Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
9 3.
Bagaimana cara guru menyusun perencanaan pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan pendekatan tematik?
4. Bagaimana proses pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata
pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik? 5.
Bagaimana penilaian hasil belajar PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik?
6. Faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung dan menghambat perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik?
7. Bagaimana cara guru mengatasi hambatan perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan malakukan kajian tentang implementasi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diintegrasikan di
mata pelajaran sosial melalui pendekatan tematik di Sekolah Dasar Alam Bandung. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
tentang: 1.
Komitmen Sekolah Dasar Alam Bandung dalam merealisasikan pembelajaran PKn di dalam mata pelajaran sosial dengan pendekatan tematik.
2. Cara guru menyusun perencanaan pembelajaran PKn yang diintegrasikan
dalam mata pelajaran sosial dengan pendekatan tematik.
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
10 3.
Proses pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik.
4. Penilaian hasil belajar PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial
dengan menggunakan pendekatan tematik. 5.
Faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung dan menghambat perencaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam
mata pelajaran sosial dengan menggunakan pendekatan tematik. 6.
Cara guru mengatasi hambatan perencaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial dengan
menggunakan pendekatan tematik.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara keilmuan teoretik maupun secara empirik praktis. Adapun kegunaan dari penelitian ini
adalah :
1. Manfaat Teoretik :
Secara teoretik, penelitian ini akan menggali dan mengkaji implementasi pembelajaran PKn yang diintegrasikan di mata pelajaran sosial melaui pendekatan
tematik. Dalam artian melalui penelitian ini diharapkan dapat memperoleh hasil tentang konsep pembelajaran PKn yang diintegrasikan di dalam mata pelajaran
sosial yang mampu mengembangkan setiap potensi yang dimiliki anak secara utuh.
2. Manfaat
Praktis
:
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
11 Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
beberapa pihak sebagaimana diuraikan sebagai berikut: 1.
Akademisi dalam bidang PKn sebagai bahan kontribusi dalam pengembangan pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan yang relevan.
2. Praktisi Kewarganegaraan sebagai referensi dalam pengembangan
pembelajaran PKn. 3.
Bagi institusi dan instansi terkait, dapat menjadi bahan masukan dalam membina dan meningkatkan kualitas tenaga pengajar guna menunjang
pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
E. Sruktur Organisai Penulisan
Tesis yang nantinya akan dikembangkan terdiri dari 5 bab, yakni: 1 bab pendahuluan, 2 tinjauan pustaka, 3 metodologi penelitian, 4 hasil penelitian
dan pembahasan serta 5 kesimpulan dan rekomendasi. Pada bab pendahuluan secara rinci mendeskripsikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan tesis. Pada bab selanjutnya tinjauan pustaka berisikan tentang Pendidikan
Kewarganegaraan yang terdiri atas hakikat pendidikan kewarganegaraan, landasan pendidikan kewarganegaraan, perkembangan pendidikan kewarganegaraan di
sekolah dasar, tujuan dan misi pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar serta komponen pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Tinjauan pustaka
selanjutnya yaitu tentang pendekatan tematik yang terdiri atas konsep pembelajaran tematik, landasana dan prinsip-prinsipa pembelajaran tematik,
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
12 karakteristik pembelajaran tematik, pendekatan tematik dalam pembelajaran dan
ragam model pembelajaran tematik, kemudian dilanjutkan dengan tinjauan tentang komitmen sekolah, karakteristik siswa sekolah dasar, dan penelitian
terdahulu. Di bagian akhir ditutup dengan paradigma penelitian. Bab berikutnya merupakan metodologi penelitian yang mencakup lokasi
dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian, definisi oprasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analsis data, keabsahan
temuan penelitian serta tahap-tahap pelakasanaan penelitian di lapangan. Pada bab selanjutnya yaitu bab tentang hasil dan pembahasan yang mencakup tentang
gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian.
Bab terakhir merupakan bab kesimpulan dan rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap analsis temuan penelitian.
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
87
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang mencakup lokasi dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian,
definisi oprasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analsis data, keabsahan temuan penelitian serta tahap-tahap pelakasanaan penelitian di
lapangan. A.
Lokasi dan Subjek Penelitian 1.
Lokasi Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Sekolah Dasar Alam Bandung yang terletak di Jl. Dago Pojok Kp. Tanggulan No, 115 Bandung,
dikarenakan dengan alasan bahwa di sekolah Dasar Alam Bandung pembelajaran tematik diterapkan dari kelas I s.d. V dan sebagian mata pelajaran inti yang
diamanahkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diterapkan secara terintegrasiketerpaduan di
dalam mata pelajaran.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah semuan komponen sekolah yang terkait dalam proses pembelajaran di Sekolah yang dapat dijadikan sumber
dalam mencari data yang menunjang dalam penelitian ini, yaitu meliputi: ketua yayasan, kepala sekolah, guru kelas, dan beberapa siswa.
