12 sesudah diberi informasi menggunakan leaflet. Menurut Notoatmodjo 2005 bahwa
informasi mengenai kesehatan dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat. Pengetahuan akan menyebabkan perubahan perilaku sesuai dengan pengetahuan yang
dimiliki Notoatmodjo, 2010. Dengan adanya perbedaan pengetahuan yang terjadi pada penanganan penyakit diare, maka diharapkan dapat mencegah terjadinya diare dengan
memahami penyebab diare dan menangani penyakit diare, sehingga dapat memperkecil angka kejadian diare di Kabupaten Rembang.
E. Perbedaan Pemberian Informasi terhadap Pengetahuan Ibu-ibu Responden
Pemberian informasi menggunakan ceramah dan leaflet mempengaruhi pengetahuan responden. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengetahuan terhadap
pemberian informasi kepada responden, dilakukan analisis menggunakan uji mann-
whitney. Pada pengukuran pertama dilakukan pengukuran nilai pretest pada kedua kelompok, dan didapatkan hasil nilai p=0,699 p0,05 maka tidak ada perbedaan sebelum
diberikannya informasi penanganan penyakit diare. Menurut Sumarah 2009 metode ceramah dan leaflet mempunyai keefektifitas
yang sama dalam meningkatkan pengetahuan. Untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas pemberian informasi menggunakan ceramah dan leaflet terhadap penanganan penyakit
diare di hitung selisih nilai pretest dan post test dan dibandingkan, lalu diananlisis menggunakan mann-whitney dan hasilnya p=0,000 p0,05. Hal ini dapat dikatakan
terjadi perbedaan yang signifikan, sesuai dengan penelitian Sumarah 2009 bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemberian informasi dengan metode ceramah
dan leaflet terhadap pengetahuan responden. Pada penelitian ini mendapatkan informasi menggunakan ceramah dan leaflet. Leaflet diberikan 2 hari sebelum dilakukaanya
pengukuran pengetahuan akhir post test, tetapi hasil lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok ceramah. Menurut Azwar 2000 pemberian informasi paling efektif dilakukan
secara langsung face to face, sehingga jika terjadi ketidakpahaman mengenai informasi yang diberikan dapat bertanya langsung kepada pemberi informasi. Azwar 2000 juga
mengemukakan jika metode audiovisual lebih efektif daripada media cetak dalam pemberian informasi.
13
PENUTUP A.
Kesimpulan
Dari penelitian efektifitas pemberian informasi dengan metode ceramah dan leaflet kepada ibu-ibu di Kabupaten Rembang yang dilakukan pada 3 kecamatan yaitu
Kecamatan Kragan, Sedan, dan Pancur dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil pengukuran pengetahuan sebelum dan sesudah diberikannya informasi
penanganan diare terjadi perbedaan yang signifikan, didapatkan hasil p=0,000. 2.
Pemberian informasi menggunakan ceramah dan leaflet mempengaruhi peningkatan pengetahuan ibu-ibu terhadap penanganan penyakit diare dibuktikan dengan analisis
menggunakan mann-whitney p=0,000. 3.
Metode ceramah dalam pemberian informasi terhadap pengetahuan penanganan penyakit mengalami kenaikan nilai rata-rata pretest- post test sebesar 20,02 dan pada
leaflet mengalami kenaikan sebesar 12,98.
B. Saran
1. Bagi pelayanan kesehatan
Dapat dilakukan penyuluhan secara rutin dan menyeluruh untuk memperkecil angka kejadian diare.
2. Bagi masyarakat
Masyarakat memahami sebab, gejala serta faktor resiko agar lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan dalam penanganan penyakit diare dan dapat melakukan
pencegahan terhadap penyakit diare. 3.
Bagi peneliti lain Dilakukan penelitian selanjutnya menggunakan media cetak yang lain, agar dapat
mengetahui media cetak yang lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan penanganan penyakit diare.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S., 2000, Teori dan Aplikasi Sikap Manusia, p.72,77, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Dinkes, 2011, Kerangka Kerja Sektor Sanitasi. sanitasi kabupaten rembang, Rembang,
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Dinkes, 2013, Rekapitulasi Penderita Diare di Sarana Kesehatan dan Kader, Rembang,
Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Lindayani, S., Azizah, R., 2013, Hubungan Sarana Sanitasi Dasar Rumah dengan
Kejadian Diare pada Balita di Desa Ngunut Kabupaten Tulungagung, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 7, 1, 32-37