9 Defenisi Corporate Governance menurut KEMPEN BUMN Nomor : Kep-
117M-MBU2002 tentang penerapan praktek good corporate governance pada BUMN adalah “suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN
untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika”
Menurut Cadbury Comitte dalam Hong 2005 : 6 corporate governace dipandang sebagai seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para
pemegang saham, manajer, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal sehubungan dengan hak-
hak dan tanggung jawab.
2.2. Prinsip-Prinsip
Good Corporate Goverance
“Dalam konteks tumbuhnya kesadaran akan arti penting corporate governance, OCED telah mengembangkan seperangkat prinsip-prinsip good
corporate governance dapat diterapkan secara luwes sesuai dengan keadaan, budaya, dan tradisi masing-masing” Hong, 2005 : 8. Prinsip-prinsip OCED
mencakup enam bidang utama: 1. Corporate governance framework yang efektif.
2. Hak-hak para pemegang saham shareholders dan perlindungannnya. 3. Peran para karyawan dan para pemangku kepentingan stakeholders
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
10 4. Pengungkapan disclosure yang akurat dan tepat waktu serta
transparan sehubungan dengan struktur dan operasi korporasi. 5. Tanggung jawab pengurus dewan komisari maupun direksi terhadap
perusahaan, pemegang saham, dan para pemangku kepentingan lainnya. Sedangkan menurut Tjager 2003 : 50-52 prinsip-prinsip good corporate
governance, yaitu: 1. Fairness Kewajaran
Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan
keterbukaan informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam insider
trading. 2. Disclousere dan Transparency Transparasi
Hak-hak para pemegang saham, yang harus diberi informasi dengan benar dan tepat pada waktunya mengenai perusahaan, dapat ikut
berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan- perubahan yang mendasar atas perusahaan, dan turut memperoleh
bagian dari keuntungan perusahaan. Pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi mengenai semua hal yang
penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta para pemegang saham stake holders.
Universitas Sumatera Utara
11 3. Accountability Akuntabilitas
Tanggung jawab manajemen melalui pengawasan yang efektif effective oversight berdasarkan balance of power antara manajer, pemegang
saham, dewan komisaris, dan auditor merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada perusahaan dan para
pemegang saham. 4. Responsibility Responsibilitas
Perananan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh hukum dan kerja sama yang aktif antara perusahaan serta para
pemegang kepentingan dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja, dan perusahaan yang sehat dari aspek keuangan.
Ini merupakan tanggung jawab korporasi sebagai anggota masyarakat yang tunduk kepada hukum dan bertindak dengan memperhatikan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat sekitarnya. Menurut KEMPEN BUMN Nomor : Kep-117M-MBU2002 tentang
penerapan praktek good corporate governance pada BUMN menjabarkan prinsip- prinsip GCG sebagai berikut:
1. Transparasi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materil dan relevan mengenai perusahaan. 2. Kemandirian, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari
Universitas Sumatera Utara
12 pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 3. Akuntabilitas, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip- prinsip korporasi.
4. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi. 5. Kewajaran fairness, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi
hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.3. Tujuan