22 produk tersebut. Output dari sub model akan memberikan masukan kepada model estimasi
produksi untuk dilakukkan rencana produksi.
3.3 Sub Model Estimasi Produksi
Sub model ini berfungsi sebagai rencana produksi oleh bagian produksi dengan mempertimbangkan estimasi kekurangan produk, jumlah galon kosong yang kembali dan
kelebihan galon kosong. Selain itu, sub model memberikan informasi banyaknya jumlah galon kosong yang diperlukan untuk berproduksi. Semakin besar jumlah kekurangan produk
maka semakin besar produk yang harus dihasilkan dan semakin banyak pula galon kosong yang diperlukan. Output sub model ini menjadi input untuk sub model realisasi produksi.
3.4 Sub Model Realisasi Produksi
Sub model ini berfungsi untuk menyesuaikan antara estimasi produksi dengan kapasitas terpasang. Sub model ini mensimulasikan jumlah produk yang akan dihasilkan
bagian produksi. Realisasi produksi ditentukan oleh banyak atau sedikitnya galon kosong yang kembali pada setiap produk. Input sub model ini adalah jumlah produk yang harus
diproduksi dari model estimasi produksi dengan jumlah stok galon kosong yang kembali pada periode sebelumnya. Output sub model ini menjadi masukan untuk model pengiriman
produk.
3.5 Sub Model Pengiriman Produk
Sub model ini menghitung jumlah produk yang siap dikirim per periode. Pertama sub model akan menghitung rencana jumlah pengiriman produk dengan mengalikan
prakiraan permintaan dengan estimasi penyimpangan prakiraan permintaan. Setelah itu, sub model akan membandingkan antara nilai rencana jumlah pengiriman produk terhadap stok
produk, stok awal ditambah denganproduk dari produksi. Nilai yang lebih kecil akan digunakan sebagai produk yang siap dikirim untuk periode tersebut. Output sub model ini
menjadi masukan untuk model stok produk dan sub model estimasi pengembalian galon kosong.
3.6 Sub Model Stok Produk
Sub model ini berfungsi untuk menghitung jumlah stok produk pada tiap akhir periode estimasi. Nilai stok diperoleh dari jumlah stok produk di awal periode ditambah
dengan hasil produksi dikurangi volume produk yang dikirim ke gudang cabang dan estimasi kerusakana atau kebocoran galon. Output sub model ini menjadi masukan bagi sub model
tingkat persediaan dan sub model pengiriman produk.
3.7 Sub Model Estimasi Pengembalian Galon Kosong
Sub model ini berfungsi untuk mengestimasi jumlah kosong yang akan kembali pada periode estimasi. Banyak atau kecilnya estimasi galon kosong yang kembali
bergantung pada rencana pengiriman produk. Sub model ini didapatkan dari perkalian antara rasio tingkat pengembalian galon kosong dengan jumlah produk yang akan dikirimkan pada
periode tersebut. Rasio tingkat pengembalian galon kosong didapatkan dari hasil simulasi dengan sebaran data tertentu yang disimpan dalam basis data yang merupakan output dari
sub model tingkat pengembalian galon kosong.
23
3.8 Sub Model Kekurangan Galon Kosong
Sub model ini berfungsi menghitung kekurangan galon kosong untuk produksi yang didapatkan dari selisih antara volume galon kosong yang dibutuhkan untuk produksi dengan
volume galon kosong yang kembali jika volume galon kosong kembali lebih kecil dari volume galon kosong yang dibutuhkan.
3.9 Sub Model Kelebihan Galon Kosong