OBSERVASI LAPANG HASIL DAN PEMBAHASAN

34

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 OBSERVASI LAPANG

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan. Perusahaan memproduksi berbagai jenis kemasan, salah satunya adalah kemasan galon. Perum perhutani memiliki satu areal pabrik air minum dalam kemasan dan satu gudang distribusi. Letak pabrik dan gudang distribusi tidak berada dalam satu lokasi, pabrik berada di Sentul Bogor dan gudang distribusi berada di Bandung. Pemilihan lokasi pabrik berdasarkan kedekatan dengan sumber mata air, sedangkan pemilihan gudang distribusi berdasarkan kedekatan dengan target pasar. Gudang pusat berada di dalam satu areal pabrik, dimana terdapat gudang produk dan gudang galon kosong. Kemasan galon digunakan secara berulang-ulang. Setelah produk di konsumsi oleh konsumen maka galon kosong akan ditarik kembali oleh pabrik dengan tujuan untuk memproduksi kembali air minum dalam kemasan dan kembali didistribusikan ke konsumen. Perusahaan melayani penjualan langsung ke konsumen ataupun melewati distributor. Produk sebagian besar dikirimkan ke gudang distribusi dan sebagian dikirimkan langsung ke konsumen sesuai dengan jumlah permintaan. Pengiriman produk dilakukkan bersamaan dengan kedatangan galon kosong. Pengiriman produk dilakukan setelah pengiriman galon kosong ke pabrik. Dengan demikian jumlah galon kosong kembali ke pabrik ditentukan oleh banyaknya galon kosong yang berhasil dikumpulkan kembali oleh distributor, kapasitas angkut yang tersedia dan jumlah galon kosong yang dikirimkan oleh distributor. Pengiriman produk ke tempat distributor berdasarkan permintaan dari bagian pemasaran. Jumlah pengiriman produk dilakukan dengan mempertimbangan jumlah pemesanan konsumen, sedikitnya persediaan di tempat distributor adanya ketersediaan produk di gudang pusat. Pengiriman produk langsung ke konsumen ada yang sifatnya permintaan rutin atau tidak rutin. Perputaran galon dimulai dari gudang pusat ke bagian produksi kemudian kembali ke gudang dalam bentuk produk Gudang kemudian mendistribusikan produk ke gudang distributor atau konsumen. Pengangkutan produk dan galon kosong menggunakan truk dan mobil angkutan. Pengiriman produk dan galon kosong dilakukkan setiap hari termasuk hari minggu. Ketersediaan galon kosong merupakan faktor yang sangat berperan dalam perencanan produksi sehingga secara langsung menentukan pula jumlah pengiriman dan distribusi produk. Galon menjadi faktor yang sangat penting karena sifatnya yang dapat digunakan secara berulang. Terdapat dua kepentingan yang membutuhkan galon, pihak konsumen atau distributor ketersediaan produk atau galon isi sangat penting sedangkan pihak pabrik membutuhkan galon kosong yang kembali dari konsumen untuk diproduksi kembali. Ketersediaan galon kosong menjadi pembatas volume produksi, penjadwalan produksi dan rencana pengiriman produk ke gudang distribusi. Oleh karena itu, kelancaran produksi dan distribusi sangat ditretukan oleh kelancaran perputaran galon. Ketersediaan galon kosong dipengaruhi pengembalian galon kosong. Pengembalian galon kosong setiap periode berbeda-beda. Kekurangan galon kosong untuk produksi sering terjadi karena ketidakpastian pengembalian galon kosong. Perusahaan pernah terjadi kekurangan galon kosong akibat dari perusahaan hanya mengandalkan galon kosong yang kembali dari konsumen sebagai rencana produksi. Selama ini, perusahaan melakukan pembelian galon baru berdasarkan kekurangan dengan membeli galon kosong kurang lebih 500 galon per bulan untuk mengantisipasi kekurangan galon kosong. 