Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan  Kemampuan  Pemahaman  dan  Penalaran  Matematis  Siswa  SMP  melalui
Pembelajaran  Model  Cooperative  Tipe  Cooperative  Integrated  Reading  and  Composition CIRC
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang  berada  pada  kelompok  tinggi,  sedang,  dan  rendah  pada  kelas  eksperimen  dan kelas  kontrol  disajikan  pada Tabel  3.2 berikut:
Tabel  3.2 Jumlah  Siswa  berdasarkan  KAM
KAM Eksperimen
Kontrol Tinggi
6 5
Sedang 12
10 Rendah
5 6
Total 23
21
3.3 Variabel  Penelitian
Penelitian  ini  melibatkan  tiga  jenis  variabel,  yaitu  varibel  bebas,  variabel terikat  dan  variabel  kontrol.  Variabel  bebas  adalah  variabel  yang  dapat
dimanipulasi  sehingga  dapat  mempengaruhi  varibel  lain. Adapun  variabel
bebasnya  adalah  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  CIRC.  Variabel  terikat adalah  hasil  yang  diharapkan  setelah  terjadinya  manipulasi  variabel  bebas.  Yang
merupakan  varibel  terikat  adalah  kemampuan  pemahaman  dan  penalaran matematis  siswa.  Varibel  kontrolnya  merupakan  kemampuan  awal  matematis
siswa  tinggi,  sedang,  rendah  yang  digunakan  untuk  mengontrol  variabel  terikat. Kerkaitan  antara  tiga  varibel  tersebut  disajikan  pada Tabel  3.3 berikut:
Tabel.3.3 Keterkaitan  Ketiga  Variabel  Kemampuan  Pemahaman,  Penalaran,
Pembelajaran  Kooperatif  tipe  CIRC dan KAM Kategori
KAM Kemampuan  Pemahaman
Kemampuan  Penalaran PKC A
PK B PKC A
PK B Tinggi  T
KPAT KPKT
KNAT KNKT
Sedang  S KPAS
KPKS KNAS
KNKS Rendah  R
KPAR KPKR
KNAR KNKR
Total KPA
KPK KNA
KNK Keterangan  :
PKC A : Pembelajaran  model  kooperatif  tipe  CIRC.
PK B : pembelajaran  konvensional.
Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan  Kemampuan  Pemahaman  dan  Penalaran  Matematis  Siswa  SMP  melalui
Pembelajaran  Model  Cooperative  Tipe  Cooperative  Integrated  Reading  and  Composition CIRC
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Contoh           :  KPAT  adalah  kemampuan  pemahaman  siswa  kelompok tinggi  dengan  pembelajaran  kooperatif  tipe  CIRC.
KNKR  adalah  kemampuan  penalaran  siswa  kelompok rendah  dengan  pembelajaran  konvesional.
KPK adalah
kemampuan pemahaman
siswa  dengan pembelajaran  konvensional.
3.4 Definisi Operasional
Untuk  memperjelas  variabel –  variabel,  agar  tidak  menimbulkan  perbedaan
penafsiran  rumusan  masalah  dalam  penelitian  ini,  berikut  disajikan  definisi operasional:
1. Kemampuan  pemahaman  konsep matematis
Pemahaman  konsep  matematis  adalah  kemampuan  untuk  menyerap  atau memahami  ide  atau  konsep  matematis  yang  kemudian  menjadi  bagian  dari  aspek
mental  pribadinya  serta  mampu  mengaplikasikannya  dalam  situasi  lain,  kehidupan nyata  atau  dalam  pemecahan  masalah.  Indikator  dari  kemampuan  pemahaman
sebagai  berikut: a.
mendefinisikan  konsep secara tertulis   pemahaman  instrumental b.
mengaitkan  suatu  konsep  matematika  dalam  perhitungan  sederhana pemahaman  instrumental.
c. mengaitkan  suatu  konsep  matematika  dalam  perhitungan  yang  lebih  luas
pemahaman  relasional.
2. Kemampuan  penalaran  matematis
Kemampuan  penalaran  matematis  adalah  kemampuan  untuk  menarik kesimpulan  berdasarkan  pernyataan  yang  telah  terbukti  kebenarannya.  Indikator
dari  kemampuan  penalaran  sebagai  berikut: a.
Menentukan  keserupaan  posisi  dua  garis  dalam  dua  bangun  ruang  yang berbeda.
b. Mengunakan  pola  hubungan  untuk  menganalisis  situasi  atau  merobah  analogi
untuk  menyusun  kesimpulan.
Riza Putri Yuni Sovia, 2015 Meningkatkan  Kemampuan  Pemahaman  dan  Penalaran  Matematis  Siswa  SMP  melalui
Pembelajaran  Model  Cooperative  Tipe  Cooperative  Integrated  Reading  and  Composition CIRC
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Menyusun  pembuktian  langsung.
3. Pembelajaran  dengan  model  kooperatif  tipe CIRC
Pembelajaran dengan
model kooperatif
tipe  CIRC  adalah  bagian pembelajaran  kooperatif  yang  memadukan  kegiatan  menbaca  dan  menulis  materi
penting  serta  berdiskusi  menukarkan  ide  dan  mempresentasikan  hasil  diskusi. Proses  pembelajarannya  terdiri  dari  beberapa  tahap  yaitu  pengenalan  konsep,
eksplorasi  dan aplikasi  serta publikasi.
4. Pembelajaran  konvensional
Pembelajaran  konvensional  adalah  pembelajaran  yang  diberikan  secara menyeluruh  dan  merata  kepada  semua  siswa  dalam  kelas  dengan  tahap
pembelajaran  yang  dilakukan  meliputi  pengenalan  konsep, latihan  dan tes.
3.5 Instrumen  Penelitian