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
88
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Digunakannya pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini,
dilakukan terhadap aktivitas sejumlah kelompok manusia yang sedang berlangsung dalam proses kegiatan pendidikan. Bogdan dan Biklen 1982:3
menjelaskan bahwa: “dalam bidang pendidikan, penelitian kualitatif sering disebut penelitian naturalistik, karena penelitian ini sering berada di tempat
dimana peristiwa-peristiwa yang menarik perhatian terjadi secara alamiah. Atas dasar itu, maka penelitian ini dapat digolongkan kedalam penelitian kualitatif-
naturalistik. Penelitian kualitatif-naturalistik, peneliti memperlakukan dirinya sebagai instrumen utama human instrumen yaitu, bergerak dari hal-hal yang
spesifik, dan dari tahapan yang satu ke tahap berikutnya, serta memadukannya sedemikian rupa sehingga pada akhirnya dapat ditemukan kesimpulan-
kesimpulan. Sejalan dengan itu, Creswell 2010:261 mangatakan bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti adalah instrumen kunci researcher as key
instrumennt yang mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi, observasi dan wawancara dengan partisipan.
Kecendrungan peneliti memilih pendekatan ini, karena masalah yang diteliti sedang berlangsung dalam proses kegiatan pendidikan, yaitu kegiatan
pembelajaran PKn yang diintegrasikan di mata pelajaran sosial. Dari penelitian ini diharapkan dapat dikumpulkan data sebanyak mungkin dengan tidak
mengesampingkan keakuratan data yang diperoleh. Alasan lainnya mengapa
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
89 peneliti memilih pendekatan kualitatif-naturalistik adalah disebabkan data yang
akan diperoleh dari penelitian ini di lapangan lebih banyak menyangkut perbuatan dan ungkapan kata-kata dari responden yang sedapat mungkin bersifat alami,
tanpa adanya rekayasa serta pengaruh dari luar. Sebagaimana Moleong 2006:3 mengatakan bahwa “penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku orang-
orang yang diamati”.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus atau penelitian kasus case study. Case study adalah penelitian tentang status
penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas Maxfield dalam Nazir, 2005:57. Selanjutnya, Nasution 1996:55,
mengatakan studi kasus atau case study adalah untuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Case study
dapat dilakukan terhadap seseorang individu, kelompok atau suatu golongan manusia, lingkungan hidup manusia atau lembaga sosial. Selanjutnya, K.Yin
2002 :18 mengatakan bahwa “studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang
menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana, batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas, dan dimana multisumber
bukti dimanfaatkan”. Sebagai suatu metode kualitatif, studi kasus mempunyai beberapa
keuntungan. Lincoln dan Guba 1985:137 mengemukakan bahwa keistimewaan studi kasus meliputi hal-hal berikut :
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
90 a.
Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti.
b. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang
dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari. c.
Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan informan.
d. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal
yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi faktual tetapi juga keterpercayaan trustworthisness.
e. Studi kasus memberikan uraian tebal yang diperlukan bagi penilaian atau
transferabilitas. f.
Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.
Dari pendapat di atas di gambarkan bahwa metode studi kasus lebih menekankan pada suatu kasus, adapun kasus yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah implementasi pembelajaran PKn melalui pendekatan tematik di Sekolah Dasar Alam Bandung. Kasus tersebut dibatasi salam konteks pembelajaran PKn
yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial melalui pendekatan pembelajaran tematik. Penggunaan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus diharapkan
mampu mengungkap aspek-aspek yang diteliti. Penggunaan pendekatan kualitatif dengan studi kasus dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui kondisi yang obyektif dan mendalam tentang fokus penelitian. Pendekatan studi kasus dipilih karena permasalahan yang
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
91 dijadikan fokus penelitian ini hanya terjadi di Sekolah Dasar Alam Bandung.
Adapun gejala tertentu yang khas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Pembelajaran tematik diterapkan dari kelas 1 satu sampai dengan kelas 5 lima;
b. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diintegrasikan di mata pelajaran
sosial melalui pendekatan tematik; c.
Sekolah Dasar Alam Bandung menggunakan tiga kurikulum khas yaitu Kurikulum akhlak meliputi keimanan, ibadah, Al-Quran, sikap hidup dan
interaksi dengan alam. Kurikulum sikap ilmiah dan Falsafah Ilmu Pengetahuan meliputi bahasa, sains, daya pikir, daya kreasi, dan seni.
Kurikulum leadership meliputi, outward bound, pendidikan jasmani, kewirausahaan, dan sosial kemasyarakatan.
Sesuai dengan hal tersebut diharapkan bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh penulis bisa secara komprehensif mengungkapkan fakta-fakta,
sehingga untuk bisa mengungkap fakta-fakta tentang proses pembelajaran PKn yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sosial melalui tematik, baik di dalam
kelas maupun di luar kelas.