35 Kondisi kekurangan galon kosong menyebabkan keterlambatan proses produksi atau penjadwalan produksi tidak teratur sehingga akan terjadi keterlambatan pemenuhan permintaan atau terjadinya stok out dalam pelayanan di tingkat kosumen. Dampak dari stok out dapat berakibat pada kerugian dengan kehilangan potensi keuntungan akibat lost sales dan kehilangan keuntungan di masa depan akibat dari kehilangan pelanggan yang berpindah pada produk lain. Ketidaktersedianya galon kosong juga mengakibatkan sering terjadi kegiatan produksi diluar waktu shift kerja atau dapat dikatakan penjadwalan produksi tidak teratur. Kegiatan produksi dilakukkan selama 6 hari waktu kerja. Target produksi perusahaan berdasarkan kapasitas optimal pabrik akan tetapi berdasarkan sumber daya yang dimiliki dan permintaan pasar maka perusahaan berproduksi sesuai dengan jumlah galon kosong yang kembali pada periode sebelumnya. Selain itu perusahaan melakukan estimasi produksi berdasarkan tingkat persediaan dan kekurangan produk. Kapasitas produksi yaitu 800 produk per shift, satu shift berdurasi 8 jam waktu kerja. Overtime kerja selama 1 shift kerja atau apabila dijumlahkan satu hari kerja perusahaan mampu memproduksi maksimal 1600 produk per hari. Kerusakan galon sering terjadi pada saat transportasi dan dapat teridentifikasi ketika galon dalam bentuk produk yang tersimpan dalam gudang. Sesuai dengan prosedur, produk di karantina selama sehari untuk mengetahui apakah galon mengalami kebocoran atau tidak. Galon yang bocor terlihat dari kurangnya volume air dalam produk. Jumlah kerusakan galon per hari dapat diasumsikan 0.01 dari total produk yang di karantina Dari hasil observasi lapang ini kemudian disusun model rencana persediaan, tingkat pengembalian galon kosong dan pemilihan teknik peramalan permnitaan yang sesuai. Model ini disusun untuk memberikan informasi bagi perencana persediaan galon dalam mengestimasi kebutuhan galon kosong sesuai dengan kebutuhan permintaan. Model diaplikasikan dalam bentuk perangkat kunak dengan konfigurasi mengikuti struktur model sistem basis data, model sistem basis model, danmodel manajemen dialog. Tingkat persediaan produk merupakan selisih antara stok persediaan produk periode sebelumnya dari gudang dengan permintaan konsumen pada periode sekarang. Persediaan produk akan bertambah jika produk yang diterima dari hasil produksi lebih besar dari pada yang dikirim pada tiap periodenya. Permintaan pengiriman produk berdasarkan permintaan dari distributor dan konsumen, ketersediaan persediaan terdapat di gudang distributor dan ketersediaan produk di gudang pusat. Jumlah permintaan dapat dipengaruhi dari faktor dalam dan dari faktor luar perusahaan. Faktor dari dalam perusahaan adalah kemampuan bagian pemasaran untuk menjual produk ke konsumen, kemampuan pemasaran untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan atau pabrik untuk memasok produk secara rutin, jaringan distribusi yang tersedia dan kemampuan bagian persediaan dan produksi untuk memenuhi kebutuhan permintaan terhadap produk. Faktor dari luar perusahaan adalah selera dan kecenderungan konsumsi pasar, tingkat persaingan dengan produk air kemasan galon lain dan kondisi perekonomian. Permintaan produk dan pengembalian galon kosong tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan karena bersifat probabilistik. Perencanaan persediaan disusun dengan membuat prakiraan permintaan produk dan estimasi galon kosong yang akan kembali pada periode selanjutya. Prakiraan permintaan produk dilakukkan dengan menggunakan metode peramalan deret waktu dan estimasi galon kosong yang akan kembali digunakan metode simulasi sesuai dengan sebaran data yang teridentifikasi. 36 Metode peramalan deret waktu digunakan untuk memprakirakan permintaan masa yang akan datang berdasarkan data penjualan masa lalu dan kondisi sekarang. Metode peramalan deret waktu tidak mempertimbangkan faktor penyebab dan faktor peubah dari pola data yang terbentuk atau mengapa permintaan memiliki nilai tersebut.Selain itu, data diasumsikan terdapat hubungan antara permintaan dan faktor peubahyang mempengaruhinya akan berlanjut pada masa yang akan datang. Metode estimasi galon kosong yang kembali menggunakan metode simulasi probabilistik. Data yang disimulasikan merupakan rasio perbandingan antara jumlah pengembalian galon kosong dengan jumlah pengiriman galon kosong. Penggunaan rasio karena jumlah pengiriman dari gudang pusat tidak terlalu berbeda dengan jumlah pengembalin galon kosong dari gudang distributor. Pertama data diidentifikasi untuk mengetahui jenis sebaran data dan kemudian disimulasikan berdasarkan sebaran data tersebut.

5.2 PRAKIRAAN PERMINTAAN