ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI): Penelitian Deskriptif pada siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung.
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH
KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI
KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
(Penelitian Deskriptif pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 22 Bandung) SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh: Neng Rita Komara
0809628
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS
(
JISHO-KEI
) MENJADI KATA KERJA BENTUK
TE
(
TE-KEI
)
Oleh
Neng Rita Komara
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Neng Rita Komara 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE
(TE-KEI)
Oleh
Neng Rita Komara 0809628
Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing,
Pembimbing I
Drs. H. Ahmad Dahidi, M.A NIP. 195802281983031004
Pembimbing II
Herniwati, S.Pd, M.Hum NIP. 197206021996032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Bandung,
Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum NIP. 196011081986012001
(4)
[Type text]
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis Kemampuan Siswa dalam Mengubah Kata Kerja Bentuk Kamus (Jisho-kei) Menjadi Kata Kerja Bentuk Te (te-kei)
(Penelitian Deskriptif pada siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung) Neng Rita Komara
0809628 ABSTRAK
Untuk berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Jepang, sangatlah penting untuk mengetahui kemampuan dalam menggunakaan perubahan kata kerja. Karena bahasa Jepang memiliki bermacam-macam perubahan kata kerja. Dan berbeda pula pola perubahannya.
Bagi pembelajar bahasa Jepang di Indonesia sangatlah penting untuk mempelajari perubahan kata kerja. Selain untuk berkomunikasi dengan baik juga untuk menghindari kesalah pahaman dalam berkomunikasi. Tetapi, tidak sedikit pembelajar bahasa Jepang yang mengalami kesulitan saat mempelajari perubahan kata kerja, terutama bagi pembelajar bahasa Jepang di SMA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan kesulitan yang dihadapi siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dan sampel siswa kelas XII IPA 3. Instrumen yang digunakan berupa tes dan angket.
Berdasarkan hasil tes , nilai rata-rata yang diperoleh adalah 71,125, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam mengubah kata kerja bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te termasuk dalam kategori CUKUP.
Berdasarkan hasil analisis angket sebagian besar siswa menganggap bahwa mempelajari perubahan kata kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te termasuk materi yang tidak terlalu sulit untuk dipelajari.
(5)
[Type text]
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
An Analysis of Students' Ability in Changing Verb Jisho-kei formed to te Verb (te-kei)
(Descriptive Research to Students Class XII 22 Senior High School Bandung)
Neng Rita Komara 0809628 ABSTRACT
For doing well communication in Japanese languange, it is such an important thing to know an ability of using verb change. Because Japanese has several verb changes and also it has different form of change.
For Indonesian Japanese learners, it is important thing to learn verb change. Besides to communicate well, it is used to avoid missunderstanding in communication. But, it is not in huge number, Japanese language learners who have difficulty in learning verb changes, especially Senior High School students.
This research is aim to know students' ability and difficulty which are faced by students class XII of 22 Senior High School in changing verb formed jisho-kei to te-kei.
This research used descriptive method. The population is students class XII 22 Senior High School and then the sample is all students of class XII IPA 3. The instruments used are test and questionnaire.
Based on test results, obtained score average is 71,125, so it can be concluded that students' ability in changing verb formed jisho-kei to verb formed te-kei included as in MIDDLE category. Based on questionnaire analysis, most of
(6)
[Type text]
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
students consider that learning verb change of jisho-kei formed to te-kei formed is not really hard to learn.
(7)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT...
i iv v
SINOPSIS... vi
DAFTAR ISI... xiii
DAFTAR TABEL... xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah ... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5
1.4 Definisi Operasional... 6
1.5 Anggapan Dasar ... 7
1.6Metodologi Penelitian... 8
1.6.1 Jenis Metode Penelitian ... 8 1.6.2 Populasi dan Sampel... 1.6.3 Tekhnik Pengumpulan Data... 1.6.4 Teknik Pengolahan Data...
8 9 10
(8)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II LANDASAN TEORI... 13
2.1 Pengertian Kata Kerja... 2.2 Jenis-jenis Verba... 13 14 2.3 Pengertian Kata Kerja Bentuk Kamus... 19
2.4 Pengrtian Kata Kerja Bentuk te... 22
2.5 Perubahan Kata Kerja ... 2.6 Penelitian Terdahulu... 30 31 BAB III METODE PENELITIAN... 34
3.1 Metode Penelitian... 34
3.2 Populasi dan Sampel ... 3.2.1 Populasi... 3.2.2 Sampel... 35 35 35 3.3 Instrumen Penelitian... 36
3.3.1 Tes... 36
3.3.2 Angket... 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 38 3.5 Teknik Pengolahan Data... 3.6 Validitas dan Reliabilitas... 3.6.1 Uji Validitas...
39 42 42
(9)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.2 Uji Reliabilitas... 3.6.3 Analisis Butir Soal...
