27
4. Rana nggane yaitu bahasa terlarang, tidak boleh diucapkan di tengah- tengah kampung karena dianggap tidak sopan, dan
5. Rebun rana tabas atau mangmang yaitu bahasa pertapa datu atau bahasa
mantera oleh guru Naiborhu, 2002:51.
2.5 Sistem Kesenian
2.5.1 Seni musik
Masyarakat Pakpak membagi alat musiknya berdasarkan bentuk penyajiannya dan cara memainkannya. Berdasarkan cara memainkannya, instrumen musik
tersebut dibagi atas dua kelompok, yaitu gotchi dan oning-oningen. Sedangkan berdasarkan cara memainkannya, instrumen musik tersebut terbagi menjadi
beberapa kelompok, yaitu : sipaluun alat musik yang dimainkan instrument musik tersebut dibagi atas dua kelompok, yaitu gotchi dan oning-oningen.
Sedangkan berdasarkan cara memainkannya, instrument musik tersebutterbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu : sipaluun alat musik yang dimainkan dengan
cara dipukul, sisempulen alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup dan sipiltiken alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Istilah gotchi dan
oning-oningen sudah mendapat pergeseran arti dikalangan masyarakat Pakpak. Dalam tulisan Skripsi Sarjana Anna Rosita yang berjudul Deskripsi Organologi
Sarune Pakpak – Dairi halaman 2 menyebutkan bahwa gotci adalah kelompok alat-alat musik yang dimainkan secara ensambel berkelompok. Sedangkan
oning-oning adalah sekelompok alat-alat musik yang dimainkan secara tunggal atau dalam bentuk solo bukan sekumpulan alat-alat musik yang sejenis. Namun
Universitas Sumatera Utara
28
menurut wawancara dengan beberapa pemusik tradisi Pakpak sekarang menyebutkan bahwa gotchi adalah istilah untuk beberapa ensambel seperti :
ensambel genderang sisibah, genderang sipitu-pitu, genderang silima, gendangsidua-dua, gerantung, mbotul dan gung. Sedangkan istilah oning-oningen
digunakan untuk ensambel yang terdiri dari gendang sitelu-telu, gung sadarabaan,
lobat aerophone, kalondang
xylophone, dan kucapi chordophone, yang pada penggunaannya di gunakan untuk upacara mbaik
seperti upacara pernikahan merbayo.
a Instrumen Musik Berdasarkan Bentuk penyajian
Gotchi adalah instrumen musik yang disajikan dalam bentuk seprangkat ansambel yang terdiri dari : ensambel genderang sisibah, genderang sipitu-
pitu,genderang silima, gendang sidua-dua, gerantung, mbotul dan oning-oningen. Genderang sisibah adalah seperangkat gendang satu sisi yangterdiri dari
Sembilan buah gendang yang berbentuk konis. Dalam adat, instrumen ini disebut siraja gumeruhguh yaitu sesuai dengan suara yang dihasilkannya dan situasi yang
di iringinya karena ramai dan besarnya acara tersebut. Masing-masing nama dari kesembilan gendang tersebut dari ukuran terbesar hingga ukuran terkecil adalah
sebagai berikut : 1
Genderang I, Si raja gumeruhguh suara bergemuruh dengan pola ritmis menginang-inangi atau megindungi induk.
2 Genderang II, Si Raja Dumerendeng atau Si Raja Menjujuri dengan pola
ritem menjujuri atau mendonggil-donggili mengangungkan, mentakbiri, menghantarkan.
Universitas Sumatera Utara
29
3 Genderang III sd VII, Si Raja Menak-enak dengan pola ritmis benna kayu
sebagai pembawa ritmis melodis menenangkan atau menentramkan. 4
Genderang VIII, Si Raja Kumerincing dengan pola ritmis menehtehi menyeimbangkan.
