Latar Belakang ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI): Penelitian Deskriptif pada siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung.

Neng Rita Komara, 2013 ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS JISHO-KEI MENJADI KATA KERJA BENTUK TE TE-KEI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia, di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia kedalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka perlu mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia ini merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam proses pembangunan. Untuk dapat berkomunikasi dengan dunia internasional salah satu aspek yang harus dipelajari dengan benar adalah bahasa. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan keinginan atau ide yang sedang kita pikirkan. Oleh karena itu, pengirim dan penerima bahasa harus benar-benar mengerti bahasa yang digunakannya. Neng Rita Komara, 2013 ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS JISHO-KEI MENJADI KATA KERJA BENTUK TE TE-KEI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk dapat berkomunikasi dengan benar menggunakan bahasa asing khususnya bahasa Jepang, pengguna tentunya harus mengerti unsur-unsur yang ada di dalamnya. Seperti huruf, kosataka, dan tata bahasanya. Dalam bahasa Jepang kemampuan untuk menggunakan kata kerja merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena kata kerja dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu yang sedang dan ingin dilakukan atau yang sudah dilakukan berbeda bentuk sesuai konteks kalimat yang ingin disampaikan. Dengan adanya kemampuan ini akan terhindar dari kesalah pahaman dalam berkomunikasi. Kata kerja dalam bahasa Jepang disebut juga dengan doushi. Dalam penggunaannya kata kerja selalu diletakkan di akhir kalimat. Kata kerja dalam bahasa Jepang dapat diubah berdasarkan tujuan,waktu, makna dan ragam kalimat itu sendiri. Verba bahasa Jepang dalam bentuk kamus berdasarkan pada perubahannya digolongkan kedalam tiga kelompok Dedi Sutedi, 2004 : 47, yaitu : 1. Kata kerja kelompok 1 disebut godan-doushi. Kelompok kata kerja ini berakhiran vokal atau huruf u, tsu, ru, bu, nu, mu, gu, ku, dan su. 2. Kata kerja kelompok 2 disebut dengan ichidan doushi. Kelompok kata kerja ini berakhiran vokal atau huruf eru dan iru. 3. Kata kerja kelompok 3 disebut dengan henkaku doushi atau kata kerja yang tidak beraturan. Kata kerja kelompok ini hanya terdiri dari 2 kata kerja saja yaitu Kuru dan Suru. Neng Rita Komara, 2013 ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS JISHO-KEI MENJADI KATA KERJA BENTUK TE TE-KEI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagi siswa SMA sangatlah penting untuk mempelajari perubahan kata kerja, karena akan berpengaruh terhadap pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya yang berhubungan atau memakai perubahan kata kerja. Bagi siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung mempelajari bahasa Jepang khususnya dalam perubahan kata kerja tidaklah mudah untuk dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis sewaktu bersekolah di SMA sering mendapat kesulitan dalam mengubah bentuk kata kerja. Setiap kata kerja dalam bahasa Jepang mempunyai kekhususan dan perbedaan dalam penggunaannya, meskipun sama-sama menunjukkan suatu kegiatan, tapi dalam penggunaannya belum tentu dapat saling menggantikan. Salah satu contoh kesalahan yang terjadi, yaitu : かえる かえて Kaeru harusnya berubah menjadi kaette, bukan kaete. Kesalahan dalam mengubah bentuk kata kerja seperti contoh di atas sering terjadi, karena tidak sedikit pembelajar menganggap bahwa kata kerja kaeru termasuk ke dalam kata kerja golongan dua, tapi kata kaeru termasuk kedalam pengecualian kata kerja yang berakhiran ~eru dan termasuk kedalam kata kerja golongan satu. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui kemampuan siswa dalam mengubah kata kerja dan mencari faktor penyebab dari kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Neng Rita Komara, 2013 ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS JISHO-KEI MENJADI KATA KERJA BENTUK TE TE-KEI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis Kemampuan Siswa dalam Mengubah Kata Kerja Bentuk Kamus Jisho-kei Menjadi Kata Kerja Bentuk Te te- kei” Penelitian Deskriptif pada siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung. 1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Berdasarkan latar balakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus jisho-kei menjadi kata kerja bentuk te te-kei? 2. Bagaimana kesulitan yang dihadapi siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus jisho-kei menjadi kata kerja bentuk te te-kei? 3. Apakah faktor kesulitan yang dihadapi siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus jisho-kei menjadi kata kerja bentuk te te-kei? 4. Usaha apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus jisho-kei menjadi kata kerja bentuk te te- kei? Neng Rita Komara, 2013 ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS JISHO-KEI MENJADI KATA KERJA BENTUK TE TE-KEI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari rumusan masalah di atas, penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut : 1. Penulis hanya meneliti tentang kemampuan siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus jisho- kei menjadi kata kerja bentuk te te-kei. 2. Penulis hanya meneliti tentang kesulitan dan faktor penyebab yang dihadapi oleh siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mempelajari perubahan kata kerja bentuk kamus jisho-kei menjadi kata kerja bentuk te te-kei.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian