Winda Yunica, 2015 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Exercise Untuk Pengembangan Resiliensi
Diri Siswa Penelitian Quasi Experiment Pada Siswa Kelas X Man Kinali, Sumatera Barat Tahun Ajaran 20142015
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu50
b. Impulse Control adalah kemampuan Individu untuk mengendalikan
keinginan, dorongan, kesukaan, serta tekanan yang muncul dari dalam diri.
c. Optimism adalah individu yang optimis, optimisme adalah ketika kita
melihat bahwa masa depan kita cemerlang. d.
Causal Analysis adalah causal analysis merujuk pada kemampuan individu untuk mengidentifikasikan secara akurat penyebab dari
permasalahan yang mereka hadapi. e.
Empathy Empati sangat erat kaitannya dengan kemampuan individu untuk membaca tanda-tanda kondisi emosional dan psikologis orang
lain. f.
Self-efficacy adalah hasil dari pemecahan masalah yang berhasil. g.
Reaching out kemampuan individu meraih aspek positif dari kehidupan setelah kemalangan yang menimpa
.
2 Teknik exercise
Teknik exercise yang dimaksud dalam penelitian ini adalah serangkaian kegiatan pemberian bantuan dari konselor atau peneliti
kepada konseli atau siswa MAN Kinali. Bantuan yang diberikan melibatkan empat jenis teknis exercise yaitu dyat dan triad, creative
props, written, rouds.
3. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen
Instrumen penelitian ini dikembangkan dari karakteristik resiliensi yang terdiri dari tujuh aspek yaitu Emotions regulations, Impulse control,
Optimism, Casual analysis, Empathy, Self-efficacy, Reaching out. Masing-
masing aspek dibagi lagi ke dalam beberapa indikator dan selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pernyataan item instrumen, yang masing-masing
Winda Yunica, 2015 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Exercise Untuk Pengembangan Resiliensi
Diri Siswa Penelitian Quasi Experiment Pada Siswa Kelas X Man Kinali, Sumatera Barat Tahun Ajaran 20142015
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu51
indikator terdiri dari 3 item. Berikut disajikan kisi-kisi instrumen skala resiliensi remaja.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Resiliensi Remaja
No Aspek
Indikator No Item
1. Emotions
regulations 1.1.
Mengendalikan rasa sedih. 1,2,3
1.2. Mengendalikan rasa marah
4,5,6 1.3.
Mengendalikana rasa bersalah dalam diri
7,8,9 2.
Impulse control 2.1. Mengendalikan pikiran 10,11,12
2.2. Mengendalikan perilaku
13,14,15 3.
Optimism Keyakinan tentang masa depan yang
lebih baik 16,17,18
4. Casual analysis Mengidentifkasi atau menganalisis
masalah 19,20,21
5. Empathy
Merasakan perasaan orang lain 22,23,24
6. Self-efficacy
Merasa mampu memecahkan masalah 25,26,27
7. Reaching out
Bangkit dari masalah dan keterpurukan
28,29,30 Jumlah Item 30
Kuesioner sebagai alat pengumpul data yang telah digunakan telah melalui beberapa tahap pengujian, sebagai berikut:
a. Uji Kelayakan Instrumen.
Uji kelayakan instrument secara teoritik dilakukan oleh dosen ahli dalam hal ini adalah pembimbing penulis dengan tujuan untuk
mengetahui kelayakan instrument dari segi bahasa, konstruk dan konten.
Winda Yunica, 2015 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Exercise Untuk Pengembangan Resiliensi
Diri Siswa Penelitian Quasi Experiment Pada Siswa Kelas X Man Kinali, Sumatera Barat Tahun Ajaran 20142015
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu52
Masukan dari
dosen pembimbing
dijadikan landasan
dalam penyempurnaan alat pengumpul data yang dibuat. Adapun hasil
penimbangan menunjukkan terdapat 28 item pernyataan yang dapat digunakan dari 30 item yang telah dirancang. Selanjutnya dilakukan uji
coba secara empiris pada siswa MAN, data hasil uji coba diuji validitas dan reliabilitasnya.
1 Uji Validitas.
Uji validitas yang dimaksud ialah validitas item yang dihitung menggunakan rumus Spearman Rho sebagai berikut:
∑ Furqon, 2011, hlm 112
Keterangan: : koefisien korelasi skor tiap item dengan skor total
: skor tiap item : skor total
: selisih nilai dengan
: jumlah responden Item valid jika nilai
atau nilai , sebaliknya item tidak valid jika
atau nilai
. Berdasarkan hasil uji validitas diketahui 2 item yang tidak valit yaitu item nomor 9 dan nomor 18, dari 30 item yang diujikan, jadi item
dapat digunakan dalam penelitian ini menjadi 28 item. Hasil uji validitas item secara lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran.
2 Uji realibilitas.
Realibilitas tes menggunakan menggunakan metode Split-Half dengan teknik ganjil-genap sebagai berikut.
Winda Yunica, 2015 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Exercise Untuk Pengembangan Resiliensi
Diri Siswa Penelitian Quasi Experiment Pada Siswa Kelas X Man Kinali, Sumatera Barat Tahun Ajaran 20142015
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu53
Drummond Jones, 2010, hlm 90 Keterangan:
:
koefisien
reliabilitas tes : koefisien korelasi skor ganjil dan genap
Tes
reliabel
jika nilai , sebaliknya
tes tidak reliabel
jika nilai
. Tingkat reliabilitas tes ditentukan menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh
Drummond Jones
2010, hlm 94 sebagai berikut:
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Tes
Tingkat reliabilitas Nilai koefisien reliabilitas
Very High High
Acceptable Moderate Acceptable
Low Unacceptable
Berdasarkan uji reliabilitas disimpulkan bahwa tes yang digunakan reliabel dengan nilai 0,8512 reliabilitas tinggi.
Hasil uji reliabilitas tes secara lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran.
b. Uji Keterbacaan Item
Sebelum instrumen resiliensi diuji validitas, instrument terlebih dahulu kepada sampel setara yaitu kepada 3 siswa MAN yang berbeda,
untuk mengukur sejauh mana keterbacaan instrumen. Setelah uji
Winda Yunica, 2015 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Exercise Untuk Pengembangan Resiliensi
Diri Siswa Penelitian Quasi Experiment Pada Siswa Kelas X Man Kinali, Sumatera Barat Tahun Ajaran 20142015
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu54
keterbacaan pernyataan-pernyataan yang tidak dipahami kemudian direvisi sesuai dengan bahasa yang lebih mudah dipahami siswa.
Berdasarkan hasil uji keterbacaan disimpulkan bahwa petunjuk pengerjaan dan bahasa yang digunakan sudah dipahami oleh siswa.
c. Uji Ketepatan Skala Skor
Data yang dieperoleh dari hasil uji coba masih berupa data ordinal Karena masih berupa skala ordinal, maka perlu mengkonversi nilai skala
tersebut menjadi bernilai interval dengan menempatkan masing-masing nilai skala dalam kelompoknya pada distribusi normal yaitu dari skor
mentah menjadi nilai skor akhir, sehingga jarak nilai menjadi sama . Dengan cara ini penentuan nilai skala dilakukan dengan memberi bobot
dalam satuan deviasi normal bagi setiap kategori respon.
Pengkonversian nilai skala item ditentukan oleh banyaknya item pernyataan dalam suatu skala. Contoh pengkonversian nilai skala item
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.5 Contoh Pengkonversian Nilai Skala Skor.
