83
D E Gis A Cis
728 616 224 420 112
Jumlah pemakaian nada-nada pada melodi kalondang : 1.
Nada D sebanyak 728 2.
Nada E sebanyak 616 3.
Nada Gis sebanyak 224 4.
Nada A sebanyak 420 5.
Nada Cis sebanyak 112
4.2.2.5 Jumlah Interval
Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain terdiri dari interval naik maupun turun. Berikut adalah interval dari melodi kalondang:
Interval Jumlah
1P 19
2M 27
2m 12
3M 4
3m 4
4P 4
Universitas Sumatera Utara
84
5P 4
6M 4
6m 1
7M 1
4.2.2.6 Formula Melodik
Untuk memperjelas bagaimana bentuk dari melodi kalondang penulis menggunakan pendapat Nettl yang mengatakan bahwa ada beberapa karakter yang
perlu diperhatikan untuk menentukan bentuk dari suatu komposisi, yaitu dengan memperhatikan unsur-unsur melodi yang terkandung berdasarkan pengulangan
frasa, tanda diam, pengulangan pola ritem, transposisi, kesatuan dari teks yang ada dalam musik 1964:150. Formula melodik yang akan dibahas tulisan ini
meliputi bentuk, frasa, dan motif. Bentuk adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola melodi. Frasa adalah bagian-bagian kecil dari
melodi. Motif adalah ide melodi sebagai dasar pembentukan melodi. Secara garis besar, bentuk, frasa, dan motif yang terdapat dalam melodi kalondang adalah
sebagai berikut: 1.
Bentuk pada melodi kalondang memiliki 3 bentuk, yaitu: A, B, dan C. 2.
Frasa pada melodi kalondang, yaitu: a
A: 1 frasa b
B: 4 frasa c
C: 4 frasa
Universitas Sumatera Utara
85
Universitas Sumatera Utara
86
4.2.2.7 Pola Kadensa
Kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi lagu. Pola kadensa dapat dibagi atas dua bagian, yaitu : semi kadens half cadence dan kadens penuh
fullcadence. Semi kadens adalah suatu bentuk istirahat yang tidak lengkap atau tidakselesai complete danmemberi kesan adanya gerakan ritem yang lebih
lanjut.Kadens penuh adalah suatu bentuk istirahat di akhir frasa yang terasa selesaicomplete sehingga pola kadens seperti ini tidak memberikan kesan untuk
menambah gerakan ritem. Pola kadensa melodi kalondang yaitu:
1.
2.
3.
4.
Universitas Sumatera Utara
87
4.2.2.8 Kontur
Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm dalam irawan 1997 : 85 membedakan beberapa jenis kontur, yaitu :
1. Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nada
yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.
2. Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari
nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah.
3. Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari
nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi ke nada yang lebih tinggi atau sebaliknya.
4. Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu
nada ke nada yang lain baik naik maupun turun.
5. Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang
lebih tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.
6. Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada
yang lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor maupun minor.
7. Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai
batas-batasan.
Universitas Sumatera Utara
88
Garis kontur yang terdapat pada melodi kalondang dalam tulisan ini pada umumnyaconjuct dan static. Pergerakan melodinya melangkah naik maupun
turun, kemudian diikuti dengan bentuk static, lalu bergerak naik dan turun conjuct lagi. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar salah satu contoh
melodi di bawah ini.
Gambar di atas menunjukkan terjadinya pergerakan melodi static, kemudian conjuct, lalu static, kemudian conjuct lagi.
Universitas Sumatera Utara
89
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN