44
Tatak Menapu Kopi
Tatak ini menggambarkan tentang bagaimana proses memetik kopi yang dilaksanakan oleh para petani di daerah Pakpak.
Gambar 2.9: Tatak Menapu Kopi
Dokumentasi Sanggar NinaNola
Perlu diketahui bahwa tatak yang sifatnya hiburan ataupun pertunjukan biasanya hanya di laksanakan oleh para kaum muda-mudi. Serta untuk mengiringi
tarian ini digunakan ensambel oning-oningen.
2.6 Sistem Mata Pencaharian
Secara umum, sistem mata pencaharian masyarakat Pakpak adalah sebagai perkemenjen orang yang mencari kemenyan. Sebagian ada juga yang bercocok
tanam. Namum setelah Pakpak Bharat terpisah dari wilayah pemerintahan
Universitas Sumatera Utara
45
kabupaten Dairi maka Pakpak Bharat mulai membentuk instansi-instansi pemerintahan kabupaten sendiri yang mempekerjakan sebagian besar masyarakat
Pakpak bharat sebagai pegawai pemerintahan kabupaten.
2.7 Sanggar Nina Nola
Sanggar Nina Nola merupakan salah satu sanggar kesenian Pakpak yang berdiri sendiri tanpa dibawahi naungan organisasi manapun. Sanggar ini berdiri
pada tahun 90an oleh Bapak Atur Pandapotan Solin beserta keluarga dan kawan- kawan, diantaranya Dahlan Solin, Patar Solin, Romasta Uli Solin, Siti Aminah
Sitakar, Alm. Serasi Limbong, Jhon Edi Simanjuntak, Kami Capah, dan lain sebagainya. Sanggar ini terletak di Jalan. Sisingamangaraja No. 66 Desa
Sukaramai, Kecamatan Kerajaan, Pakpak Bharat. Sanggar Nina Nola ini bergerak dalam bidang musik dan tari kesenian
tradisional Pakpak, seperti tatak Nantampuk Mas. Sebelum menjadi sanggar, awalnya Nina Nola merupakan group yang mengisi berbagai acara kesenian di
daerah Pakpak. Melihat banyaknya pemusik dan penari yang sudah cukup profesional, akhirnya Bapak Atur Pandapotan Solin membentuk Nina Nola
menjadi sebua sanggar, untuk menjadi wadah perkumpulan bagi seniman- seniman Pakpak, sekaligus membentuk generasi-generasi penerus. Selain itu,
semasa mudanya pun Bapak Atur Pandapotan Solin memang sudah menggeluti kesenian. Dia ingin memperkenalkan kepada masyarakat, serta memajukan dan
melestarikan kebudayaan yang ada. Sanggar Nina Nola ini memiliki anggota ada yang berasal dari keluarga
sendiri dan ada juga beberapa orang dari luar keluarga, baik itu orang dewasa
Universitas Sumatera Utara
46
maupun anak anak. Keseluruhannya tersebut sudah termasuk penari dan pemusik. Dulunya sanggar Nina Nola ini melakukan sistem latihan secara rutin sesuai
dengan kesepakatan bersama, namun sekarang sudah mulai jarang diakibatkan kesibukan masing-masing anggota dengan pekerjaan sehari-hari dan semakin
sedikitnya minat generasi penerus untuk mempelajari kesenian tradisi. Akan tetapi, anggota melakukan latihan di hari-hari lainnya tergantung keinginan para
anggota. Begitu juga jika ada job atau panggilan permintaan pertunjukan dalam suatu acara, jadwal latihan akan lebih diperbanyak dari biasanya, dan jadwal
latihannya di buat tergantung hari apa dan jam berapa yang bisa di berikan anggota dan disesuaikan bersama.
Sistem pelatihan dilakukan dengan menggunakan latihan bersama. Dimana pertamanya para penari dulu yang berlatih, baik itu mengulang gerakan lama
maupun membentuk gerakan-gerakan yang baru. Setelah dalam beberapa hari para penari sudah mahir dan kompak, selanjutnya dipanggillah para pemusik agar
saling menyesuaikan. Hal ini dikarenakan dalam tatak Nantampuk Mas ini sistemnya gerakan tari mengikuti musik. Dalam pembagian honorium jika ada
melakukan pertunjukan pada sanggar, yaitu dengan membagi rata pada setiap anggota. Sanggar Nina Nola ini telah banyak melakukan pertunjukan berbagai tari
tradisional di dalam maupun di luar daerah, dari semuanya paling banyak pertunjukan tatak Nantampuk Mas untuk upacara penyambutan tamu.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB III STRUKTUR PERTUNJUKAN
TATAK NANTAMPUK MAS
3.1 Asal Usul Tatak Nantampuk Mas