47 51
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 55
4.1 Pengambilan Data... 55
4.2 Analisis Hasil Data Tes... 55
4.3 Analisis Hasil Data Angket... 60
4.4 Pembahasan... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 73
5.1 Kesimpulan... 73
5.2 Saran... 76
DAFTAR PUSTAKA... 77 Lampiran – lampiran ...
(10)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia, di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia kedalam era persaingan global yang semakin ketat.
Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka perlu mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia ini merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam proses pembangunan.
Untuk dapat berkomunikasi dengan dunia internasional salah satu aspek yang harus dipelajari dengan benar adalah bahasa. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan keinginan atau ide yang sedang kita pikirkan. Oleh karena itu, pengirim dan penerima bahasa harus benar-benar mengerti bahasa yang digunakannya.
(11)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk dapat berkomunikasi dengan benar menggunakan bahasa asing khususnya bahasa Jepang, pengguna tentunya harus mengerti unsur-unsur yang ada di dalamnya. Seperti huruf, kosataka, dan tata bahasanya. Dalam bahasa Jepang kemampuan untuk menggunakan kata kerja merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena kata kerja dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu yang sedang dan ingin dilakukan atau yang sudah dilakukan berbeda bentuk sesuai konteks kalimat yang ingin disampaikan. Dengan adanya kemampuan ini akan terhindar dari kesalah pahaman dalam berkomunikasi.
Kata kerja dalam bahasa Jepang disebut juga dengan doushi. Dalam penggunaannya kata kerja selalu diletakkan di akhir kalimat. Kata kerja dalam bahasa Jepang dapat diubah berdasarkan tujuan,waktu, makna dan ragam kalimat itu sendiri. Verba bahasa Jepang dalam bentuk kamus berdasarkan pada perubahannya digolongkan kedalam tiga kelompok (Dedi Sutedi, 2004 : 47), yaitu :
1. Kata kerja kelompok 1 disebut godan-doushi. Kelompok kata kerja ini berakhiran vokal atau huruf u, tsu, ru, bu, nu, mu, gu, ku, dan su. 2. Kata kerja kelompok 2 disebut dengan ichidan doushi. Kelompok
kata kerja ini berakhiran vokal atau huruf eru dan iru.
3. Kata kerja kelompok 3 disebut dengan henkaku doushi atau kata kerja yang tidak beraturan. Kata kerja kelompok ini hanya terdiri dari 2 kata kerja saja yaitu Kuru dan Suru.
(12)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagi siswa SMA sangatlah penting untuk mempelajari perubahan kata kerja, karena akan berpengaruh terhadap pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya yang berhubungan atau memakai perubahan kata kerja. Bagi siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung mempelajari bahasa Jepang khususnya dalam perubahan kata kerja tidaklah mudah untuk dipelajari.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis sewaktu bersekolah di SMA sering mendapat kesulitan dalam mengubah bentuk kata kerja. Setiap kata kerja dalam bahasa Jepang mempunyai kekhususan dan perbedaan dalam penggunaannya, meskipun sama-sama menunjukkan suatu kegiatan, tapi dalam penggunaannya belum tentu dapat saling menggantikan. Salah satu contoh kesalahan yang terjadi, yaitu :
かえる かえて
Kaeru harusnya berubah menjadi kaette, bukan kaete. Kesalahan dalam mengubah bentuk kata kerja seperti contoh di atas sering terjadi, karena tidak sedikit pembelajar menganggap bahwa kata kerja kaeru termasuk ke dalam kata kerja golongan dua, tapi kata kaeru termasuk kedalam pengecualian kata kerja yang berakhiran ~eru dan termasuk kedalam kata kerja golongan satu. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui kemampuan siswa dalam mengubah kata kerja dan mencari faktor penyebab dari kesulitan yang dihadapi oleh siswa.
(13)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis Kemampuan Siswa dalam Mengubah Kata Kerja Bentuk Kamus (Jisho-kei) Menjadi Kata Kerja Bentuk Te (te-kei)” (Penelitian Deskriptif pada siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung).
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar balakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei)?
2. Bagaimana kesulitan yang dihadapi siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei)?
3. Apakah faktor kesulitan yang dihadapi siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei)?
4. Usaha apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei)?
(14)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari rumusan masalah di atas, penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut :
1. Penulis hanya meneliti tentang kemampuan siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-(jisho-kei).
2. Penulis hanya meneliti tentang kesulitan dan faktor penyebab yang dihadapi oleh siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mempelajari perubahan kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei).
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang telah dirumuskan berdasarkan pokok permasalahan diatas. Berdasarkan hal itu, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei).
2. Untuk mendapatkan data mengenai kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei).
(15)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mendapatkan data mengenai faktor penyebab sulitnya siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei).
4. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan agar siswa dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei).
Adapun manfaat yang ingin diperoleh penulis berdasarkan tujuan penelitian ini adalah :
1. Dapat dijadikan sebagai informasi mengenai kesulitan-kesulitan pembelajar dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei).
