ESTIMASI KONDISI PERSEDIAAN GALON

39 Proses pembangkitan nilai random dan bilangan acak menggunakan software EasyFit 5.5. Data hasil simulasi dapat dilihat pada Lampiran 4. Pengujian validitas hasil simulasi menggunakan uji median. Penggunaan uji median karena data tidak berdistribusi normal. Uji median termauk dalam uji statistik non parametik untuk menguji dua populasi data memiliki tipe sebaran data yang sama. Hipotesesis yang digunakan adalah: Ho: Data aktual dan hasil simulasi diambil dengan mediun dari distribusi data yang sama. Hi: Data aktual dan hasil simulasi diambil dengan mediun dari distribusi data yang beda. 1. Ho diterima, atau Hi ditolak jika nilai hitung nilai kritis chi-kuadrat pada dan derajat kebebasan tertentu 2. Ho ditolak, atau Hi diterima jika nilai hitung statistik nilai kritis chi-kuadrat pada dan derjat kebebasan tertentu Berdasarkan hasil uji median pada tingkat kepercayaan 95 dan derajat kebebasan sama dengan 1 maka didapatkan hasil bahwa Ho diterima dan Hi ditolak, dimana nilai hitung lebih kecil dari nilai kritisnya 0.8795 3.84. Perhitungan uji median dapat dilihat pada Lampiran 5. Gambar 13 merupakan perbandingan antara hasil simulasi tingkat pengembalian galon kosong dan data aktual tingkat pengembalian. Gambar 13. Grafik Perbandingan data aktual tingkat pengembalian dengan data simulasi

5.4 ESTIMASI KONDISI PERSEDIAAN GALON

Model estimasi kondisi persediaan galon dan produk mengunakan data prakiraan permintaan dan dats simulasi tingkat pengembalian galon kosong. Estimasi dilakukkan untuk 91 periode harian. Penyusunan model dalam periode harian bertujuan untuk mengetahui mutasi galon dan produk dapat terpantau lebih detail dan dapat memberikan informasi aktual kondisi persediaan. Tahapan penggunaan model adalah : 1. Pemasukan data hasil simulasi tingkat pengembalian galon kosong. Data simulasi akan menjadi dasar prakiraan atau estimasi jumlah galon kosong yang kembali. 2. Pemasukan data prakiraan permintaan untuk 91 periode hari mendatang 3 bulan. Data prakiraan ini akan menjadi dasar penyusunan rencana pengiriman produk. 2 4 6 8 10 12 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 J um la h Hasil Simulasi Data Aktual Periode ke- 40 3. Penentuan estimasi kebocoran galon kosong selama periode dan estimasi penyimpangan pengiriman dari prakiraan permintaan sebagai faktor kebijakan persediaan. 4. Pemasukan informasi stok produk dan jumlah galon kosong kembali periode terahkir Tabel 4. Masukan dan Parameter Model Estimasi Kondisi Persediaan Galon Stok Produk Galon Kosong Kembali Estimasi Perkiraan Kebocoran Produk Penyimpangan pengiriman dari perencanaan 411 315 0.1 1 Kondisi Persediaan produk akhir dan galon kosong kembali per 2 April 2011 dan parameter masukan model ini dapat dilihat pada Tabel 4. Estimasi perkiraan kebocoran produk merupakan perkiraan kemungkinan produk bocor selama penyimpanan produk. Menurut observasi yang dilakukan, kebocoran produk terjadi selama penyimpanan sebesar 0,1 dari stok produk yang disimpan. Tampilan akhir model merupakan tabel yang mencantumkan kondisi persediaan produk dan galon kosong. Pada kolom “1” tabel di Lampiran 6, menampilkan periode estimasi dalam satuan harian. Periode estimasi harian karena tidak adanya antrisipasi galon kosong juga menyebabkan perencanaan dilakukan dalam periode harian dan perencanaan sangat bergantung pada galon kosong yang kembali pada periode sebelumnya. Kolom “2” menunjukan data prakiraan permintaan yang merupakan output dari model prakiraan permintaan