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang sering digunakan, dan untuk itu agar menghindari terjadi salah tafsir, maka perlu diberikan definisi
operasional terhadap istilah-istilah tersebut.
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
92
1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pembelajaran
Pembelajaran adalah merupakan kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan guru adalah kegiatan-kegiatan yan
bersifat pengajaran dan kegiatan siswa adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat belajar. Komalasari 2011:3-4 mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu sistem
atau proses membelajarkan subjekpembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didikpembelajar dapat
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien. Dari uraian di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa pembelajaran
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran mempunyai arti yang sangat luas, bukan sekedar hubungan
antara guru dan siswa, melainkan berupa interaksi edukatif berupa penanaman sikap dan nilai dalam rangka membentuk kepribadian siswa secara utuh.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata
pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI 1945 Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Menurut Kalidjernih, 2010:130 pendidikan
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
93 kewaraganegaraan
merupakan pendidikan
pengembangan karakteristik-
karakteristik seorang warga negara melalui pengejaran tentang peraturan- peraturan dan institusi masyarakat negara. Selanjutnya, ada empat aspek yang
lazim menjadi perhatian utama pendidikan ini yaitu hak dan kewajiban, tanggung- jawab, partisipasi dan identitas dalam relasi negara-warga negara dan warga
negara dan warga negara.
2. Pendekatan Tematik
Pendekatan pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan topik tertentu sebagai tema atau
topik sentral, setelah tema ditetapkan maka selanjutnya tema itu dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari bidang studi lain yang terkait Fogarty,
1991:17. Sejalan dengan itu Depdiknas 2007:5 menyat akan: “...pembelajaran
tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa”. Adapun karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran terpadu menurut Karli
dan Margaretha Indrawati, 2009:22-23, yaitu: a.
Holistik, suatu gejala dan fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadutematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian
sekaligus, tidak dari sudut pandang yang berkotak-kotak. b.
Bermakna, pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam antarkonsep-
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
94 konsep yang berhubungan yang disebut skemata. Hal ini akan berdampak
pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. c.
Autentik, pembelaran terpadutematik memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan
belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang
diperoleh sifatnya menjadi lebih autentik. d.
Aktif, pembelajaran terpadutematik menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional guna
tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus
menerus belajar.
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui Pendekatan
Tematik
Pembelajaran PKn melalui pendekatan tematik merupakan pembelajaran yang pengorganisasian materi PKn menggunakan pendekatan terintegrasi
terpadu dalam beberapa mata pelajaran yang terkait dengan tema-tema umum, dengan fokus model pebelajaran yang berorientasi pada pengalaman experience
oriented dengan memanfaatkan pola pengorganisasian lingkungan yang meluas expending environment community approach Rahmat, dkk, 2009:6. Biasanya
pembelajaran jenis ini dilakukan pada jenjang Sekolah Dasar kelas rendah lower primery, yaitu rentang kelas 1 s.d. 3.
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
95 Adapun dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pembelajaran PKn
melalui pendekatan tematik adalah pembelajaran yang berorientasi pada pengorganisasian materi PKn yang dikemas dalam mata pelajaran sosial yang
menggunakan tema-tema umum, dan sub tema yang diterapakan dari kelas 1 s.d. kelas 5.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, artinya peneliti yang terjun langsung ke lapangan untuk mencari informasi yang
berhubungan dengan fokus penelitian melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, studi literatur dan catatan lapangan field notes. Hal ini sesuai
dengan pendapat Creswell 2010: 261 yang mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrument kunci researcher as key
instrument mengumpulkan data melalui dokumentasi, observasi perilaku atau wawancara. Human Instrument ini dibangun atas dasar pengetahuan dan
menggunakan metode yang sesuai dengan tuntutan penelitian. Hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri penelitian kualitatif sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan
Biklen 1922:33-36 yaitu: Riset kualitatif mempunyai latar alami karena yang merupakan alat
penting adalah adanya sumber data yang langsung dari perisetnya. Riset kualitatif itu bersifat deskriptif. Periset kualitatif lebih memperhatikan proses
ketimbang hasil atau produk semata. Periset kualitatif cenderung menganalisis datanya secara induktif. Makna merupakan soal essensial untuk
ancangan kualitatif.
Sawaludin, 2012 Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendekatan Tematik
: Studi Kasus di Sekolah Dasar Alam Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
96 Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan antar manusia, artinya selama proses penelitian penulis akan lebih banyak mengadakan kontak dengan orang-orang di sekitar lokasi
penelitian yaitu kepala sekolah, ketua yayasan, guru kelas, dan siswa-siswi di Sekolah Dasar Alam Bandung. Dengan demikian penulis lebih leluasa mencari
informasi dan data yang terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data