Peningkatan Kualitas SDM Peternak.

60

f. Peningkatan Kualitas SDM Peternak.

Sumberdaya manusia SDM memuat dua kandungan yaitu modal manusia dan modal sosial. Modal manusia adalah modal yang dapat digunakan untuk merancang atau memproduksi sesuatu. Modal sosial merupakan potensi dalam bentuk struktur sosial maupun hubungan sosial. Sumberdaya manusia merupakan faktor kunci dalam memenangi kompetisi di berbagai bidang usaha termasuk bidang peternakan. Kualitas produksusu yang diharapkan dapat merebut pasar tidaklah tergantung pada produknya itu sendiri tetapi juga tergantung pada SDM-nya. SDM yang kreatif, inovatif, dan memiliki komitmen untuk maju serta selalu ingin menjadi yang terbaik sangat menentukan keberhasilan pengembangan peternakan sapi perah ke depan. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan formal maupun non- formal merupakan suatu hal yang mutlak untuk dilakukan. Tingkat pendidikan peternak yang rendah menyebabkan peternak hanya berproduksi untuk konsumen industri dan pedagang yang memiliki jalur langsung ke konsumen. Peningkatan SDM yang dilakukan akan menjadikan sasaran yang ingin dicapai dalam pengembangan peternakan sapi perah di Kecamatan Cisarua ini lebih mudah untuk diwujudkan. Pendidikan dan pelatihan yang telah diberikan kepada peternak hendaknya dievaluasi karena seringkali peternak kembali kepada kebiasaan yang lama selang beberapa bulan setelah diberi pelatihan. Begitu pula bagi peternak yang telah mampu menerapkan hasil pelatihan tingkat awal hendaknya terus dilanjutkan dengan pelatihan tingkat lanjut. Hasil olah data secara AHP menunjukkan bobot untuk masing-masing strategi sebagaimana disajikan dalam Gambar 2. Berdasarkan bobot dari masing-masing strategi maka strategi yang dikehedaki para stakeholder sebagai skala prioritas untuk mencapai sasaran dalam pengembangan peternakan sapi perah rakyat di Kecamatan Cisarua adalah peningkatan kualitas dan kuantitas produksusu 0,244, perluasan akses peternak terhadap permodalan 0,208 dan peningkatan kualitas SDM peternak 0,196. 61 Gambar 2. Alternatif Strategi Pengembangan Peternakan Sapi Perah di Kecamatan Cisarua Program aksi yang perlu diimplementasikan untuk menjalankan masing- masing strategi tersebut adalah: 1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas ProdukSusu - Perbaikan kualitas bibit sapi perah - Penggunaan peralatan untuk penanganan susu yang sesuai persyaratan. - Perbaikan kualitas dan kuantitas pemberian pakan. - Penyediaan mobil pendingin yang memadai untuk transportasi susu. - Melakukan penanganan kebersihansanitasi kandang dengan baik. 2. Perluasan Akses Peternak Terhadap Permodalan - Meningkatkan sosialisasi tentang fasilitasi kredit bunga ringan yang diberikan pemerintah. - Meningkatkan peran KUD sebagai penyedia modal kerja bagi anggota. 3. Peningkatan Kualitas SDM Peternak - Membekali peternak dengan teknologi budidaya dan pasca panen. - Meningkatkan penyuluhan tentang pengembangan bisnis, manajemen keuangan dan perbankan. PRODUK; 0,244 MODAL; 0,208 SDM_PET; 0,196 PASAR; 0,170 KRJSM; 0,091 LEMBAGA; 0,088 62

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Peternakan sapi perah rakyat di Cisarua merupakan peternakan yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 merupakan peternakan skala kecil; 2 produksi susu yang duhasilkan belum maksimal; 3 peternakan merupakan usaha pokok bagi peternak; 4 peternak telah memiliki kelembagaan kelompok; dan 5 hampir keseluruhan produk susu dijual kepada Industri Pengolah Susu IPS. Secara ekologi dan sosio ekonomi, terdapat beberapa kondisi yang perlu diantisipasi agar usaha peternakan sapi perah rakyat di masa yang akan datang terjamin keberlanjutannya, yaitu : 1 daya dukung pakan alami di Kecamatan Cisarua sudah termasuk dalam kriteria sangat kritis, 2 limbah peternakan akan meningkatkan pencemaran air dan berpotensi untuk memicu konflik di masyarakat, 3 pemasaran susu di Cisarua hanya terkonsentrasi terhadap satu pasar yang mengakibatkan ketergantungan pasar. Sasaran yang perlu dicapai untuk mewujudkan pengembangan peternakan yang berkelanjutan di Cisarua adalah: 1 meningkatnya pendapatan peternak; 2 meningkatnya lapangan pekerjaan; 3 terwujudnya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam; 4 meningkatnya perekonomian daerah; 5 meningkatnya taraf gizi masyarakat; 6 terciptanya peternakan yang zero waste; dan 7 mewujudkan sapi perah sebagai icon daerah. Strategi prioritas yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran yang tersebut adalah peningkatan kualitas dan kuantitas susu, perluasan akses peternak terhadap permodalan dan peningkatan kualitas SDM peternak.

6.2 Saran

1. Penelitian ini belum mengkaji kesesuaian dan potensi lahan secara mendetail sehingga kajian khusus mengenai potensi daya dukung lahan perlu dilakukan untuk mendapatkan nilai daya dukung yang lebih akurat. 2. Perlu dilakukan kajian terhadap perbandingan besaran nilai input yang dibutuhkan peternak untuk melaksanakan peternakan yang berkelanjutan dengan nilai output yang dihasilkan sehingga bisa diketahui tingkat efisiensi dan efektifitas usahanya.