Tujuan Penelitian Instrumen Penelitian

Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 9 3. Bagaimana cara guru menyusun perencanaan pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan pendekatan tematik? 4. Bagaimana proses pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik? 5. Bagaimana penilaian hasil belajar PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik? 6. Faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung dan menghambat perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik? 7. Bagaimana cara guru mengatasi hambatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan malakukan kajian tentang implementasi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diintegrasikan di mata pelajaran sosial melalui pendekatan tematik di Sekolah Dasar Alam Bandung. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang: 1. Komitmen Sekolah Dasar Alam Bandung dalam merealisasikan pembelajaran PKn di dalam mata pelajaran sosial dengan pendekatan tematik. 2. Cara guru menyusun perencanaan pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan pendekatan tematik. Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 10 3. Proses pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik. 4. Penilaian hasil belajar PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik. 5. Faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung dan menghambat perencaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik. 6. Cara guru mengatasi hambatan perencaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara keilmuan teoretik maupun secara empirik praktis. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoretik :

Secara teoretik, penelitian ini akan menggali dan mengkaji implementasi pembelajaran PKn yang diintegrasikan di mata pelajaran sosial melaui pendekatan tematik. Dalam artian melalui penelitian ini diharapkan dapat memperoleh hasil tentang konsep pembelajaran PKn yang diintegrasikan di dalam mata pelajaran sosial yang mampu mengembangkan setiap potensi yang dimiliki anak secara utuh.

2. Manfaat

Praktis : Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 11 Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi beberapa pihak sebagaimana diuraikan sebagai berikut: 1. Akademisi dalam bidang PKn sebagai bahan kontribusi dalam pengembangan pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan yang relevan. 2. Praktisi Kewarganegaraan sebagai referensi dalam pengembangan pembelajaran PKn. 3. Bagi institusi dan instansi terkait, dapat menjadi bahan masukan dalam membina dan meningkatkan kualitas tenaga pengajar guna menunjang pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

E. Sruktur Organisai Penulisan

Tesis yang nantinya akan dikembangkan terdiri dari 5 bab, yakni: 1 bab pendahuluan, 2 tinjauan pustaka, 3 metodologi penelitian, 4 hasil penelitian dan pembahasan serta 5 kesimpulan dan rekomendasi. Pada bab pendahuluan secara rinci mendeskripsikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan tesis. Pada bab selanjutnya tinjauan pustaka berisikan tentang Pendidikan Kewarganegaraan yang terdiri atas hakikat pendidikan kewarganegaraan, landasan pendidikan kewarganegaraan, perkembangan pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar, tujuan dan misi pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar serta komponen pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Tinjauan pustaka selanjutnya yaitu tentang pendekatan tematik yang terdiri atas konsep pembelajaran tematik, landasana dan prinsip-prinsipa pembelajaran tematik, Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 12 karakteristik pembelajaran tematik, pendekatan tematik dalam pembelajaran dan ragam model pembelajaran tematik, kemudian dilanjutkan dengan tinjauan tentang komitmen sekolah, karakteristik siswa sekolah dasar, dan penelitian terdahulu. Di bagian akhir ditutup dengan paradigma penelitian. Bab berikutnya merupakan metodologi penelitian yang mencakup lokasi dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian, definisi oprasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analsis data, keabsahan temuan penelitian serta tahap-tahap pelakasanaan penelitian di lapangan. Pada bab selanjutnya yaitu bab tentang hasil dan pembahasan yang mencakup tentang gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab terakhir merupakan bab kesimpulan dan rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap analsis temuan penelitian. Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang mencakup lokasi dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian, definisi oprasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analsis data, keabsahan temuan penelitian serta tahap-tahap pelakasanaan penelitian di lapangan. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Sekolah Dasar Alam Bandung yang terletak di Jl. Dago Pojok Kp. Tanggulan No, 115 Bandung, dikarenakan dengan alasan bahwa di sekolah Dasar Alam Bandung pembelajaran tematik diterapkan dari kelas I s.d. V dan sebagian mata pelajaran inti yang diamanahkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diterapkan secara terintegrasiketerpaduan di dalam mata pelajaran.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah semuan komponen sekolah yang terkait dalam proses pembelajaran di Sekolah yang dapat dijadikan sumber dalam mencari data yang menunjang dalam penelitian ini, yaitu meliputi: ketua yayasan, kepala sekolah, guru kelas, dan beberapa siswa. Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 88