2. Sebagai bahan masukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran bagi guru dan siswa di SMA agar lebih terampil dalam mempelajari perubahan bentuk kata kerja.
3. Sebagai bahan referensi bagi pembelajar bahasa Jepang khususnya mengenai perubahan bentuk kata kerja dari bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei).
1.4 Definisi Operasional
(16)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan perbuatan, dsb.) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkara, dsb.).
Yang dimaksud analisis dalam penelitian ini adalah penyelidikan terhadap kemampuan siswa dalam mengubah kata kerja dari bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei).
2. Kemampuan Mengubah Kata Kerja
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan.
Yang dimaksud dengan mengubah kata kerja dalam penelitian ini adalah kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan siswa dalam mengubah kata kerja dari bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te(te-kei).
3. Kata Kerja Bentuk Kamus (Jisho-kei)
Kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) yaitu kata kerja yang terdapat didalam kamus yang belum mengalami perubahan.
4. Kata Kerja Bentuk te (te-kei)
Kata kerja bentuk te adalah kata kerja yang sudah mengalami perubahan bentuk dari bentuk biasa menjadi bentuk te. Dengan
(17)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merubah akhiran vokal u dengan kata “tte atau te”. Kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) jika diubah kedalam kata kerja bentuk te maka fungsinya berubah menjadi kata sambung.
1.5 Anggapan Dasar
Asumsi-asumsi yang digunakan sebagai dasar dari penelitian ini adalah bahwa perubahan kata kerja memiliki beberapa bentuk. Bentuk- bentuk tersebut memiliki perbedaan makna dalam perubahannya sehingga jika tidak dipelajari dengan benar akan menimbulkan kesulitan dan kesalahpahaman dalam penggunaannya.
1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Seperti yang dikemukakan oleh Sutedi (2009 : 58) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan atau menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Masalah dalam penelitian deskriptif adalah masalah-masalah aktual yang terjadi pada masa penelitian ini dilakukan. Dalam bidang pendidikan, penelitian deskriptif dapat difungsikan untuk memecahkan masalah praktis yang timbul di lapangan.
(18)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.6.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalitas yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001 : 57). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. Yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IPA 3 SMA Negeri 22 Bandung.
1.6.3 Tekhnik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang berupa tes dan non tes. Pengumpulan data dilakukan dari beberapa tahap yaitu :
(19)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa dapat merubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) ke dalam kata kerja bentuk te (te-kei).
2. Angket
Angket diisi oleh siswa untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dihadapi siswa dalam merubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te dan untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dan untuk menguatkan kemampuan dalam mengubah kata kerja bentuk kamus (jisho-kei) menjadi kata kerja bentuk te (te-kei).
1.6.4 Tekhnik Pengolahan Data 1. Data Tes
a. Analisis Soal Tes
Perangkat soal tes yang telah diujikan, mengoreksi hasil jawaban siswa, dan kemudian mengolah hasil jawaban tersebut.
b. Analisis Data Tes
Setelah melalui tahap Analisis Soal Tes, hasil data tersebut kemudian diolah. Pengolahan data ini bertujuan untuk mencari skor mentah dan kemudian mengubah skor mentah
(20)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut menjadi nilai standar 100 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
�= �
� × 100
Ket : X = Nilai yang dicari B = Jumlah jawaban benar N = Jumlah soal
(Sumber : Arifin, 2009)
c. Interpretasi Data
Setelah mendapatkan nilai standar melalui pengolahan data, maka nilai tersebut diinterpretasikan berdasarkan pada standar nilai yang berlaku. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung dalam mengubah bentuk kata kerja dengan benar. 2. Data Non Tes
Data yang diperoleh melalui angket akan dihitung dengan cara mempersentasekan jumlah siswa yang menjawab setiap pertanyaan. Angket akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menjumlahkan setiap jawaban angket. b. Menyusun frekuensi jawaban.
(21)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Membuat tabel frekuensi.
d. Menghitung persentase frekuensi dari setiap jawaban berdasarkan kriteria Kuntjaraningrat (Herawati : 2006, 35) sebagai berikut :
�= �
� × 100%
Ket : P = Persentase jawaban f = Frekuensi jawaban n = Banyak responden
e. Menafsirkan berdasarkan kriteria pada tabel dibawah :
Tabel 1.1
Pedoman Penafsiran Angket
Besar Persentase Interpretasi 0%
1%-25% 26%-49%
Tidak seorangpun Sebagian kecil Hampir setengahnya
(22)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 50%
51%-75% 76%-99% 100%
Setengahnya Sebagian besar Hampir semuanya Semuanya
(23)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENLITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan (Dedi Sutedi, 2009 : 53).
Menurut Sudaryanto dalam Dedi Sutedi (2009 : 53), metode adalah cara yang harus dilaksanakan, teknik adalah cara melaksanakan metode, sedangkan instrumen adalah alat yang digunakannya. Dedi Sutedi (2009 :53) mengemukakan bahwa fungsi dari metode adalah untuk memperlancar pencapaian tujuan secara lebih efektif dan efisien.
Beragam jenis metode penelitian yang digunakan pada setiap penelitian tergantung dari tujuan yang akan dicapai dari penelitian tersebut. Dalam penelitian ini jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif atau metode deskripif.
(24)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dedi Sutedi (2009 : 58), mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Sifat penelitian deskriptif yaitu menjabarkan, memotret segala permasalahan yang dijadikan pusat perhatian peneliti, kemudian dibeberkan apa adanya.
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dedi Sutedi peneliti memilih metode ini agar dapat menjabarkan kemampuan siswa dan kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengubah kata kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te, serta usaha apa saja yang dilakukan siswa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 80). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 22 Bandung.
(25)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data (Dedi Sutedi, 2009 : 179). Yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IPA 3 SMA Negeri 22 Bandung.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2009:155). Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu tes dan non-tes yang berupa angket.
3.3.1 Tes
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrumen tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal yang dibagi menjadi tiga bagian. Soal bagian pertama , responden harus merubah kata kerja bentuk kamus yang berada dalam tanda kurung pada soal dengan cara memilih kata kerja bentuk te dari pilihan jawaban yang tepat. Soal bagian kedua, responden harus merubah kata kerja bentuk kamus yang digaris bawahi pada soal dengan cara memilih kata kerja bentuk te dari pilihan jawaban yang tepat. Soal bagian ketiga, responden harus mengisi bagian yang kosong pada wacana dengan
(26)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cara memilih kerja bentuk te dari pilihan jawaban yang tepat. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengubah kata kerja dari bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te.
3.3.2 Angket
Menurut Faisal dalam Sutedi (2009 : 164), angket dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden.
Angket dalam penelitian ini digunakan sebagai salah satu instrumen penelitian, yang dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dirasakan siswa dalam mengubah kata kerja bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te, dan juga untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.
Berikut ini kisi- kisi angket yang digunakan untuk penyusunan angket pada penelitian ini.
Tabel 3.1 Kisi- kisi Angket
(27)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Indikator Nomor Soal Jumlah Soal
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengetahui pengetahuan siswa tentang perubahan kata kerja dari bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te
Mengetahui pendapat siswa mengenai perubahan kata kerja dari bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te
Mengetahui tingkat kesulitan yang dihadapi siswa dalam merubah kata kerja dari bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te
Mengetahui faktor penyebab kesulitan siswa dalam merubah kata kerja dari bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te Mengetahui usaha yang dilakukan siswa dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam merubah kata kerja dari bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te Solusi yang diharapkan siswa dari pengajar untuk menghadapi kesulitan dalam
1
2, 3, 4, 5
6 7, 8 9 10 1 4 1 2 1 1
(28)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu merubah kata kerja dari bentuk
kamus menjadi kata kerja bentuk te
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data dari penelitian ini adalah :
1. Menentukan sampel penelitian.
2. Menentukan jenis data yang akan dipakai. 3. Menentukan instrumen penelitian.
4. Melaksanakan penelitian. 5. Mengolah data penelitian. 3.5 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh melalui tes kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti. Tahapan-tahapan pengolahan data tes pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data tes
(29)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengolahan data ini bertujuan untuk mencari skor mentah dan kemudian mengubah skor mentah tersebut menjadi nilai standar 100 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
= � × 100
Ket : X = Nilai yang dicari B = Jumlah jawaban benar N = Jumlah soal
Setelah mengubah skor mentah tersebut kemudian dicari nilai rata-rata yang dicapai dengan menggunakan rumus :
=
Ket : M = Mean atau nilai rata-rata = Jumlah seluruh skor tes N = Jumlah responden b. Interpretasi Data
Setelah mendapatkan nilai standar melalui pengolahan data, maka nilai tersebut di interpretasikan berpatokan pada standar nilai yang berlaku.
(30)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2
Standar Nilai
Nilai Interpretasi
0-50 Sangat Kurang
51-65 Kurang
66-75 Cukup
76-85 Baik
86-100 Sangat Baik
2. Data Angket
Tahap-tahap dalam pengolahan data angket pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Menjumlahkan setiap jawaban angket b. Menyusun frekuensi jawaban
c. Membuat tabel frekuensi
d. Mengolah data angket yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
% 100 X n
f
(31)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
100% = persentase frekuensi setiap jawaban responden f = frekuensi setiap jawaban responden
n = jumlah responden P = persentase jawaban
Setelah data angket diolah, langkah selanjutnya menafsirkan atau menginterpretasikan berdasarkan tabel dibawah ini :
Besar Persentase Interpretasi
0% 1%-25% 26%-49% 50% 51%-75% 76%-99% 100%
Tidak seorangpun Sebagian kecil Hampir setengahnya Setengahnya
Sebagian besar Hampir semuanya Semuanya
(32)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6 Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Dalam penelitian, instrumen penelitian dituntut untuk memiliki tingkat kesahihan atau valid. Sehingga uji validitas diperlukan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu instrumen. Instrumen penelitian dalam bentuk pilihan ganda yang telah disusun perlu diketahui tingkat kevalidannya, sebelum digunakan untuk pengambilan data, dengan maksud untuk mendapatkan ketepatan data hasil penelitian.
Sebuah tes dapat dikatakan telah memiliki validitas apabila tes tersebut dengan secara tepat, benar, sahih atau absah telah dapat mengungkap dan mengukur apa yang seharusnya diungkap atau diukur lewat tes tersebut (Sudjiono dalam Yulistiani, 2009 : 39).
Kevalidan suatu alat ukur berkenaan dengan persoalan tentang apa yang hendak diukur. Bagi peneliti pemula, setidaknya ada tiga jenis validitas yang harus dipenuhi, yaitu validitas isi, validitas konstruk (bangun pengertian), dan validitas kesamaan (coucurrent validity) (Sutedi, 2009: 157).
Penulis mengkonsultasikan instrumen tes kepada dosen ahli dan menghitung nilai validitasnya. Dosen ahli telah memberikan Expert Judgement (terlampir) yang berarti instrumen telah valid. Namun,
(33)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penulis juga melakukan penghitungan validitas instrumen tes, dengan mencari nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut:
�= − � 2+− � ²
2
Keterangan:
t : nilai t hitung Mx : mean variabel X My : mean variabel Y
Sdx : standar deviasi variabel X (dikuadratkan) Sdy : standar deviasi variabel Y (dikuadratkan) n : jumlah sampel
Sebelum mencari nilai t hitung, harus diketahui dahulu nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari variabel X dan variabel Y, dengan rumus sebagai berikut:
Rumus untuk mencari mean X:
=
(34)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu =
Rumus untuk mencari standar deviasi X dan Y:
� = ²− ²
� = ²− ²
Peneliti melakukan uji coba instrumen kepada 15 orang sampel dengan soal mengenai perubahan kata kerja bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te . Tabel persiapan penghitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Tabel Persiapan
N X Y X2 Y2
(35)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 8 8 64 64
3 8 8 64 64
4 8 8 64 64
5 8 7 64 49
6 8 7 64 49
7 7 7 49 49
8 7 7 49 49
9 7 6 49 36
10 7 6 49 36
11 6 6 36 36
12 6 6 36 36
13 6 5 36 25
14 6 5 36 25
15 5 4 25 16
106 98 766 662
Setelah mempersiapkan tabel penghitungan di atas, langkah selanjutnya adalah mencari nilai mean dan standar deviasi, seperti berikut ini:
Mencari mean X:
= = 106 15 = 7,1 Mencari mean Y:
(36)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = = 98
15= 6,5 Mencari standar deviasi X:
� =
2
− 2
= 766 15 −7,1
2
= 51,1−50,41
= 0,69
= 0,83
Mencari standar deviasi Y:
� =
2
− 2
= 662 15 −6,5
2
= 44,1−42,25
= 1,85
(37)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah didapatkan nilai mean dan standar deviasi, maka selanjutnya adalah mencari nilai t hitung, sebagai berikut:
� = −
� 2 + � 2 � −2 = 7,1−6,5
0,832+ 1,42 15−2
= 0,6
0,6889 + 1,96 13
= 0,6 2,6489
13
= 0,6 0,2037
= 0,6 0,45
= 1,33
Berdasarkan hasil perhitungan nilai t hitung di atas adalah 1,33, kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat kebebasannya (n-1) adalah 14, diperoleh angka 2,14 untuk taraf signifikasi 5% dan 2,98 untuk taraf signifikasi 1%, maka nilai t hitung
(38)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak lebih besar dari t tabel. Dengan kata lain, instrumen tes dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sutedi (2009 : 161), syarat lain yang harus dimiliki oleh instrumen yang berupa tes adalah reliabel, yaitu memiliki keajegan atau kepercayaan. Artinya suatu tes kapan pun dan dimana pun digunakan akan memiliki hasil yang relatif sama, kalaupun ada perbedaan atau perubahan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang dapat mengukur secara ajeg, yaitu meskipun berkali-kali tes tersebut digunakan pada sampel yang sama dengan waktu yang tidak terlalu lama, akan menghasilkan data yang sama pula.
