288
menggunakan informasi dari hasil telaah tersebut, organisasi lebih berkemampuan untuk mengambil langkah-langkah dalam jangka panjang Akdon, 2007:107.
Analisis lingkungan ini dikenal dengan analisis SWOT yaitu kekuatan Strengths, peluang Opportunities, kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats.
Menurut Rangkuti 1997, proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan organisasi.
Dengan demikian perencana strategis strategic planner harus menganalisa faktor-faktor strategis organisasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
dalam kondisi yang ada saat ini. Dalam penelitian ini, analisis SWOT digunakan sebagai alat bantu untuk pengembangan model diklat prajabatan, khususnya
Diklat Prajab III, dengan tetap memperhatikan hal-hal yang dibahas dalam bagian sebelumnya, baik hasil analisis deskriptif maupun induktif.
Analisis lingkungan dilakukan dengan cara mengidentifikasi lingkungan internal yang terdiri dari unsur-unsur kekuatan strength dan kelemahan
weakness, mengidentifikasi lingkungan eksternal yang terdiri dari unsur-unsur peluang opportunity dan ancaman threats, menganalisis medan kekuatan, dan
menentukan formulasi strategi di dalam pengembangan Diklat Prajab III.
1. Identifikasi Lingkungan Internal
Untuk mendapatkan data dan informasi tentang lingkungan internal dilakukan identifikasi berdasarkan kondisi obyektif sumberdaya manusia,
sumberdaya keuangan, sumberdaya peralatan, sumberdaya kelembagaan, kesisteman, dan sosialisasi program. Hasil-hasil identifikasi lingkungan internal
disajikan pada Tabel 5.1 berikut:
289
Tabel 5.1 Identifikasi Lingkungan Internal
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun
2000 tentang Pembentukan Badan Diklat
2. Keputusan Gub. Jawa Barat No. 52
Thn 2005 tentang Jejaring Kerja Penyelenggaraan Diklat Aparatur
3. Badan Diklat telah terakreditasi LAN
dan memiliki sertifikasi ISO 9001 : 2000
4. Personil
Badan Diklat
secara kuantitatif memadai 150 orang
5. Widyaiswara 43 orang dan fasilitator
diklat 15 orang memenuhi persyaratan administratif sebagai pengajar pada
diklat PNS
6. Peralatan media elektronik dan media
cetak untuk proses pembelajaran tersedia cukup memadai.
7. Anggaran diklat setiap tahun cukup
besar, mencapai Rp.4 milyar lebih 8.
Sarana dan prasarana bangunan diklat di Provinsi relatif memadai.
1. Proses
rekruitmen peserta
tidak selektif
2. Kebanyakan
PendidikWidyaiswara kurang
qualified untuk
profesi kependidikan.
3. Sebagian besar materi ajar Diklat
Prajab III kurang sesuai dengan kebutuhan peserta diklat
4. Penyusunan materi bersifat top-down
dan jarang disesuaikan 5.
Strategi pembelajaran belum ideal, masih
memerlukan penyesuaian-
penyesuaian. 6.
Fasilitas belajar
belum lengkap
terutama dalam
penggunaan multimedia
7. Sistem evaluasi dan sertifikasi belum
dilaksanakan secara normatif 8.
Analisis kebutuhan diklat belum dilakukan dengan semestinya
9. Orientasi belajar kurang menekankan
pada proses active learning 10.
Sebagian besar KabKota belum memiliki sarana prasarana bangunan
Diklat 11.
Pola pengasuhan
menimbulkan kelelahan bagi peserta
Sumber : Hasil penelitian, 2009
2.
Identifikasi Lingkungan Eksternal
Faktor-faktor yang diidentifikasi mencakup kebijakan-kebijakan
pemerintah, anggaran, akreditasi diklat, dan perkembangan globalisasi yang telah dan akan berdampak terhadap kebutuhan dan penyelenggaraan diklat. Hasil-hasil
identifikasi lingkungan eksternal disajikan pada Tabel 5.2 berikut:
290
Tabel 5.2 Identifikasi Lingkungan Eksternal
PELUANG ANCAMAN
1. Tingkat
pertumbuhan penduduk
cenderung meningkat 2.
Perkembangan teknologi dan komunikasi semakin maju
3. Stabilitas politik nasional cenderung
membaik 4.
Stabilitas ekonomi nasional dan daerah cenderung membaik
5. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Manajemen
Kepegawaian Negara
6. Pemberlakuan UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah.
7. PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS 8.
Pekerjaan PNS yang berjumlah 775 jabatan
9. Kewenangan daerah untuk menjadi
menetapkan widyaiswara 10.
Bimbingan dan Konsultasi dari LAN 11.
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan 12.
Keputusan Mendagri Nomor 29 Tahun 2002
yang menekankan
anggaran berbasis kinerja
13. Perda No. 12003 tentang Pola Dasar
Pembangunan Daerah Jawa Barat 1.
Krisis ekonomi global 2.
Paradigma Diklat Prajab sebagai formalitas
3. Penempatan PNS belum berdasar
pada kompetensi jabatan 4.
Restrukturisasi kelembagaan
daerah berdasarkan PP Nomor 8 Tahun 2003
5. Diklat teknis substantif pekerjaan
PNS tidak dijadikan salah satu persyaratan jabatan
Sumber : Hasil penelitian, 2009
3. Analisis Medan Kekuatan