Rumusan Masalah Urgensi Penelitian Luaran Penelitian Tipe Penelitian

3 apabila terjadi sengketa kewenangan. Berkaitan dengan uraian tersebut, maka penelitian yang komprehensif diperlukan untuk mengevaluasi bagaimana “Penataan Kelembagaan Negara Melalui Mekanisme Penyelesaian Sengketa Antar Lembaga Negara oleh Mahkamah Konstitusi ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah: 1. Apakah kendala-kendala yang dihadapi oleh Mahkamah Konstitusi dalam penyelesaian sengketa kewenangan lembaga Negara? 2. Bagaimanakah efektivitas penataan kelembagaan Negara melalui mekanisme penyelesaian sengketa lembaga Negara oleh Mahkamah Konstitusi? 3. Rekomendasi-rekomendasi apakah yang dapat dirumuskan untuk penataan lembaga Negara?

C. Tujuan Penelitian

Di negara demokrasi baru seperti Indonesia, salah satu isu penting yang harus diwujudkan adalah penataan lembaga negara. Jika penataan tidak terjadi, munculnya beberapa lembaga negara baru seperti MK, DPD dan KY serta beberapa komisi negara bisa menimbulkan masalah dalam praktiknya. Kasus konflik kewenangan MA dan KY dalam hal pengawasan hakim dan tidak jelasnya mekanisme pembahasan RUU antara DPR dan DPD merupakan contoh mutakhir. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian Tahun Pertama :

a Memetakan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam proses penyelesaian sengketa antar lembaga negara oleh Mahkamah Konstitusi. b Mengkaji sejarah munculnya model penyelesaian sengketa kewenangan antar lembaga negara di Indonesia. 4 c Melaksanakan penelitian kepustakaan tentang sejarah dan model penyelesaian sengketa kewenangan lembaga negara di beberapa negara yang relevan dengan permasalahan penelitian.

2. Tujuan Penelitian Tahun Kedua:

a Melakukan analisis terhadap pelaksanaan penyelesaian sengketa antar lembaga negara oleh Mahkamah Konstitusi dengan melakukan penelitian lapangan berupa wawancara dengan responden. b Melakukan analisis terhadap pelaksanaan penyelesaian sengketa antar lembaga negara oleh Mahkamah Konstitusi dengan melakukan penelitian lapangan berupa wawancara dengan ahli. c Merumuskan rekomendasi tentang bagaimana penyelesaian sengketa kewenangan antar lembaga negara yang lebih baik yang dapat mendorong konsolidasi demokrasi yang lebih baik di Indonesia.

D. Urgensi Penelitian

Penelitian ini urgen untuk dilakukan karena dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan manfaat dalam pemetaan masalah-masalah terkait penyelesaian sengketa kewenangan antar lembaga negara di Mahkamah Konstitusi. 2. Memberikan manfaat dalam melakukan kajian komparatif tentang model- model penyelesaian sengketa kewenangan antar lembaga negara di beberapa negara. 3. Memberikan masukan tentang rumusan kebijakan yang lebih baik terkait penyelesaian sengketa kewenangan antar lembaga negara di Mahkamah Konstitusi. 5

E. Luaran Penelitian

Penelitian ini diharapkan merumuskan kebijakan yang lebih konstruktif terkait penataan lembaga negara melalui sengketa kewenangan lembaga negara di Mahkamah Konstitusi. 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe dari penelitian ini ialah penelitian hukum doktrinal 5 dan penelitian empiris. Dalam hal ini, penelitian ini mempelajari konsep dan implementasi penyelesaian sengketa kewenangan lembaga negara oleh Mahkamah Konstitusi di Indonesia. Penelitian ini mengumpulkan dan lalu menganalisis beberapa kasus yang berkaitan yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, bersamaan dengan segala hal yang menyangkut perundang-undangan yang disebut sumber primer. Penelitian ini juga menggunakan perspektif sejarah dan pendekatan kasus melalui putusan-putusan Mahkamah Konstitusi melalui sumber sekunder seperti artikel jurnal atau tulisan komentar-komentar tertulis terhadap kasus hukum dan perundang-undangan berkenaan dengan Mahkamah Konstitusi dan peranannya di dalam penyelesaian sengketa kewenangan lembaga negara di Indonesia. Untuk memperkaya dan mempertajam analisis, pendekatan perbandingan model penyelesaian sengketa kewenangan antar lembaga negara dengan negara lain akan digunakan. Untuk memperdalam hasil penelitian ini, juga dilakukan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara dengan beberapa ahlipakar di bidang terkait dan responden yan terkait dengan putusan SKLN. Penelitian lapangan dilakukan karena topik penelitian ini belum banyak diteliti secara mendalam sehinga tidak mudah mencari literatur pembanding.

B. Metode Penelitian