5 Genderang IX, Si Raja Mengapuh dengan pola ritmis menganak-anaki
atau tabil sondat menghalang-halangi
Gambar 2.2: Genderang Sisibah
Dokumentasi Yenni Alexandra, 2014
Dalam bentuk seperangkat, kesembilan gendang ini dimainkan bersama sama dengan gung sada rabaan seperangkat gung yang terdiri dari empat buah,
yaitu panggora penyeru, poi yang menyahut, tapudep pemberi semangat dan pong-pong yang menetapakan. Instrumen lain yang digunakan adalah
Universitas Sumatera Utara
30
sarunedouble reed oboe dan cilat-cilat simbal concussion. Dalam penyajiannya, ansambel ini hanya dipakai pada jenis upacara suka cita kerja
mbaik saja pada tingkatan upacara terbesar atau tertinggi saja. Selanjutnya adalah ensambel genderang sipitu-pitu. Ensambel ini terdiri
dari 7 buah gendang konis yang berasal dari genderang sisibah. Ketujuh gendang ini berasal dari genderang sisibah dengan hanya menggunakan gendang mulai
dari urutan I sampai VII. Instrumen lainnya yang terdapat dalam ensambel ini adalah gung sada rabaan, Sarune, dan cilat-cilat sebagaimana yang terdapat
dalam genderang sisibah. Ensambel ini biasanya digunakan untuk kerja mbaik dalam tingkatan tertentu saja.
Selanjutnya adalah ensambel genderang Si lima yaitu seperangkat gendang satu sisi berbentuk konis yang terdiri darai lima buah gendang. Kelima
gendang ini berasal dari genderang sisibah dengan hanya menggunakan gendang pada bilangan ganjil saja diurut dari gendang terbesar, yaitu gendang I, III, V, VII
dan IX. Fungsi dari kelima gendang tersebut sama dengan fungsinya masing- masing seperti pada genderang sisibah. Instrumen lainnya yang terdapat dalam
ensambel ini adalah gung sada rabaan, Sarune, dan cilat-cilat sebagaimana yang terdapat dalam genderang sisibah. Ensambel ini digunakan pada upacara dukacita
kerja njahat saja, seperti upacara kematian, mengongkal tulan mengangkat tulang-tulang pada tingkatan upacara terbesar dan tertinggi secara adat.
Selanjutnya terdapat ensambel gendang sidua-dua. Ensambel gendang ini terdiri dari sepasang gendang dua sisi berbentuk barrel double head two
barreldrums. Kedua gendang ini terdiri dari gendang inangna gendang induk, gendang ibu yaitu gendang yang terbesar dan gendang anakna gendang anak,
Universitas Sumatera Utara
31
jantan yaitu gendang terkecil. Instrumen lain yang terdapat dalam instrument ini adalah empat buah gong gung sada rabaan dan sepasang cilat-cilat simbal.
Ensambel ini biasanya digunakan untuk upacara ritual, seperti mengusir roh penunggu di hutan sebelum diolah menjadi lahan pertanian mendeger uruk dan
hiburan saja seperti upacara penobatan raja atau mengiringi tarian pencak. Kemudian ensambel musik mbotul adalah seperangkat alat musik gong
idiophones berpencu yang terdiri dari 5, 7, atau 9 buah gong. Disusun berbaris diatas rak seperti kenong pada tradisi gamelan Jawa. Dalam penggunaannya,
instrumen ini berperan sebagai pembawa melodi dan secara ensambel dimainkan bersama-sama dengan gung sada rabaan.
Selanjutnya adalah ensambel oning-oningen. Ensambel ini terdiri dari gendang sitelu-telu membranophone single head, gung sada rabaan,
lobataerophone, kalondang xylophone, dan kucapi chordophone. Ensambel ini digunakan pada upacara suka cita kerja mbaik seperti upacara penikahan
merbayo dan untuk mengiringi tarian tatak. b
Instrumen Musik Berdasarkan Cara memainkannya Untuk melihat pembagian alat musik tradisional Pakpak dari caramemainkannya,
dapat kita lihat dari tabel berikut.
Tabel 2.1 Pembagian Alat Musik Berdasarkan Cara Memainkannya No. Cara Memainkan
Alat Musik 1.
Sipaluun Genderang, Kalondang, Gung, Cilat-cilat,
Ketuk mbotul, Deng-deng, Doal, Gerantung, Gendang si dua-dua.
Universitas Sumatera Utara
32
2. Sisempulen
Sarune, Lobat, Sordam. 3.
Sipiltiken Kucapi
2.5.2 Seni Suara