Untuk menguji reliabilitas instrumen tes peneliti menggunakan teknik belah dua, yaitu jawaban yang diberikan oleh tiap soal sampel dibagi menjadi dua berdasarkan pada soal yang bernomor ganjil (sebagai variabel x) dan soal yang bernomor genap (sebagai variabel y). Kemudian dicari angka korelasinya dengan mengggunakan rumus product moment yaitu :
(39)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r
xy=
− ( )
2− 2 2− 2
Keterangan: r.xy : korelasi
X : skor sampel pada tes pertama Y : skor sampel pada hari kedua n : jumlah sampel
Dengan rumus di atas, maka dilakukan penghitungan mencari nilai korelasi dengan mempersiapkan tabel penghitungan korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.4
Penghitungan Korelasi
N X Y X2 Y2
1 9 8 81 64
2 8 8 64 64
3 8 8 64 64
(40)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah diketahui nilai X, Y, X², Y², dan XY, maka tinggal memasukkan bilangan-bilangan tersebut ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut :
5 8 7 64 49
6 8 7 64 49
7 7 7 49 49
8 7 7 49 49
9 7 6 49 36
10 7 6 49 36
11 6 6 36 36
12 6 6 36 36
13 6 5 36 25
14 6 5 36 25
15 5 4 25 16
(41)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu �. = −
[ 2−( 2)][ 2−( 2)]
= 15.710− 106 98
15.766− 106 2 15.662− 98 2 = 10650−10388
11490−11236 9930−9604
= 262
260 326 = 262
84760
= 262 291,14 = 0,90
Hasil penghitungan korelasi tersebut kemudian ditafsirkan dengan tabel penafsiran berikut ini:
Tabel 3.5
Tabel Penafsiran Angka Korelasi
Rentang Angka Korelasi Tafsiran
(42)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,21 ~ 0,40 Rendah
0,41 ~ 0,60 Sedang
0,61 ~ 0,80 Kuat
0,81 ~ 1,00 Sangat kuat
Dari tabel penafsiran korelasi di atas, dapat dipahami bahwa hasil penghitungan korelasi didapatkan nilai sebesar 0,90 yang berarti sangat kuat. Dengan kata lain, instrumen tes memiliki tingkat reabilitas yang sangat kuat.
3.6.3 Analisis Butir Soal
Instrumen yang akan dijadikan dalam mengambil data untuk penelitian haruslah diketahui analisis butir soalnya dengan mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda dari setiap butir soal tersebut. Soal yang sudah dibuat dengan kategori sulit, sedang dan mudah bisa saja soal yang sedang dikatakan sulit oleh pembelajar, begitupun soal yang mudah bisa dikatakan sedang bagi yang menjawabnya. Oleh karena itu, diperlukan analisa setiap butir soal. Analisa setiap butir soal dalam instrumen dilakukan dengan mencari tingkat kesukaran dan daya pembeda dari setiap butir soal.
(43)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Tingkat Kesukaran
Mencari tingkat kesukaran dari setiap butir soal dilakukan dengan perhitungan yang menggunakan rumus sebagai berikut:
�=� +� + Keterangan:
TK : Tingkat kesukaran
BT : Jumlah sampel yang menjawab benar dari kelompok tinggi BR : Jumlah sampel yang menjawab benar dari kelompok rendah NT : Jumlah sampel kelompok tinggi
NR : Jumlah sampel kelompok rendah
Penafsirannya:
TK : 0,00 ~ 0,25 = sukar TK : 0,26 ~ 0,75 = sedang TK : 0,76 ~ 1,00 = mudah
Dengan menggunakan rumus di atas, berikut ini adalah tabel hasil penghitungan tingkat kesukaran dari setiap butir soal :
(44)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6
Tingkat Kesulitan Tiap Butir Soal No. Soal Tingkat Kesukaran Penafsiran
1. 1,00 Mudah
2. 0,50 Sedang
3. 0,875 Mudah
4. 0,75 Sedang
5. 0,125 Sukar
6. 0,875 Mudah
7. 0,625 Sedang
8. 0,125 Sukar
9. 0,625 Sedang
10. 0,75 Sedang
11. 0,50 Sedang
12. 0,75 Sedang
13. 0,125 Sukar
14. 0,75 Sedang
15. 0,75 Sedang
16. 0,875 Mudah
17. 0,125 Sukar
18. 0,50 Sedang
19. 0,625 Sedang
20. 0,00 Sukar
(45)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mencari daya pembeda dari setiap butir soal dilakukan dengan perhitungan yang menggunakan rumus sebagai berikut :
��= � −� �
Keterangan:
DP : Daya pembeda
BT : Jumlah sampel yang menjawab benar dari kelompok tinggi BR : Jumlah sampel yang menjawab benar dari kelompok rendah n : Jumlah sampel kelompok tinggi atau kelompok rendah
Penafsirannya:
TK : 0,00 ~ 0,25 = rendah (lemah) TK : 0,26 ~ 0,75 = sedang
TK : 0,76 ~ 1,00 = tinggi (kuat)
Dengan menggunakan rumus di atas, berikut ini adalah tabel hasil penghitungan daya pembeda dari setiap butir soal:
(46)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel Daya Pembeda
No. Soal Daya Pembeda Penafsiran
1. 0,00 Rendah (Lemah)
2. 0,50 Sedang
3. 0,25 Rendah (Lemah)
4. 0,50 Sedang
5. 0,25 Rendah (Lemah)
6. 0,25 Rendah (Lemah)
7. 0,75 Sedang
8. 0,25 Rendah (Lemah)
9. 0,25 Rendah (Lemah)
10. 0,50 Sedang
11. 0,50 Sedang
12. 0,50 Sedang
13. 0,25 Rendah (Lemah)
14. 0,50 Sedang
15. 0,50 Sedang
16. 0,25 Rendah (Lemah)
17. 0,25 Rendah (Lemah)
18. 1,00 Tinggi (Kuat)
19. 0,75 Sedang
(47)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang disusun sebelumnya, penulis menyimpulkan tiga hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa kelas XII SMAN 22 Bandung tahun ajaran 2012/2013 dalam merubah kata kerja bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te adalah 71,125. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengubah kata kerja bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te termasuk dalam kategori CUKUP.
