel 5. Distribusi responden ibu-ibu berdasarkan pekerjaan di Kabupaten Rembang Pekerjaan Jumlah Responden Total Persentase Kecamatan Sedan Kecamatan Pancur Kecamatan Kragan Pegawai Negeri - - - - - Karyawati 2 3 - 5 2,2 Petani 23 24 17 64 28,4 Wiraswasta 20 13 19 52 23,1 Ibu rumah tangga 30 35 39 104 46,2 Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah ibu rumah tangga dengan jumlah 104 orang 46,2 dan responden paling sedikit bekerja sebagai karyawati dengan jumlah 5 orang 2,2. Ibu rumah tangga merupakan responden terbesar dalam penelitian ini karena ibu rumah tangga mempunyai waktu luang yang lebih banyak dibanding dengan karyawati dan ibu rumah tangga memiliki keinginan yang lebih dalam keikutsertaan pemberian informasi, menurut Liliweri 2008 bahwa orang yang sibuk bekerja tidak tertarik menerima informasi secara rinci dan orang yang mempunyai waktu luang lebih suka menerima informasi.

4. Jarak Rumah dengan Balai Kesehatan

Jarak rumah dengan balai kesehatan dapat termasuk dalam karakteristik responden. Distribusi jarak rumah responden dengan balai kesehatan pada responden ibu- ibu di Kabupaten Rembang berdasarkan pada tabel 6. Tabel 6. Distribusi jarak rumah responden ibu-ibu dengan balai kesehatan di Kabupaten Rembang Jarak Jumlah Presentase Kurang dari 1 km 47 20,9 1-10 km 173 76,9 Lebih dari 10 km 5 2,2 Pada tabel 6 menunjukkan bahwa jarak rumah responden dengan balai kesehatan yang terbanyak pada jarak antara 1-10 kilometer sebanyak 173 orang 76,9 dan responden paling sedikit pada jarak lebih dari 10 kilometer sebanyak 5 orang 2,2. Jarak rumah dengan balai kesehatan termasuk kriteria responden penelitian karena jika jarak 10 rumah ke balai kesehatan lebih dekat, maka akan lebih memudahakan akses untuk ke balai kesehatan dan lebih cepat dalam mendapatkan informasi kesehatan.

5. Ketersediaan MCK

Ketersediaan MCK di rumah juga termasuk karakteristik responden. Distribusi ketersediaan MCK responden di Kabupaten Rembang pada tabel 7. Tabel 7. Distribusi ketersediaan MCK pada responden ibu-ibu di Kabupaten Rembang Ketersediaan MCK Jumlah Presentase Ada 132 58,7 Tidak ada 93 41,3 Berdasarkan tabel 7 bahwa 58,7 responden memiliki MCK di rumah, sedangkan sisanya tidak memiliki MCK dirumah, pada hasil ini dapat dilihat bahwa kesadaran masyarakat di Kabupaten Rembang untuk memiliki MCK dirumah masih kurang dan dapat terjadi pencermaran air dikarenakan pembuangan tinja di sungai. Hal ini dapat menyebabkan resiko penyakit diare karena lingkungan tercemar dan pencermaran air. Menurut Lindayani Azizah 2013 bahwa kebiasaan hidup tidak sehat dan keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan kejadian diare, maka diperlukan perbaikan sanitasi lingkungan dan perubahan untuk hidup bersih agar dapat mencegah terjadinya diare. Menurut Lindayani Azizah 2013 bahwa dasar sanitasi lingkungan adalah sarana penyediaan air bersih, sarana pembuangan kotoran manusia, sarana pembuangan limbah, serta sarana pembuangan sampah, maka untuk perbaikan lingkungan tercemar dapat dilakukan hal-hal tersebut.

C. Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Pemberian Informasi

Pengukuran pengetahuan ibu-ibu di Kabupaten Rembang terhadap penanganan penyakit diare dapat dihitung dari nilai pretest dan post test. Nilai pretest dan post test dijelaskan pada tabel 8. Tabel 8. Perbandingan nilai pretest dan post test pada kelompok kontrol, leaflet dan ceramah pada responden ibu-ibu di Kabupaten Rembang Kategori nilai Nilai Pengetahuan responden Ceramah Leaflet Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest pretest Posttest Nilai tertinggi 76 95 76 89 75 82 Nilai terendah 50 77 52 67 50 61 Nilai rata-rata 66,93 86,95 66,78 79,76 65,95 72,33 Presentase kenaikan 20,02 12,98 6,98 Pada kelompok kontrol mengalami kenaikan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 6,98. Pada kelompok kontrol mendapatkan hasil yang rendah dibandingkan dengan kelompok ceramah dan leaflet, hal ini sesuai dengan penelitian Supardi 2002 pemberian informasi menggunakan ceramah dan leaflet lebih tinggi dari peningkatan pengetahuan responden yang tidak mendapatkan perlakuan apapun. Berdasarkan tabel 8,

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Penanganan Diare Balita di Sekitar UPT TPA Cipayung, Depok

2 12 128

Perbedaan Metode Ceramah dan Leaflet Terhadap Skor Pengetahuan Santriwati Tentang Pedikulosis Kapitis di Pondok Pesantren Al-Mimbar Sambongdukuh Jombang

0 16 104

EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

2 21 14

EFEKTIFITAS AUDIOVISUAL DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

0 2 14

PENDAHULUAN Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi Mow.

0 3 6

PENDAHULUAN Evaluasi Pengetahuan Ibu-Ibu Pkk Tentang Penyakit Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberi Edukasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Di Kabupaten Grobogan.

0 2 11

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 2 12

PENDAHULUAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 4 16

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DENGAN LEAFLET Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Dengan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Desa Wonorejo Polokarto.

0 3 16

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DENGAN LEAFLET Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Dengan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Desa Wonorejo Polokarto.

0 3 12