dan menjadi input pada model estimasi kondisi persediaan galon. Kolom “2” didapatkan dari metode metode pemulusan eksponensial tunggal. Kolom “3” merupakan tingkat persediaan produk yang didapatkan berdasarkan perhitungan dari persamaan 1. Jumlah kekurangan produk dapat dillihat pada kolom “4” dan didapatkan berdasarkan perhitungan dari persamaan antara 2, 3, 4, atau 5. Estimasi kekurangan produk untuk periode 6, 12, 18 dan kelipatannya atau bertepatan pada hari sabtu maka menggunakan persamaan 2 dan 3. Sedangkan untuk periode selain 6, 12, 18 dan kelipatannya maka menggunakan persamaan 4 dan 5. Estimasi kekurangan produk terjadi apabila tingkat persediaan bernilai minus atau tingkat persediaan tidak mampu memenuhi permintaan pada periode selanjutnya. Pada periode ke 6, 12, 18 dan kelipatannya atau pada hari sabtu estimasi kekurangan produk berdasarkan permintaan untuk hari minggu dan senin. Kolom “5” mengestimasi jumlah produk yang harus dihasilkan atau estimasi permintaan produksi. Perhitungan didapatkan berdasarkan persamaan antara 6, 7, atau 8. Estimasi dilakukan pada waktu kerja sedangkan selain waktu kerja tidak dilakukan estimasi permintaan produksi karena pabrik tidak beroperasi. Persamaan yang digunakan yaitu persamaan 6 sedangkan untuk periode hari kerja digunakan persamaan 7 dan 8. Apabila estimasi kekurangan produk melebihi jumlah galon kosong yang kembali ditambahkan jumlah kelebihan galon kosong pada periode sebelumnya maka estimasi produksi sejumlah estimasi kekurangan produk atau dapat dilihat pada persamaan 7. Apabila sebaliknya maka estimasi produksi sejumlah galon kosong yang kembali ditambahkan dengan sejumlah kelebihan galon kosong pada periode sebelumnya atau dapat dilihat pada persaman 8. Kolom “6” menunjukan realisasi produksi yang dilakukkan oleh bagian produksi dan menunjukan jumlah produk yang dihasilkan. Perhitungan didapatkan berdasarkan persamaan antara 9, 10, 11, 12, atau 13. Realisasi produksi dilakukkan berdasarkan estimasi produksi yang disesuaikan dengan kapasitas produksi yang terpasang. Apabila estimasi produksi melebihi dari kapasitas produksi maka jumlah produk yang dihasilkan merupakan jumlah produk maksimal yang mampu dihasilkan pabrik Full Capacity atau dapat dilihat pada persamaan 10 dan 12. Pada periode 8, 15, 22 41 dan kelipatannya atau bertepatan hari senin maka realisasi produksi sesuai dengan jumlah galon kosong yang kembali dua periode sebelumnya atau dapat dilihat pada persamaan 11. Sedangkan pada periode lainnya maka realisasi produksi sesuai dengan galon kosong yang kembali satu periode sebelumnya dan dapat dilihat pada persamaan 13. Pengiriman produk ditunjukkan pada kolom “7” dan didapatkan dari perhitungan pada persamaan 14 atau 15. Rencana pengiriman merupakan selisih antara permintaan yang telah diprakiraan dengan estimasi penyimpangan dari target yang telah direncanakan. Jika stok akhir produk setelah produksi tidak mampu memenuhi rencana pengiriman produk yang harus dilakukan maka pengiriman hanya sejumlah produk yang tersedia atau dapat dilihat pada persamaan 14. Stok produk ditunjukan pada kolom “8” yaitu banyaknya persediaan produk akhir yang merupakan pertambahan dari produk yang diproduksi pada periode tersebut ditambahkan dengan persediaan produk periode sebelumnya dan dikurangi pengiriman produk dan kemungkinan kebocoran produk selama penyimpanan atau dapat dilihat pada persamaan 16. Kolom “9” merupakan hasil simulasi dari model tingkat pengembalian galon kosong. Galon kosong kembali ditunjukan