2. Berdasarkan hasil analisis data angket, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Sebanyak 72,5% siswa mengetahui tentang perubahan bentuk kata kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te, dan menganggap materi tersebut penting untuk dipelajari karena agar lebih mengerti dan paham dalam pemakaiannya, karena setiap perubahan bentuk kata
(48)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kerja dalam bahasa Jepang memiliki arti dan makna yang berbeda-beda.
b. Sebanyak 75% siswa menganggap bahwa mempelajari perubahan kata kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te termasuk materi yang tidak terlalu sulit untuk dipelajari. Karena selain di kelas siswa dapat mempelajari perubahan kata kerja melalui lagu, internet, komik, dan tempat les.
c. Ketika mengalami kesulitan mempelajari perubahan kata kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te, sebanyak 52,5% responden memilih untuk bertanya kepada guru, 27,5% responden memilih untuk mencari buku sumber yang menunjang materi selain buku sumber yang ada di sekolah, dan sebanyak 20% responden memilih untuk mencari materi melalui internet atau bertanya kepada teman yang lebih mengerti materi pelajaran. Faktor yang menyebabkan responden kesulitan mempelajari perubahan kata kerja adalah kurangnya waktu dalam membahas materi pelajaran dan kurangnya buku sumber pendukung materi pelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah.
d. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi ketika mempelajari perubahan bentuk kata kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te, sebanyak 47,5% responden mengharapkan
(49)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pihak sekolah untuk menambah buku-buku yang menunjang materi pelajaran perubahan bentuk kata kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te, sebanyak 15% responden menginginkan guru/pengajar untuk menambah waktu belajar diluar jam pelajaran untuk membahas materi pelajaran yang belum dimengerti benar oleh responden, dan sebanyak 37,4% responden menginginkan guru/pengajar menambah variasi media atau memakai cara lain dalam mengajar sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapai dapat teratasi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam mempelajari bahasa Jepang, terutama dalam perubahan kata kerja, pelajar hendaknya menumbuhkan motivasi yang besar sehingga dapat meningkatkan kelancaran proses belajar yang lebih baik.
2. Dalam mempelajari perubahan kata kerja bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te sebaiknya tidak terpatok pada satu buku sumber saja. Selain itu siswa harus aktif dalam memperdalam pemahaman materi diluar kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
(50)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Guru sudah seharusnya menggunakan metode, model, strategi ataupun teknik pembelajaran yang lebih variatif sehingga dapat menarik minat pembelajar terhadap apa yang sedang mereka pelajari. Selain itu dengan menggunakan media yang tepat dan variatif pun dapat membantu pengajar dalam memaksimalkan efisiensi pembelajaran.
(51)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar
Pustaka
Agustina, Irma. 2010. Kemampuan Mengubah Kata Kerja Dari Bentuk Kamus (Jisho-Kei) Menjadi Bentuk Masu (Masu-Kei) Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Bandung. Skripsi S1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa, Struktur Internal, Pemakaian dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. 2009. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Djojosuroto, Kinayati & M. L. A Sumaryati. 2010. Prinsip – prinsip Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung : Nuansa.
Ghazali, A. S. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif – Interakitif. Bandung : Refika Aditama.
Meisa, Wistri. 2010. Pembelajaran Perubahan Kata Kerja Bentuk te Dengan Metode Mnemonik Teknik Rima Lagu. Skripsi S1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan. Nurfadillah, Rosi. 2012. Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat IV Jurusan
Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik 2012/2013 Dalam Penggunaan Verba Nozomu, Negau, dan Kibou Suru. Skripsi S1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
(52)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oktaviani, Anggi. 2012. Penerapan Teknik Snowball Throwing Dalam Pembelajaran Kata Kerja Bentuk Sambung Te. Skripsi S1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora Utama Press.
Sutedi, Dedi. 2007. Nihonggo no Bunpou : Tata Bahasa Jepang Tingkat Dasar. Bandung : Humaniora Utama Press.
