Komite Nominasi dan Remunerasi

18 perusahaan serta untuk mendapatkan laba yang maksimal, namun tetap harus sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan juga pemerintah. Tugas dan tanggung jawab direksi dalam KEPMEN BUMN Nomor : Kep-117M-MBU2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara BUMN, yaitu : 1. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar BUMN dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Direksi bertugas untuk mengelola BUMN dan wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang sahampemilik modal. 3. Setiap anggota Direksi harus orang yang berwatak baik dan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan jabatan yang didudukinya. 4. Direksi harus melaksanakan tugasnya dengan baik demi melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai stakeholders sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2.7. Komite Nominasi dan Remunerasi

Menurut KEPMEN BUMN Nomor : Kep-117M-MBU2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara BUMN dijelaskan bahwa “komite nominasi bertugas menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota KomisarisDewan Pengawas, Direksi, dan Universitas Sumatera Utara 19 para eksekutif lainnya di dalam BUMN yang bersangkutan, membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota KomisarisDewan Pengawas dan Direksi BUMN yang bersangkutan”. Remunerasi menurut Ghani 2003 : 53 adalah “istilah yang digunakan berkaitan dengan imbalan yang diterima pekerja sehubungan dengan pekerjaaannya. Masuk kategori ini adalah gaji, tunjangan, santunan, premi, lembur, dan insentif”. Tugas Komite Remunerasi dalam KEPMEN BUMN Nomor : Kep-117M- MBU2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara BUMN, yaitu menyusun sistem penggajian dan memberikan tunjangan serta rekomendasi tentang: 1. Penilaian terhadap sistem tersebut 2. Opsi yang diberikan, antara lain opsi atas saham 3. Sistem pensiun, dan 4. Sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal pengurangan karyawan. 2.8. Komite Manajemen Risiko Pengertian risiko menurut Kasidi 2010 : 4 adalah “kemungkinan terjadinya penyimpangan dari harapan yang dapat menimbulkan kerugian”. Berdasarkan pengertian risiko tersebut dapat dijelaskan bahwa risiko bagi perusahaan adalah dimana kegiatan operasional perusahaan yang berjalan di lapangan tidak sesuai dengan perencanaan perusahaan yang dapat memberikan kerugian bagi perusahaaan. Universitas Sumatera Utara 20 Jenis-jenis risiko menurut Kasidi 2010:5 secara umum dapat dikelompokkan menjadi: 1. Risiko spekulatif speculative risk Risiko spekulatif adalah risiko yang mengandung dua kemungkinan, yaitu kemungkinan yang menguntungkan atau kemungkinan yang merugikan. Risiko ini biasanya berkaitan dengan risiko usaha atau bisnis. Contohnya ; perjudian, pembelian saham, pembelian valuta asing, saving dalam bentuk emas, perubahan tingkat suku bunga perbankan. 2. Risiko murni pure risk Risiko murni adalah risiko yang hanya mengandung satu kemungkinan, yaitu kemungkinan kerugian saja. Contoh; bencana alam seperti banjir, gempa, gunung meletus, tsunami, tanah longsor, topan, kebakaran, resesi ekonomi, dan sebagainya. Guna untuk menghadapi berbagai macam risiko yang nantinya dapat mengganggu kegiatan operasional perusahaan maka dibutuhkan komite manajemen risiko. Manajemen risiko menurut Anoraga 2000 : 328 merupakan “suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan, dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih baik”. Australian dan New Zealand Standart Risk of Management ASNZS 1995:4360 dalam Hong 2005 : 10 risk management didefenisikan sebagai: metode yang sistematis dalam pengindentifikasian, penganalisaan, pengukuran, penananggulanggan, pengawasan, dan pengkomunikasian Universitas Sumatera Utara 21 risko-risiko yang terkait dengan setiap aktivitas maupun fungsi atau prosesnya, sehingga dapat diharapkan bahwa perusahaan dapat meminimumkan kemungkinan terjadinya kerugian atau dapat memaksimumkan kemungkinan terjadinya realisasi dari kesempatan- kesempatan bisnis. Menurut Dwi Soepeno 2013, terkait fungsi pengawasan yang dimiliki oleh dewan komisaris yang salah satunya adalah penerapan manajemen risiko, komisaris membentuk komite kebijakan risikokomite manajemen risiko. Komite kebijakan risikokomite manajemen risiko bertugas membantu dewan komisaris dalam mengkaji sistem manajemen risiko yang disusun oleh direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh perusahaan. Anggota komite terdiri dari anggota dewan komisaris, namun apabila perlu dapat juga menunjuk pelaku profesi dari luar perusahaan. Menurut Darmawi 2010 : 2, program manajemen risiko “pertama-tama mengindentifikasikan risiko-risiko yang dihadapi, sesudah itu mengukur atau menentukan besarnya risiko itu dan kemudian barulah dapat dicarikan jalan untuk menghadapi atau menangani risiko itu. Ini berarti orang harus menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikannya”. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa komite manajemen risiko merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris yang memiliki tugas untuk mengindentifikasi risiko-risiko yang akan terjadi selama perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya. Setelah risiko-risiko tersebut terindentifikasi komite manajemen risiko diharapkan mampu menetukan langkah- langkah yang harus dilakukan atau solusi untuk menghadapi risiko tersebut sehingga kemungkinan terjadinya kerugian perusahaan dapat diminimalisirkan. Universitas Sumatera Utara 22

2.9. Kinerja Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 41 110

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 35 155

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 22

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).

0 2 14

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 15

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan (studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

0 0 97

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Good Corporate Goverance - Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9