295
Tabel 5.5 Matriks Evaluasi Faktor Internal
Faktor Kekuatan dan Kelemahan Bobot
Rating Skor
1 2
3 4
KEKUATAN
Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2000 0.10
4 0.40
Badan Diklat telah terakreditasi 0.10
4 0.40
Personil Badan Diklat secara kuantitatif memadai 0.04
3 0.12
Jumlah Widyaiswara dan fasilitator diklat memadai 0.05
3 0.15
Anggaran Badan Diklat cukup besar 0.04
3 0.12
Sarana dan prasarana bangunan diklat di Provinsi relatif memadai
0.04 1
0.04 Peraturan Gub. Jawa Barat No. 52 Tahun 2005
0.02 2
0.04
KELEMAHAN
Proses rekruitmen tidak selektif 0.10
4 0.40
PendidikWidyaiswara kurang qualified 0.05
3 0.15
Materi ajar Diklat Prajab III kurang sesuai 0.05
3 0.15
Penyusunan materi bersifat top-down 0.05
2 0.10
Strategi pembelajaran belum ideal 0.05
2 0.10
Fasilitas belajar belum lengkap 0.04
2 0.08
Sistem evaluasi dan sertifikasi 0.04
2 0.08
Analisis kebutuhan diklat 0.10
4 0.40
Orientasi belajar 0.05
1 0.05
Sarana prasarana diklat di daerah KabKota 0.04
1 0.04
Pola Pengasuhan 0.04
2 0.08
Total 1.00
2.90
Sumber : Hasil penelitian, 2009
c. Total Skor Matriks Internal-Eksternal
Berdasarkan hasil plot data perhitugan skor pada faktor eksternal dan
internal di atas, maka diperoleh total bobot skor faktor eksternal sebesar 3,12, sedangkan total bobot skor faktor internal adalah sebesar 2,90. Selanjutnya hasil
tersebut diplotkan ke dalam matriks internal-eksternal. Dalam matriks ini dapat dilihat strategi yang disarankan untuk Badiklat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam
meningkatkan efektivitas manajemen sistem diklat Prajab III. Matriks Internal- Eksternal dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut:
296
Gambar 5.1 Matriks Internal-Eksternal
Berdasarkan hasil plot di atas, terlihat bahwa organisasi Badiklat Provinsi Jawa Barat berada kuadran pertumbuhan growth dan perlu menerapkan strategi
konsentrasi melalui integrasi horizontal. Jika organisasi berada pada strategi konsentrasi, maka organisasi tersebut dapat tumbuh melalui integrasi integration
horizontal maupun vertikal, baik secara internal melalui sumber dayanya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan sumber daya dari luar. Dari gambar di
atas didapat bahwa nilai organisasi berada pada posisi 2 yaitu Growth Strategy. Growth Strategy yaitu strategi yang didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik
dalam penjualan jasa, pemanfaatan asset organisasi, profit, atau kombinasi dari ketiganya. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dari usaha yang dilakukan. Dalam konteks organisasi bisnis strategi ini mengacu pada usaha untuk meminimalkan biaya-biaya sehingga
297
dapat meningkatkan profit. Cara ini merupakan strategi terpenting apabila organisasi berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan
pesaing untuk meningkatkan pangsa pasar. Growth Strategy melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas organisasi dengan
meningkatkan pasar dengan bertujuan untuk meningkatkan penjualan jasa dan profit.
5. Analisis Formulasi Strategi