Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui
Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
variansnya tidak homogen, maka dilanjutkan pengujian Uji Brown Forsythe. Kriteria uji tolak
jika nilai Sig. =0,05 dan terima
jika nilai Sig. =0,05. Jika
ditolak maka terdapat perbedaan, sehingga akan dilanjutkan dengan uji Post Hoc.
3.7.2 Analisis Data Kualitatif
Salah satu data kualitatif dalam penelitian ini adalah skala sikap yang diperoleh dari angket siswa. Penganalisaan skala sikap mengunakan pemberian
skor butir skala sikap Likert. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis angket siswa adalah sebagai berikut:
a. Data yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa dianalisis dengan
cara menghitung jumlah siswa yang menyatakan sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju dari masing-masing pernyataan.
b. Skala kualitatif ditransfer ke dalam skala kuantitatif. Untuk pernyataan positif,
SS diberi skor 5, S diberi skor 4, TS diberi skor 2 dan STS diberi skor 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif, SS diberi skor 1, S diberi skor 2, TS
diberi skor 4 dan STS diberi skor 5. c.
Menghitung persentase jumlah skor dari skor ideal pada setiap pernyataan. Skor ideal tiap pernyataan adalah 23 x 5 yaitu 115 jika pernyataan positif
semua siswa memiliki sangat setuju, dan memilih sangat tidak setuju untuk pernyataan negatif.
Contoh perhitungan analisis data pendapat siswa untuk tiap pernyataan tersaji pada Tabel :
Tabel 3.15 Analisis Data Pendapat Siswa
No Jenis
Penyataan Jawaban
Jumlah Skor
Persentase SS
S TS
STS 1.
Positif Skor
persentase
Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui
Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Apabila persentase jumlah skor lebih besar dari persentase jumlah skor untuk jawaban netral, artinya siswa mempunyai sikap yang positif, sebaliknya
apabila persentase jumlah skor lebih kecil dari persentase jumlah skor untuk jawaban netral artinya siswa mempunyai sikap yang negatif Suherman, 2003.
Data kualitatif yang lainya berupa data hasil lembar observasi atau lembar pengamatan aktivitas siswa dan data skala sikap siswa selama melaksanakan
pembelajaran kooperatif tipe CIRC . Dari lembar observasi tersebut akan dihitung persentase aktivitas siswa tersebut dalam setiap pertemuan. Persentase aktivitas
siswa dihitung dengan mengunakan rumus berikut ini:
Keterangan: P = aktivitas
F = skor aktivitas siswa N = Skor maksimum ideal
Tabel 3.16 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa
Persentase Aktivitas Interpretasi
1 20
Sangat Kurang 20
40 Kurang
40 60
Cukup 60
80 Baik
80 100
Sangat Baik Persentase aktivitas siswa akan dilihat setiap indikatornya pada setiap
pertemuan, setelah itu akan diolah secara deskriptif dan hasilnya dianalisis melalui laporan esai yang menyimpulkan kriteria, karakteristik serta proses yang
terjadi dalam pembelajaran. Pengolahan data lembar observasi dilakukan dari hasil penelitian yang
dilakukan pada setiap aspek kegiatan guru, dalam lembar observasi tersebut dinyatakan secara kualitatif dalam lima kategori penilaian, yaitu 1=Sangat
Kurang, 2 = Kurang, 3= Cukup, 4=Baik, dan 5=Sangat Baik.
Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui
Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Setelah itu dari hasil observasi dicari rata-ratanya dan persentasikan. Persentase aktivitas guru akan dilihat setiap pertemuan, setelah itu akan diolah
secara deskriptif dan hasilnya dianalisis melalui laporan esai yang menyimpulkan kriteria,serta proses yang terjadi dalam pembelajaran.
Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP melalui
Pembelajaran Model Cooperative Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Peningkatan kemampuan pemahaman
matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan pembelajaran konvensional berada pada kategori klasifikasi sedang.
2. Peningkatan kemampuan pemahaman siswa yang memperoleh pembelajaran
kooperatif tipe CIRC leibh tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional
berdasarkan kemampuan awal matematis KAM siswa tinggi, sedang, rendah terjadi pada kelompok tinggi dan sedang, tetapi tidak terjadi pada
kelompok rendah. 3.
Ada perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang berkemampuan awal kelompok tinggi, sedang, dan rendah yang
memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC. 4.
Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada siswa yang
memperoleh pembelajaran konvesional. Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan
pembelajaran konvensional berada pada kategori klasifikasi sedang. 5.
Peningkatan kemampuan penalaran siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan
pembelajaran konvensional berdasarkan kemampuan awal matematis KAM siswa tinggi, sedang, rendah terjadi pada kelompok sedang, namun tidak
terjadi pada kelompok tinggi maupun rendah.