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Yoshikawa, Taketoki. 1989. Nihongo Bunpou Nyumon. Japan: NAFL.
__________. 2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.
(1)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang disusun sebelumnya, penulis menyimpulkan tiga hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata kemampuan siswa kelas XII SMAN 22 Bandung tahun ajaran 2012/2013 dalam merubah kata kerja bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te adalah 71,125. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengubah kata kerja bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te termasuk dalam kategori CUKUP.
2. Berdasarkan hasil analisis data angket, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Sebanyak 72,5% siswa mengetahui tentang perubahan bentuk kata
kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te, dan menganggap materi tersebut penting untuk dipelajari karena agar lebih mengerti dan paham dalam pemakaiannya, karena setiap perubahan bentuk kata
(2)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kerja dalam bahasa Jepang memiliki arti dan makna yang berbeda-beda.
b. Sebanyak 75% siswa menganggap bahwa mempelajari perubahan
kata kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te termasuk materi yang tidak terlalu sulit untuk dipelajari. Karena selain di kelas siswa dapat mempelajari perubahan kata kerja melalui lagu, internet, komik, dan tempat les.
c. Ketika mengalami kesulitan mempelajari perubahan kata kerja dari
bentuk kamus menjadi bentuk te, sebanyak 52,5% responden memilih untuk bertanya kepada guru, 27,5% responden memilih untuk mencari buku sumber yang menunjang materi selain buku sumber yang ada di sekolah, dan sebanyak 20% responden memilih untuk mencari materi melalui internet atau bertanya kepada teman yang lebih mengerti materi pelajaran. Faktor yang menyebabkan responden kesulitan mempelajari perubahan kata kerja adalah kurangnya waktu dalam membahas materi pelajaran dan kurangnya buku sumber pendukung materi pelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah.
d. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi ketika
mempelajari perubahan bentuk kata kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te, sebanyak 47,5% responden mengharapkan
(3)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pihak sekolah untuk menambah buku-buku yang menunjang materi pelajaran perubahan bentuk kata kerja dari bentuk kamus menjadi bentuk te, sebanyak 15% responden menginginkan guru/pengajar untuk menambah waktu belajar diluar jam pelajaran untuk membahas materi pelajaran yang belum dimengerti benar oleh responden, dan sebanyak 37,4% responden menginginkan guru/pengajar menambah variasi media atau memakai cara lain dalam mengajar sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapai dapat teratasi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam mempelajari bahasa Jepang, terutama dalam perubahan kata kerja, pelajar hendaknya menumbuhkan motivasi yang besar sehingga dapat meningkatkan kelancaran proses belajar yang lebih baik.
2. Dalam mempelajari perubahan kata kerja bentuk kamus menjadi kata kerja bentuk te sebaiknya tidak terpatok pada satu buku sumber saja. Selain itu siswa harus aktif dalam memperdalam pemahaman materi diluar kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
(4)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Guru sudah seharusnya menggunakan metode, model, strategi ataupun teknik pembelajaran yang lebih variatif sehingga dapat menarik minat pembelajar terhadap apa yang sedang mereka pelajari. Selain itu dengan menggunakan media yang tepat dan variatif pun dapat membantu pengajar dalam memaksimalkan efisiensi pembelajaran.
(5)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar
Pustaka
Agustina, Irma. 2010. Kemampuan Mengubah Kata Kerja Dari Bentuk Kamus
(Jisho-Kei) Menjadi Bentuk Masu (Masu-Kei) Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Bandung. Skripsi S1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa
Jepang UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa, Struktur Internal, Pemakaian dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. 2009. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Djojosuroto, Kinayati & M. L. A Sumaryati. 2010. Prinsip – prinsip Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung : Nuansa.
Ghazali, A. S. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan
Komunikatif – Interakitif. Bandung : Refika Aditama.
Meisa, Wistri. 2010. Pembelajaran Perubahan Kata Kerja Bentuk te Dengan
Metode Mnemonik Teknik Rima Lagu. Skripsi S1 pada Jurusan
Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan. Nurfadillah, Rosi. 2012. Analisis Kesalahan Mahasiswa Tingkat IV Jurusan
Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Akademik 2012/2013 Dalam Penggunaan Verba Nozomu, Negau, dan Kibou Suru.
Skripsi S1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
(6)
Neng Rita Komara, 2013
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH KATA KERJA BENTUK KAMUS (JISHO-KEI) MENJADI KATA KERJA BENTUK TE (TE-KEI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oktaviani, Anggi. 2012. Penerapan Teknik Snowball Throwing Dalam
Pembelajaran Kata Kerja Bentuk Sambung Te. Skripsi S1 pada
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora Utama Press.
Sutedi, Dedi. 2007. Nihonggo no Bunpou : Tata Bahasa Jepang Tingkat Dasar. Bandung : Humaniora Utama Press.
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Yoshikawa, Taketoki. 1989. Nihongo Bunpou Nyumon. Japan: NAFL.
__________. 2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.