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Digunakannya pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini, dilakukan terhadap aktivitas sejumlah kelompok manusia yang sedang berlangsung dalam proses kegiatan pendidikan. Bogdan dan Biklen 1982:3 menjelaskan bahwa: “dalam bidang pendidikan, penelitian kualitatif sering disebut penelitian naturalistik, karena penelitian ini sering berada di tempat dimana peristiwa-peristiwa yang menarik perhatian terjadi secara alamiah. Atas dasar itu, maka penelitian ini dapat digolongkan kedalam penelitian kualitatif- naturalistik. Penelitian kualitatif-naturalistik, peneliti memperlakukan dirinya sebagai instrumen utama human instrumen yaitu, bergerak dari hal-hal yang spesifik, dan dari tahapan yang satu ke tahap berikutnya, serta memadukannya sedemikian rupa sehingga pada akhirnya dapat ditemukan kesimpulan- kesimpulan. Sejalan dengan itu, Creswell 2010:261 mangatakan bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti adalah instrumen kunci researcher as key instrumennt yang mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi, observasi dan wawancara dengan partisipan. Kecendrungan peneliti memilih pendekatan ini, karena masalah yang diteliti sedang berlangsung dalam proses kegiatan pendidikan, yaitu kegiatan pembelajaran PKn yang diintegrasikan di mata pelajaran sosial. Dari penelitian ini diharapkan dapat dikumpulkan data sebanyak mungkin dengan tidak mengesampingkan keakuratan data yang diperoleh. Alasan lainnya mengapa Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 89 peneliti memilih pendekatan kualitatif-naturalistik adalah disebabkan data yang akan diperoleh dari penelitian ini di lapangan lebih banyak menyangkut perbuatan dan ungkapan kata-kata dari responden yang sedapat mungkin bersifat alami, tanpa adanya rekayasa serta pengaruh dari luar. Sebagaimana Moleong 2006:3 mengatakan bahwa “penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku orang- orang yang diamati”.

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus atau penelitian kasus case study. Case study adalah penelitian tentang status penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas Maxfield dalam Nazir, 2005:57. Selanjutnya, Nasution 1996:55, mengatakan studi kasus atau case study adalah untuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Case study dapat dilakukan terhadap seseorang individu, kelompok atau suatu golongan manusia, lingkungan hidup manusia atau lembaga sosial. Selanjutnya, K.Yin 2002 :18 mengatakan bahwa “studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana, batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas, dan dimana multisumber bukti dimanfaatkan”. Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa keuntungan. Lincoln dan Guba 1985:137 mengemukakan bahwa keistimewaan studi kasus meliputi hal-hal berikut : Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 90 a. Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti. b. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. c. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan informan. d. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan trustworthisness. e. Studi kasus memberikan uraian tebal yang diperlukan bagi penilaian atau transferabilitas. f. Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut. Dari pendapat di atas di gambarkan bahwa metode studi kasus lebih menekankan pada suatu kasus, adapun kasus yang dimaksud dalam penelitian ini adalah implementasi pembelajaran PKn melalui pendekatan tematik di Sekolah Dasar Alam Bandung. Kasus tersebut dibatasi salam konteks pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial melalui pendekatan pembelajaran tematik. Penggunaan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus diharapkan mampu mengungkap aspek-aspek yang diteliti. Penggunaan pendekatan kualitatif dengan studi kasus dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi yang obyektif dan mendalam tentang fokus penelitian. Pendekatan studi kasus dipilih karena permasalahan yang Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 91 dijadikan fokus penelitian ini hanya terjadi di Sekolah Dasar Alam Bandung. Adapun gejala tertentu yang khas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Pembelajaran tematik diterapkan dari kelas 1 satu sampai dengan kelas 5 lima; b. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diintegrasikan di mata pelajaran sosial melalui pendekatan tematik; c. Sekolah Dasar Alam Bandung menggunakan tiga kurikulum khas yaitu Kurikulum akhlak meliputi keimanan, ibadah, Al-Quran, sikap hidup dan interaksi dengan alam. Kurikulum sikap ilmiah dan Falsafah Ilmu Pengetahuan meliputi bahasa, sains, daya pikir, daya kreasi, dan seni. Kurikulum leadership meliputi, outward bound, pendidikan jasmani, kewirausahaan, dan sosial kemasyarakatan. Sesuai dengan hal tersebut diharapkan bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh penulis bisa secara komprehensif mengungkapkan fakta-fakta, sehingga untuk bisa mengungkap fakta-fakta tentang proses pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial melalui tematik, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang sering digunakan, dan untuk itu agar menghindari terjadi salah tafsir, maka perlu diberikan definisi operasional terhadap istilah-istilah tersebut. Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 92

1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

a. Pembelajaran

Pembelajaran adalah merupakan kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan guru adalah kegiatan-kegiatan yan bersifat pengajaran dan kegiatan siswa adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat belajar. Komalasari 2011:3-4 mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjekpembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didikpembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien. Dari uraian di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran mempunyai arti yang sangat luas, bukan sekedar hubungan antara guru dan siswa, melainkan berupa interaksi edukatif berupa penanaman sikap dan nilai dalam rangka membentuk kepribadian siswa secara utuh.

b. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI 1945 Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Menurut Kalidjernih, 2010:130 pendidikan Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 93 kewaraganegaraan merupakan pendidikan pengembangan karakteristik- karakteristik seorang warga negara melalui pengejaran tentang peraturan- peraturan dan institusi masyarakat negara. Selanjutnya, ada empat aspek yang lazim menjadi perhatian utama pendidikan ini yaitu hak dan kewajiban, tanggung- jawab, partisipasi dan identitas dalam relasi negara-warga negara dan warga negara dan warga negara.