N = 45 Responden
1 S
Sr Jr
Tp f
7 13
17 8
P 0,156 0,289 0,378 0,178
CP 0,156 0,444 0,822
1
Mid CP 0,078
0,30 0,63
0,91 Z
-1,42 -0,53
0,33 1,34
Z+1,42 0,9
1,8 2,8
Z dibulatkan
1 2
3
Keterangan :
Winda Yunica, 2015 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Exercise Untuk Pengembangan Resiliensi
Diri Siswa Penelitian Quasi Experiment Pada Siswa Kelas X Man Kinali, Sumatera Barat Tahun Ajaran 20142015
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu55
1. Menentukan frekuensi f atau banyak pilihan responden pada setiap
aternatif item, contoh dapat dilihat pada table 1.3. Ditabel dijelaskan pada item no 1 respoden yang memilih alternatif jawaban S = 7 orang, Sr
= 13 orang, Jr = 17 orang, Tp = 8 orang, dari 45 orang total responden. 2.
Menentukan P proporsi atau persentase setiap alternatif jawaban . Contoh dari table 1.3 dapat diketahui menentukan proporsi P adalah,
frekuensi alternatif jawaban dibagi dengan total responden. Frekuensi S = 7: 45 = Proprprsi P 0,156. Perhitungan ini dilakukan pada setiap
alternatif jawaban item. 3.
Setelah proporsi aleternatif dihitung, kemudian dilanjudkan menentukan cumulative proporsi CP setiap alternatif jawaban dengan cara
menjumlahkan hasil proporsi alternative jawaban dengan proporsif alternative jawaban yang sebelumnya. Contoh: untuk menetukan CP
alternatif jawaban Sr = proporsi. S 0,156 + proporsi Sr 0,289 = CP Sr 0,444. Begitu selanjutnya untuk menentukan CP alternatif jawaban
lainnya. 4.
Kemudian menghitung Mid Cumulative Proporsi Mid CP dengan cara menjumlahkan ½ P alternatif yang sedang dicari Mid CP dengan CP
alternatif sebelumnya. Misalnya untuk Mid CP alternatif S yaitu ½ P S = 0,156:2 = Mid CP alternative S 0,076. Untuk CP alternatif Sr = CP S
0,156 + ½ P Sr 0,289 = Mid CP Sr 0,30. Demikian juga untuk Mid CP alternatif lainnya.
5. Selanjutnya untuk tiap-tiap Mid Cumulative Proporsi Mid CP dicari
nilai z nya dengan menggunakan Tabel Z Score terlampir, contoh, untuk nilai z Mid CP S -0,078 untuk Mid Poin Cumulative Midpoint CP
diperoleh dengan cara mencari angka 0,078 atau yang paling mendekati dengan angka tersebut di dalam tabel, kemudian tarik garis lurus ke
samping dan garis lurus ke atas dari angka tersebut, maka dari ujung garis
Winda Yunica, 2015 Efektivitas Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Exercise Untuk Pengembangan Resiliensi
Diri Siswa Penelitian Quasi Experiment Pada Siswa Kelas X Man Kinali, Sumatera Barat Tahun Ajaran 20142015
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu56
ke samping diperoleh angka -1,4 sedangkan pada ujung garis ke atas diperoleh angka 0,02 kemudian jumlahkan keduanya, maka diperolehlah
bahwa z dari -0,078 adalah -1,42. 6.
Sesudah diperoleh nilai Z untuk masing-masing alternative respon mid point CP, maka untuk memperoleh skala, nilai Z yang pertama
alternative dengan nilai skala terkecil angka mutlaknya ditambahkan pada nilai z tiap alternative. Misalnya pada tabel di atas nilai 0 diperoleh
dari -1,42 +-1,42. Setelah tiap alternatif respon memperoleh nilainya kemudian dibulatkan seperti terlihat dalam nilai konversi skala skor. Dari
nilai inilah seluruh analisa data dilakukan. Jadi, apabila dalam analisis terbukti bahwa butir skala tersebut berpola 0,1,2,3 maka pola inilah yang
dikatakan valid untuk dipakai Subino. 1987, hlm. 124 Hasil terlampir Langkah pengkonversian nilai skala dengan memberikan bobot
dalam suatu deviasi normal akan menghasilkan suatu nilai interval yang tepat dalam memposisikan masing-masing kategori alternative respon
dalam suatu kontinum.
H. Pengembangan Program Intervensi