SIMPULAN SIMPULAN DAN SARAN

47

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 SIMPULAN

Pengendalian persediaan galon berbeda dengan pengendalian persediaan bahan atau produk lain. Galon merupakan jenis kemasan yang digunakan secara berulang. Penggunaan secara berulang menyebabkan pengendaliannya sedikit berbeda. Dalam pengendalian galon harus mempertimbangkan jumlah galon yang kembali dari konsumen. Jumlah, kuantitas, dan kualitas pengembalian galon tidak dapat ditentukan. Hal ini menyulitkan bagi manajemen untuk mengendalikan kemasan galon. Berdasarkan observasi lapangan dan perhitungan simulasi pengembalian galon kosong dan jumlah permintaan produk merupakan faktor kritis yang mempengaruhi kebijakan dalam mengendalikan persediaan produk dan kemasan galon. Besarnya jumlah produksi sangat bergantung pada pengembalian galon kosong dan jumlah permintaan dari konsumen atau distributor. Selain itu, faktor- faktor yang mempengaruhi kebijakan adalah tingkat persediaan produk, jumlah pengiriman galon kosong, kekurangan produk, kekurangan galon kosong dan stok produk. Model yang dikembangkan untuk mengendalikan persediaan galon di Perum Perhutani Unit III bernama PMIG 1.0. Model dirancang untuk mengendalikan persediaan galon dengan mengintegrasikan antara tingkat permintaan produk dan tingkat pengembalian galon. Model mampu mengestimasi jumlah galon kosong yang kembali dari hasil simulasi tingkat pengembalian galon kosong. Model juga dapat mengetahui jumlah kekurangan galon kosong untuk produksi pada periode- periode tertentu berdasarkan estimasi jumlah galon kosong yang kembali. Sehingga pengadaan galon kosong dapat ditentukan berapa jumlah galon kosong yang perlu pengadaan. Basis model terdiri dari 3 model utama yaitu model prakiraan permintaan, model tingkat pengembalian galon kosong dan model estimasi kondisi persediaan galon. Model ini dikembangkan dalam periode waktu harian dan dilakukan estimasi selama 91 hari kedepan atau dalam waktu 3 bulan. Estimasi permintaan pada masa yang akan datang menggunakan metode naif yaitu permintaan pada periode sekarang merupakan prakiraan permintaan pada masa yang akan datang. Estimasi tingkat pengembalian galon kosong menggunakan simulasi dengan sebaran data aktual mengikuti sebaran Cauchy dengan nilai parameter skala 0.1615 dan nilai parameter lokasi 0.98269. Berdasarkan hasil simulasi kondisi persediaan galon, perusahaan akan terjadi kekurangan galon kosong untuk produksi pada periode 8, 10, 13, 14, 28, dan 55. Selain itu, akan terjadi kekurangan produk pada periode 6 dan akan berdampak pada periode ke 8, 9, 10, dan 11. Kekurangan produk yang mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan terjadi pada periode 13 dan 14. Keterlambatan pemenuhan produk juga akan terjadi pada periode 17, 25, 52, 53, 54, dan 56. Kekurangan produk pada periode 27 akan berdampak pada kekurangan persediaan pada periode ke 28 dan 29. Pengadaan galon kosong yang diperlukan sebanyak 1.093 galon kosong. Berdasarkan hasil simulasi penambahan galon kosong diperlukan pada periode 6 sebanyak 242 galon, periode 9 sebanyak 104 galon, periode 11 sebanyak 148 galon, periode 16 sebanyak 198 galon, periode 24 sebanyak 156 galon, periode 27 sebanyak 159 galon. Apabila dibandingkan dari cara pengadaan yang selama ini dilakukan perusahaan dengan membeli galon kosong sebanyak 500 galon per bulan atau 1500 selama 3 bulan dengan model yang telah dikembangkan maka pengadaan galon kosong yang perlu pengadaan lebih sedikit dibandingkan estimasi yang dilakukan perusahaan. Hal ini akan mengurangi biaya investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan galon kosong. 48

6.2 SARAN