81
4.2.2.1 Tangga Nada
Nettl,1964 : 1945 mengemukakan bahwa cara-cara untuk mendeskripsikan tangga nada adalah menuliskan nada-nada yang dipakai tanpa melihat fungsi
masingmasing dalam musik. Tangga nada tersebut kemudian digolongkan menurut beberapa klasifikasi, yaitu menurut jumlah nada yang dipakai. Diatonic
dua nada,tritonic tiga nada, tetratonic empat nada, pentatonic lima nada, hexatonic enam nada, heptatonic tujuh nada.
Dua nada yang mempunyai jarak satu oktaf biasanya dianggap satu nada saja. Yang dimaksud tangga nada dalam tulisan ini yaitu nada-nada yang terdapat
pada melodi yang dihasilkan kalondang. Hal ini dilakukan pada pembagian nada- nada mulai dari nada yang tertinggi hingga nada yang terendah.
Penulis mengurutkan nada-nada yang terdapat dalam melodi kalondang, dari nada terendah sampai nada tertinggi.
C D
E F
G A
B C
Universitas Sumatera Utara
82
4.2.2.2 Nada Dasar
Dalam menentukan nada dasar melodi pada alat musik kalondang, penulis mengacu pada hasil rekaman video yang penulis dapatkan di lapangan saat
pelaksanaan acara, yang telah ditranskripsikan ke dalam notasi Barat. Maka hasil nada dasar dalam melodi kalondangyang didapatkan adalah nadaD.
4.2.2.3 Wilayah Nada
Metode untuk menentukan wilayah nada berdasarkan ambitus suara yang terdengar secara alami yang ditentukan oleh media penghasil bunyi itu sendiri,
ialah dengan memperhatikan nada yang paling rendah hingga nada yang paling tinggi.
Wilayah nada melodi kalondangyang diurutkan dari nada terendah sampai nada tertinggi adalah :
D Cis
4.2.2.4 Frekuensi Pemakaian Nada
Frekuensi pemakaian nada dapat dilihat dari banyaknya jumlah nada yang dipakai dalam suatu musik atau nyanyian. Banyaknya jumlah nada yang terdapat
dalam melodi kalondang:
Universitas Sumatera Utara
83
D E Gis A Cis
728 616 224 420 112
Jumlah pemakaian nada-nada pada melodi kalondang : 1.
Nada D sebanyak 728 2.
Nada E sebanyak 616 3.
Nada Gis sebanyak 224 4.
Nada A sebanyak 420 5.
Nada Cis sebanyak 112
4.2.2.5 Jumlah Interval