2. Pendekatan Tematik

Pendekatan pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan topik tertentu sebagai tema atau topik sentral, setelah tema ditetapkan maka selanjutnya tema itu dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari bidang studi lain yang terkait Fogarty, 1991:17. Sejalan dengan itu Depdiknas 2007:5 menyat akan: “...pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa”. Adapun karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran terpadu menurut Karli dan Margaretha Indrawati, 2009:22-23, yaitu: a. Holistik, suatu gejala dan fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadutematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang berkotak-kotak. b. Bermakna, pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam antarkonsep- Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 94 konsep yang berhubungan yang disebut skemata. Hal ini akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. c. Autentik, pembelaran terpadutematik memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih autentik. d. Aktif, pembelajaran terpadutematik menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus belajar.

3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui Pendekatan

Tematik Pembelajaran PKn melalui pendekatan tematik merupakan pembelajaran yang pengorganisasian materi PKn menggunakan pendekatan terintegrasi terpadu dalam beberapa mata pelajaran yang terkait dengan tema-tema umum, dengan fokus model pebelajaran yang berorientasi pada pengalaman experience oriented dengan memanfaatkan pola pengorganisasian lingkungan yang meluas expending environment community approach Rahmat, dkk, 2009:6. Biasanya pembelajaran jenis ini dilakukan pada jenjang Sekolah Dasar kelas rendah lower primery, yaitu rentang kelas 1 s.d. 3. Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 95 Adapun dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pembelajaran PKn melalui pendekatan tematik adalah pembelajaran yang berorientasi pada pengorganisasian materi PKn yang dikemas dalam mata pelajaran sosial yang menggunakan tema-tema umum, dan sub tema yang diterapakan dari kelas 1 s.d. kelas 5.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, artinya peneliti yang terjun langsung ke lapangan untuk mencari informasi yang berhubungan dengan fokus penelitian melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, studi literatur dan catatan lapangan field notes. Hal ini sesuai dengan pendapat Creswell 2010: 261 yang mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrument kunci researcher as key instrument mengumpulkan data melalui dokumentasi, observasi perilaku atau wawancara. Human Instrument ini dibangun atas dasar pengetahuan dan menggunakan metode yang sesuai dengan tuntutan penelitian. Hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri penelitian kualitatif sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen 1922:33-36 yaitu: Riset kualitatif mempunyai latar alami karena yang merupakan alat penting adalah adanya sumber data yang langsung dari perisetnya. Riset kualitatif itu bersifat deskriptif. Periset kualitatif lebih memperhatikan proses ketimbang hasil atau produk semata. Periset kualitatif cenderung menganalisis datanya secara induktif. Makna merupakan soal essensial untuk ancangan kualitatif. Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik : Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 96 Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan antar manusia, artinya selama proses penelitian penulis akan lebih banyak mengadakan kontak dengan orang-orang di sekitar lokasi penelitian yaitu kepala sekolah, ketua yayasan, guru kelas, dan siswa-siswi di Sekolah Dasar Alam Bandung. Dengan demikian penulis lebih leluasa mencari informasi dan data yang terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan melalui Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Dasar Muhammadiyah Alam Surya Mentari

0 2 17

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan melalui Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Dasar Muhammadiyah Alam Surya Mentari

1 4 17

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR Pengelolaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar Negeri Banyuyoso Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo.

0 0 16

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR Pengelolaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar Negeri Banyuyoso Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo.

0 0 13

PENGEMBANGAN KARAKTER KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI SEKOLAH ALAM : Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung.

0 1 44

PENGEMBANGAN BUDAYA BELAJAR DAN DAMPAKNYA TERHADAP MUTU LAYANAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ALAM: Studi Kasus pada Sekolah Dasar Alam Bandung.

0 5 44

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN DALAM MEMBINA KEMADIRIAN DAN KEPEMIMPINAN SISWA (Proses Pengembangan Karakter dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Lanjutan Alam Bandung).

0 0 65

IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN RESOLUSI KONFLIK MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS.

0 3 109

ID implementasi pendidikan karakter di seko

0 0 10

View of IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI DI SEKOLAH DASAR MELALUI PENDEKATAN REVISED TAXONOMY BLOOMS (RBT) DALAM PEMBELAJARAN

1 1 15