Analisis Data Kuantitatif Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data deskriptif berupa skala sikap untuk siswa dan lembar observasi. Setelah semua data dianalisis maka akan diambil kesempulan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

3.7.1 Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian akan dilakukan uji statistik dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan software SPSS Versi 22.0 for Windows . Kemudian akan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Statistik deskritif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajikan suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna, sehingga hanya memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan sama sekali tidak menarik kesimpulan apapun tentang gugus data yang lebih besar. Sedangkan statistik inferensial mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugusan data induknya. Selanjutnya pada data statistik inferensial terdiri statistik parametrik dan non parametrik. Statistik parametrik digunakan untuk menguji parameter poulasi melalui data yang diperoleh dari sampel, sedangkan statistik nonparametrik tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Untuk menguji hipotesis penelitian telah dirumuskan, peneliti mengupayakan pengujian dengan statistik parametrik terlebih dahulu. Jika pada proses syarat untuk pengujian parametrik tidak dipenuhi, maka engujian selanjutnya dilakukan dengan mengunakan statistik nonparametrik. Untuk lebih jelas, maka disajikan langkah-langkah uji statistik dalam bentuk skema berikut: Data Kelompok Kontrol Uji Normalitas Normal Normal Tidak Normal Tidak Normal Homogen Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen Uji Homogenitas t’ Tidak Homogen Tidak Berbeda Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Diagram Alur Uji Statistik Umum Sedangkan untuk pengolahan data berdasarkan KAM pada kelas eksperimen dilakukan uji statistik dengan skema berikut: Tidak Berbeda Berbeda Uji Post Hoc Uji Kruskall Wallis Tidak Berbeda Tidak Berbeda Berbeda Berbeda Uji Brown Forsythe Uji Post Hoc Uji Anova 1 Jalur Normal Normal Tidak Normal Homogen Kelmpk. Sedang Uji Normalitas Tidak Homogen Uji Homogenitas Normal Tidak Normal Kelmpk. Rendah Uji Normalitas Tidak Normal Kelmpk. Tinggi Uji Normalitas Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Diagram Alur Uji Statistik KAM Kelas Eksperimen Data yang diperoleh secara lebih jelas dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Data yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test dianalisis untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa. Skor yang diperoleh dari hasil tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model kooperatif tipe CIRC dianalisa dengan cara membandingkan denga skor siswa yang diperoleh dari hasil tes siswa sebelum dan setelah pembelajaran tersebut dan skor siswa sebelum dan seletah pembelajaran konvensional. Besarnya peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi normalized gain yang dikembangkan oleh Hake Meltzer,2002 sebagai berikut : Gain ternormalisasi g = Kategori gain ternormalisasi g menurut Hake 1999 adalah : Tabel 3.14 Klasifikasi Gain Ternomalisasi Besarnya Gain g Klasifikasi 0,7 g Tinggi 0,3 g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Menghitung statistik deskriptif tes awal dan tes akhir untuk memberikan gambaran umum kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran dilaksanakan dan kemampuan akhir setelah siswa diberi perlakukan. 3 Menghitung statistik deskriptif gain ternormalisasi g untuk memberikan gambaran umum peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran matematis anatara sebelum dan sesudah pembelajaran. 4 Sebelum dilakukannya pengolahan data dengan mengunakan SPSS 22.0 for windows , maka terlebih dahulu perlu ditetapkan taraf signifikannya, yaitu =0,05. Selanjutnya sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas distribusi data. Menguji normalitas bertujuan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Kemudian hasilnya dapat menentukan uji ynag digunakan selanjutnya apakah mengunakan statistik parametrik atau statistik non-parametrik. Hipotesis yang akan diuji adalah: : data berdistribusi normal : data berdistribusi tidak normal Statistik uji yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov a pada SPSS 22.0 for windows pada taraf signifikan 5 dengan kriteria diterima jika nilai Sig. , maka dapat disimpulkan yang berarti sebaran berdistribusi normal. 5 Melakukan uji homogenitas varians. Uji homogenitas varians ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai varians yang homogen atau tidak, dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: : varians-variasi tersebut paling kurang dua tidak sama. Uji homogenitas varians dengan mengunakan uji Levene Statistic pada SPSS 21.0 for windows pada taraf signifikan 5 dengan kriteria diterima jika nilai Sig. , maka daat disimpulkan yang berarti tidak terdapat perbedaan varians dari setiap kelompok data homogen. Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6 Melakukan uji hipotesis a. Hipotesis Penelitian yang Pertama: Apakah peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hipotesis statistiknya adalah: : Rata-rata n-gain kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC tidak lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. : Rata-rata n-gain kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Keterangan: : Rata-rata skor n-gain kemampuan pemahaman kelas kooperatif tipe CIRC kelas eksperimen : Rata-rata skor n-gain kemampuan pemahaman kelas konvesional kelas kontrol. Jika data berdistribusi normal dan homogen maka uji statistik yang digunakan adalah uji-t, dengan menetapkan taraf signifikan =0,05, maka kriteria pengujian adalah tolak jika nilai sig. =0,05 dan terima jika sig. =0,05. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka digunakan kaidah statistik non-parametrik, yaitu uji U Mann-Whitney. Kriteria pengujian adalah tolak jika nilai sig. =0,05. Namun jika data berdistribusi normal, tetapi varians tidak homogen, maka digunakan uji . b. Hipotesis Penelitian yang Kedua: Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau dari Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kemampuan awal matematis siswa tinggi, sedang, rendah. Hipotesis statistiknya adalah: : Rata-rata n-gain kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC tidak lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa. : Rata-rata n-gain kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa. Keterangan: : Rata-rata skor n-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelas kooperatif tipe CIRC ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa. : Rata-rata skor n-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelas konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa. Jika data pasangan kelompok tinggi, sedang, rendah berdistribusi normal dan homogen maka uji statistik yang digunakan adalah uji-t, dengan menetapkan taraf signifikan =0,05, maka kriteria pengujian adalah tolak jika nilai sig. =0,05 dan terima jika sig. =0,05. Apabila data pasangan kelompok tidak berdistribusi normal, maka digunakan kaidah statistik non-parametrik, yaitu uji U Mann-Whitney. Kriteria pengujian adalah tolak jika nilai sig. =0,05. Namun jika data pasangan kelompok berdistribusi normal, tetapi varians tidak homogen, maka digunakan uji c. Hipotesis Penelitian yang Ketiga: Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang memiliki kemampuan awal matematika tinggi, sedang, dan rendah setelah memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Hipotesis statistiknya adalah: Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu : Tidak terdapat perbedaan rata-rata n-gain kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang memiliki kemampuan awal matematika tinggi, sedang, dan rendah setelah belajar dengan model kooperatif tipe CIRC. : dengan i=1,2,3 dan j=1,2,3 Minimal ada satu Terdapat perbedaan rata-rata n-gain kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang memiliki kemampuan awal matematika tinggi, sedang, dan rendah setelah belajar dengan model kooperatif tipe CIRC. Keterangan: = rata-rata skor n-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelompok tinggi. = rata-rata skor n-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelompok sedang. = rata-rata skor n-gain kemampuan pemahaman matematis siswa kelompok rendah. Jika ketika data berdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji ANOVA satu jalur dengan menetapkan taraf signifikan =0,05, maka kriteria pengujian adalah tolak jika nilai sig. =0,05 dan terima jika sig. =0,05. Dari hasil output ANOVA satu jalur, akan dapat dilihat analisis perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memiliki kemampuan awal matematika tinggi, sedang dan rendah setelah memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Jika salah satu dari tiga data berdistribusi tidak normal maka dalam pengujian hipotesis digunakan Kruskall Wallis. Kriteria uji tolak jika nilai Sig. =0,05 dan terima jika nilai Sig. =0,05. Jika semua data berdistribusi normal dan salah satu atau semua data ketiga kelompok variansnya tidak homogen, maka dilanjutkan pengujian Uji Brown Forsythe. Kriteria uji tolak jika nilai Sig. =0,05 dan terima jika nilai Sig. Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu =0,05. Jika ditolak maka terdapat perbedaan, sehingga akan dilanjutkan dengan uji Post Hoc. d. Hipotesis Penelitian yang Keempat: Apakah peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajarna kooperatif tipe CIRC lebih tinggi dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hipotesis statistiknya adalah: : Rata-rata n-gain kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC tidak lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. : Rata-rata n-gain kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Keterangan: : Rata-rata skor n-gain kemampuan penalaran kelas kooperatif tipe CIRC kelas eksperimen. : Rata-rata skor n-gain kemampuan penalaran kelas konvesional kelas kontrol. Jika data berdistribusi normal dan homogen maka uji statistik yang digunakan adalah uji-t, dengan menetapkan taraf signifikan =0,05, maka kriteria pengujian adalah tolak jika nilai sig. =0,05 dan terima jika sig. =0,05. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka digunakan kaidah statistik non-parametrik, yaitu uji U Mann-Whitney. Kriteria pengujian adalah tolak jika nilai sig. =0,05. Namun jika data berdistribusi normal, tetapi varians tidak homogen, maka digunakan uji . e. Hipotesis Penelitian yang Kelima: Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa tinggi, sedang, rendah. Hipotesis statistiknya adalah: : Rata-rata n-gain kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC tidak lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa. : Rata-rata n-gain kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa. Keterangan: : Rata-rata skor n-gain kemampuan penalaran matematis siswa kelas kooperatif tipe CIRC ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa. : Rata-rata skor n-gain kemampuan penalaran matematis siswa kelas konvesional ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa. Jika data pasangan kelompok tinggi, sedang, rendah berdistribusi normal dan homogen maka uji statistik yang digunakan adalah uji-t, dengan menetapkan taraf signifikan =0,05, maka kriteria pengujian adalah tolak jika nilai sig. =0,05 dan terima jika sig. =0,05. Apabila data pasangan kelompok tidak berdistribusi normal, maka digunakan kaidah statistik non-parametrik, yaitu uji U Mann-Whitney. Kriteria pengujian adalah tolak jika nilai sig. =0,05. Namun jika data pasangan kelompok berdistribusi normal, tetapi varians tidak homogen, maka digunakan uji . f. Hipotesis Penelitian yang Keenam: Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang memiliki kemampuan awal matematika tinggi, Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sedang, dan rendah setelah memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Hipotesis statistiknya adalah: : Tidak terdapat perbedaan rata-rata n-gain kemampuan penalaran matematis antara siswa yang memiliki kemampuan awal matematika tinggi, sedang, dan rendah setelah belajar dengan model kooperatif tipe CIRC. : dengan i=1,2,3 dan j=1,2,3 Minimal ada satu Terdapat perbedaan rata-rata n-gain kemampuan penalaran matematis antara siswa yang memiliki kemampuan awal matematika tinggi, sedang, dan rendah setelah belajar dengan model kooperatif tipe CIRC. Keterangan: = rata-rata skor n-gain kemampuan penalaran matematis siswa kelompok tinggi. = rata-rata skor n-gain kemampuan penalaran matematis siswa kelompok sedang. = rata-rata skor n-gain kemampuan penalaran matematis siswa kelompok rendah. Jika ketika data berdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji ANOVA satu jalur dengan menetapkan taraf signifikan =0,05, maka kriteria pengujian adalah tolak jika nilai sig. =0,05 dan terima jika sig. =0,05. Dari hasil output ANOVA satu jalur, akan dapat dilihat analisis perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memiliki kemampuan awal matematika tinggi, sedang dan rendah setelah memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Jika salah satu dari tiga data berdistribusi tidak normal maka dalam pengujian hipotesis digunakan Kruskall Wallis. Kriteria uji tolak jika nilai Sig. =0,05 dan terima jika nilai Sig. =0,05. Jika semua data berdistribusi normal dan salah satu atau semua data ketiga kelompok Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu variansnya tidak homogen, maka dilanjutkan pengujian Uji Brown Forsythe. Kriteria uji tolak jika nilai Sig. =0,05 dan terima jika nilai Sig. =0,05. Jika ditolak maka terdapat perbedaan, sehingga akan dilanjutkan dengan uji Post Hoc.

3.7.2 Analisis Data Kualitatif

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUMUR BATU BANDAR LAMPUNG

0 19 69

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA ( Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pelita Cabang Empat Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 13 182

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 PUNGGUR

0 1 8

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Mutia Fonna

0 0 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN

2 7 10

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SOSIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS X.4 SMA N 1 LEMBAH MELINTANG Ilmi SMA N 1 Lembah Melintang Email: ilmi01gmail.com

0 0 10

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION SISWA KELAS XI TKR C SMK NEGERI 1 SEDAYU

0 0 8

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

0 1 16

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KARAKTERISTIK ZAT

0 2 19