17
2.5.2 Spektrofotometri sinar inframerah
Sinar inframerah dilewatkan melalui cuplikan senyawa organik, maka sejumlah frekuensi diserap sedang frekuensi yang lain diteruskan atau
ditransmisikan tanpa diserap. Pengukuran pada spketrum inframerah dilakukan pada daerah bilangan gelombang 2000-4000cm
-1
. Beberapa kegunaan penggunaan spektrofotometri inframerah Dachriyanus, 2004, antara lain:
a.
Menentukan gugus fungsi suatu senyawa organik
b.
Mengetahui informasi struktur suatu senyawa organik dengan membandingkan daerah sidik jarinya.
Cara menganalisa spektrum inframerah dari senyawa yang tidak diketahui. adalah pertama harus ditentukan ada atau tidaknya beberapa gugus fungsional utama,
seperti C=O , O-H , C-O, C=C, C ≡N, C≡C dan NO
2
. Menurut pavia 1988, langkah-langkah umum untuk memeriksa pita-pita serapan yang penting yang
umum untuk memeriksa gugus yang penting pada spektrum inframerah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat gugus karbonil?
Gugus C=O memberikan puncak pada daerah 1660-1820 cm
-1
. Puncak ini biasanya merupakan yang terkuat dengan lebar medium pada spektrum.
2. Jika gugus C=O ada, periksalah gugus-gugus berikut dan jika C=O tidak ada
langsung ke nomor 3. a.
Asam: yaitu pada serapan melebar 2500-3000 cm
-1
biasanya tumpang tindih dengan C-H.
b. Amida: yaitu pada serapan medium di dekat 3500 cm
-1
, kadang-kadang dengan puncak rangkap.
18 c.
Ester : yaitu pada serapan dengan intensitas medium di daerah 1000–1300 cm
-1
. d.
Anhidrida : mempunyai dua serapan C=O di daerah 1810 dan 1760 cm
-1
. e.
Aldehida : yaitu dua serapan lemah di dekat 2850-2750 cm
-1
disebelah kanan serapan C-H
f. Keton : jika kelima kemungkinan diatas tidak ada.
3. Jika gugus C=O tidak ada
a. Alkoholfenol : periksalah gugus OH, yaitu serapan melebar di daerah 3300-
3600 cm
-1
yang diperkuat adanya serapan C-O di daerah 1000-1300 cm
-1
. b.
Amina : periksalah gugus N-H , yaitu serapan medium di daerah 3500 cm
-1
. c.
Eter : periksalah gugus C-O dan tidak adanya –OH, yaitu serapan medium di daerah 1000–1300 cm
-1
. 4. Ikatan rangkap dua atau cincin aromatik yaitu adanya :
a. C=C yang mempunyai serapan lemah di daerah 1650 cm
-1
. b.
Serapan medium sampai kuat pada daerah 1450-1650 cm
-1
sering menunjukkan adanya cincin aromatik.
5. Ikatan rangkap tiga yaitu adanya; a.
C=N yang mempunyai serapan medium dan tajam di daerah 2250 cm
-1
b. C=C mempunyai serapan lemah tapi tajam di daerah 2150 cm
-1
periksa juga CH asetilenik di dekat 3300 cm
-1
. 6.
Hidrokarbon a.
Apakah kelima kemungkinan diatas tidak ada. b.
Serapan utama di daerah CH dekat 3000 cm
-1
. c.
Serapanlain di daerah 1375-1450 cm
-1
.
19
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Penelitian meliputi pengumpulan dan pengolahan bahan tumbuhan, identifikasi bahan tumbuhan,
karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak n-heksan, analisis ekstrak n-heksan dengan Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi Kolom, uji
kemurnian dengan KLT dua arah dan identifikasi isolat secara Spektrofotometri UV dan Spektrofotometri IR. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan
Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
3.1 Alat