Pengujian Validitas Instrumen Pengujian Instrumen Penelitian

127 dengan pihak lain second opinion, terutama yang memiliki pengetahuan dan kompetensi yang relevan dengan topik penelitian. Selanjutnya dilakukan uji coba kepada populasi sasaran dalam jumlah yang relatif kecil, yang dianggap mewakili elemen-elemen populasi sasaran yang sebenarnya.

1. Pengujian Validitas Instrumen

Validitas merupakan isu sentral dalam setiap penelitian. Validitas penelitian antara lain amat bergantung pada validitas data yang diperoleh. Jika data yang diperoleh tidak valid, maka kegiatan analisis dan penafsiran data yang mengikutinya tidak ada gunanya lagi Furqon, 2001:6. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud Arikunto, 2002:160. Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk construct validity. Validitas konstruk menentukan validitas alat ukur dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item yang dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan hasil dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran statistik tertentu. Bila ternyata semua skor item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut valid. Alat pengujian yang dipakai adalah korelasi product moment sebagai berikut: { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy Sumber : Arikunto, 2002:162 128 Keterangan notasi : r = koefisien validitas butir pernyataan yang dicari n = banyaknya responden X = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = skor total yang diperoleh dari seluruh item Σ X = jumlah skor dalam distribusi X Σ Y = jumlah skor dalam distribusi Y Σ X 2 = jumlah kuadrat masing-masing distribusi X Σ Y 2 = jumlah kuadrat masing-masing Y Kemudian pengujian validitas tiap butir pernyataan dilakukan dengan membandingkan r hitung dan r tabel dengan menggunakan tingkat keyakinan confidence level 95 ρ =0,05. Jika korelasi antara butir dengan skor total lebih kecil dari r tabel , maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid, begitu juga sebaliknya.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan dalam Pengadaan Sumber Daya Aparatur Pemerintah Daerah (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Gunung Tua Kabupaten Padang Lawas Utara)

0 63 85

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN 2012

0 2 124

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN Pengaruh Pendidikan, Pengalaman Dan Pelatihan Kerja Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (Survei Pada Perusahaan Tekstil Di Kabupaten Sukoharj

0 2 14

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN Pengaruh Pendidikan, Pengalaman Dan Pelatihan Kerja Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (Survei Pada Perusahaan Tekstil Di Kabupaten Sukoharj

0 4 18

PENGARUH KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG.

0 2 50

KONTRIBUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DERAH (SIMDA) KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG.

2 6 53

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KERAJINAN DI SMP NEGERI 3 LEMBANG Studi Kasus Terhadap Komponen-komponen Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar pada Mata Pelajaran Keter

0 0 5

KONTRIBUSI PENGELOLAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) DAN KETERSEDIAAN SARANA PRAKTIK TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN : Studi Tentang Persepsi Siswa Pada Smk Negeri Dan Swasta Di Kota Cirebon.

0 2 68

EMPAT GOLONGAN PENTING CENDAWAN DAN JENI

0 0 26

BAB II - BAB II. Komponen Imun Sistem

1 1 10