31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia Pusat Penelitian Oseanografi, Jakarta adalah rumput laut jenis
Turbinaria ornata Turner J. Agardh, famili Sargassaceae. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 41.
4.1 Hasil Karakterisasi
4.2.1 Hasil pemeriksaan makroskopik
Hasil pemeriksaan makroskopik terhadap tanaman segar rumput laut Turbinaria ornata Turner J. Agardh diperoleh berupa talus utama silindris, tegak
dan kasar, tinggi mencapai 17 cm, bentuk daun yang menyerupai terompet dengan pinggir tajam dengan organoleptik warna coklat tua dan memiliki rasa dan bau
yang khas dan hasil pemeriksaan makroskopik terhadap simplisia rumput laut Turbinaria ornata Turner J. Agardh diperoleh simplisia berupa talus yang
mengecil dengan panjang 5-9 cm dan daun yang menciut dengan organoleptik warna coklat tua dan memiliki rasa dan bau yang khas. Gambar rumput laut segar
simplisia dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 43. Hasil pemeriksaan makroskopik terhadap serbuk simplisia rumput laut
diperoleh serbuk kasar, organoleptik warna coklat serta memiliki rasa dan bau yang khas. Gambar serbuk simplisia dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 44.
4.2.2 Hasil pemeriksaan mikroskopik
Hasil mikroskopik dari serbuk simplisia diperoleh adanya sel parenkim yang berisi pigmen berwarna coklat dan terdapat sel-sel propagule yang
32 merupakan sel-sel yang berperan dalam perkembangbiakan Stewart, 2006.
Gambar hasil mikroskopik serbuk simplisia dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 45.
4.2.3 Hasil pemeriksaan karakteristik
Hasil pemeriksaan karakteristik dari serbuk simplisia rumput laut Turbinaria ornata Turner J. Agardh dapat diliat pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia rumput laut
No Karakteristik
Hasil Pemeriksaan 1. Kadar air
9,94 2. Kadar sari larut dalam air
11,28 3. Kadar sari larut dalam etanol
2,34 4. Kadar abu total
16,45 5. Kadar abu tidak larut asam
0,68 Monografi simplisia rumput laut Turbinaria ornata Turner J. Agardh
belum tercantum dalam Materia Medika Indonesia MMI, sehingga tidak ada acuan dalam menentukan parameternya. Tabel 4.1 menunjukkan kadar air pada
simplisia rumput laut sebesar 9,94, kadar tersebut memenuhi persyaratan umum yaitu lebih kecil dari 10. Kadar air yang lebih besar dari 10 dapat menjadi
media pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya Depkes, 2000. Penetapan kadar sari yang larut dalam air menyatakan jumlah zat yang
tersari dalam pelarut air seperti glikosida, gula, protein, enzim dan zat warna, sedangkan penetapan kadar sari yang larut dalam etanol menyatakan jumlah zat
yang tersari dalam pelarut etanol seperti glikosida, steroid, flavonoid, saponin, tanin Depkes, 1995.
Penetapan kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa simplisia tidak mengandung logam berat tertentu
33 melebihi nilai yang ditetapkan karena dapat berbahaya toksik bagi kesehatan.
Penetapan kadar abu total menyatakan jumlah kandungan senyawa anorganik dalam simplisia misalnya Mg, Ca, Na, Zn dan K. Kadar abu tidak larut dalam
asam untuk mengetahui kadar senyawa anorganik yang tidak larut dalam asam misalnya silikat. Perhitungan pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia rumput
laut Turbinaria ornata Turner J. Agardh dapat dilihat pada Lampiran 13, halaman 58-62.
4.3 Hasil Skrining Fitokimia