pada kolom “10” yang bergantung pada hasil simulasi kolom “9” dan pengiriman produk kolom “7” atau dapat dilihat pada persamaan 17. Kekurangan galon untuk produksi ditampilkan pada kolom “11”. Kekurangan galon kosong disebabkan karena galon kosong yang kembali pada periode sebelumnya tidak mampu mencukupi kebutuhan galon kosong sebanyak periode estimasi produksi atau dapat dilihat pada persamaan 18. Kelebihan galon kosong juga ditampilkan pada kolom “12” dan didapatkan dari persamaan 20 atau 21. Kekurangan galon kosong untuk produksi yang mempengaruhi atau dipengaruhi dari kekurangan produk pada suatu periode. Berdasarkan hasil simulasi pada Lampiran 6 diketahui bahwa akan terjadi kekurangan galon untuk produksi pada periode ke 8, 10, 13, 14, 28, dan 55. Selain itu, akan terjadi kekurangan produk pada periode ke 6 dan akan berdampak pada periode 8, 9, 10, dan 11. Kekurangan produk yang mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan terjadi pada periode ke 13 dan 14. Keterlambatan pemenuhan produk juga akan terjadi pada periode 17, 25, 52, 53, 54, dan 56. Kekurangan produk pada period 27 akan berdampak pada kekurangan persediaan pada periode ke 28 dan 29. Kekurangan produk terjadi berdasarkan estimasi permintaan terjadi pada periode ke 41, 83 dan 90 tetapi tidak berdampak pada periode yang akan datang. Hasil simulasi tingkat pengembalian galon kosong pada periode ke 72 bernilai nol. Angka nol didapatkan karena berdasarkan hasil simulasi nilai tingkat pengembalian galon kosong kurang dari nol atau bernilai negatif. Hal ini menandakan bahwa tidak ada pengembalian galon kosong dari konsumen atau distributor. Tidak adanya pengembalian galon kosong dikarenakan beberapa alasan. Kemungkinan pertama adalah adanya konsumen baru yang mengkonsumsi produk sehingga tidak adanya galon kosong yang kembali. Kemungkinan kedua adalah terjadi penumpukan galon kosong di konsumen atau distributor. Kemungkinan ketiga adalah kurang kemampuan distributor untuk menarik kembali galon kosong dari konsumen. Penambahan galon kosong bersifat sebagai antisipasi kekurangan galon selama periode estimasi. Pertimbangan penambahan galon berdasarkan jumlah kekurangan galon kosong untuk produksi atau ketika tingkat persediaan benilai minus yang berarti bahwa terjadi kekurangan produk. Penambahan galon kosong dilakukan satu periode sebelum tingkat persediaan bernilai minus atau pada periode terjadinya kekurangan galon kosong. 42 Pengadaan galon kosong yang diperlukan sebanyak 1093 galon kosong. Berdasarkan hasil simulasi penambahan galon kosong diperlukan pada periode 6 sebanyak 242 galon, periode 9 sebanyak 104 galon, periode 11 sebanyak 148 galon, periode 16 sebanyak 198 galon, periode 24 sebanyak 156 galon, periode 27 sebanyak 159 galon. Penambahan galon kosong dapat dilakukkan untuk mengantisipasi kekurangan galon kosong. Perhitungan penambahan galon kosong dapat dilihat pada Lampiran 7. Dengan pengembangan model pengendalian persediaan galon maka dapat diketahui jumlah penambahan galon kosong untuk mengantisipasi kekurangan galon pada periode selanjutnya. Apabila dibandingkan antara metode perusahaan yang melakukan pembelian galon kosong sekitar 1500 galon kosong untuk 3 bulan dengan hasil estimasi penambahan galon kosong berdasarkan model yang telah dibuat maka didapatkan hasil yang berbeda. Perusahaan hanya memerlukan 1082 galon kosong untuk 3 bulan dan perusahaan mampu menghemat biaya investasi dalam pengadaan galon kosong.

5.5 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK