Herfika Oktaviana Dewi, 2013 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTEKNIK MAKE A MATCHTERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat ketepatan tes
yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Sugiono 2010 : 121 “instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur”.
Dalam penelitian ini digunakan validitas empiris. Menurut Zainal Arifin 2012: 246 “validitas empiris biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu
analisis korelasi”. Untuk menguji kesahihan item-item soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment seperti yang dikemukakan oleh Pearson dalam
Zainal Arifin 2009 : 254 yang dirumuskan sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara variabel x dan y X = Skor siswa tiap butir soal
Y = Skor total tiap siswa uji coba N = Jumlah siswa
Harga koefisien korelasi yang didapat, diinterpretasikan dengan menggunakan tolak ukur sebagai berikut :
Herfika Oktaviana Dewi, 2013 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTEKNIK MAKE A MATCHTERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5 Kriteria Validitas Tes
Interval koefisien Kriteria
Antara 0,800 – 1,00
Sangat tinggi Antara 0,600
– 0,800 Tinggi
Antara 0,400 – 0,600
Cukup Antara 0,200
– 0,400 Rendah
Antara 0,00 – 0,200
Sangat rendah Menurut Zainal
Arifin 2009:161 “setelah diperoleh hasil validitas tersebut kemudian di
uji juga tingkat signifikasinya” dengan menggunakan rumus :
Keterangan : t = nilai hitung
r = koefisien korelasi n = jumlah banyaknya subjek
Dimana jika pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk = n-2, maka
soal tes tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Zainal Arifin 2009: 258 “suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada
waktu dan kesempatan yang berbeda”. Sedangkan menurut Arikunto 2006: 178 “reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
Herfika Oktaviana Dewi, 2013 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTEKNIK MAKE A MATCHTERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Uji reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan menggunkan rumus Alpha pada
SPSS 20. Menurut Arikunto 2006: 196 “rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 atau 0, misalnya angket atau
soal bentuk uraian”. Adapun Rumus Alpha sebagai berikut :
=
1
-
Keterangan:
11
r
koefisien reliabilitas K = banyaknya butir soal
= jumlah varians soal
= varians total Zainal Arifin, 2012:249
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Tes
Interval koefisien Kriteria
20 ,
11
r
Sangat Rendah
40 ,
20 ,
11
r
Rendah
60 ,
40 ,
11
r
Sedang 0,60
r
11
≤ 0,80 Tinggi
0,80
r
11
≤ 1,00 Sangat Tinggi
Herfika Oktaviana Dewi, 2013 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTEKNIK MAKE A MATCHTERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3. Pengolahan Data